Lisplang adalah lis atau tepi atap bangunan yang dibuat untuk memperindah estetika bangunan dan menyembunyikan struktur atap. Selain itu lisplang adalah papan tepi yang berfungsi untuk melindungi tepi struktur atap dari dampak cuaca hujan dan panas.
Lisplang sangat sering digunakan untuk rumah dengan atap segitiga di daerah tropis. Saat hujan, air hujan mungkin saja tidak jatuh sempurna ke bawah melainkan merembes melalui atap. Agar tidak mengenai struktur usuk dan reng maka ditambahkan lisplang.
Fungsi dari Segi Konstruksi
Dilihat dari segi konstruksinya, fungsi papan tepi ini berguna untuk membentuk rigid yang berasal dari susunan kaso. Seperti yang diketahui bahwa pada dasarnya batang kayu kaso biasanya hanya memanfaatkan paku kecil saja untuk menahannya. Sehingga kemungkinan besar susunan kaso bisa bergeser. Maka dari itu supaya tidak sampai geser, bisa mencegahnya menggunakan lisplang.
Dengan menggunakan papan tepi, maka bagian ujung atap semakin rapi dan terlindung oleh air hujan serta sinar matahari. Sehingga atap rumah bisa terhindar dari segala macam kerusakan akibat dari air hujan dan sinar matahari. Karena ketika hujan tiba, airnya mungkin tidak langsung jatuh sempurna, namun bisa merembes lewat atap.
Untuk itu supaya rembesannya tidak terkena struktur usuk dan reng, maka dibutuhkan papan tepi. Lebih dari itu, lisplang ini juga berguna untuk pemisah antar ruang. Maka dari itu bagian bangunan ini sering dimanfaatkan untuk atap berbentuk segitiga di daerah tropis.
Fungsi dari Segi Estetika
Bagian bangunan ini efektif membuat pemandangan ruangan rumah semakin rapi. Maka dari itu bagian ini sering disebut sebagai aksesoris rumah supaya lebih manis. Namun proses pemasangannya tidak boleh asal dan harus terencana ketinggian dan lebarnya agar sesuai dengan kebutuhan rumah.
Bila ditinjau dari segi estetikanya, bagian ini bisa disesuaikan dengan tema rumah. Misalnya bila ingin membuat rumah tradisional, maka dengan adanya papan ini bisa memberikan ciri khas tersendiri pada sebuah bangunan. Cara untuk mengaplikasikannya adalah dengan menambahkan ukiran yang khas dengan rumah tradisional.
Jenis Lisplang Berdasarkan Bahannya
Ada beberapa jenis lisplang yang bisa ditemui bangunan. Lisplang dapat terbuat dari kayu, beton atau asbes. Kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis lisplang akan dijelaskan sebagai berikut :
Lisplang Kayu
Lisplang kayu merupakan jenis lisplang tertua di Indonesia yang sudah banyak digunakan pada bangunan tradisional seperti di Jawa dan Bali. Lisplang kayu biasanya dibuat dengan menggunakan papan kayu selebar 20 cm dan memiliki ketebalan mulai dari 2 cm hingga 3 cm. Lisplang kayu termasuk bahan yang ringan dan kuat.
Kelebihan lisplang kayu adalah bentuknya yang dapat diukir dengan beberapa variasi seperti yang banyak dijumpai di beberapa bangunan tradisional di Bali. Lisplang kayu dibuat dari bahan kayu yang tahan cuaca seperti jati, kamper dan bingkirai. Kelemahan lisplang kayu ada pada sifat kayu itu sendiri yang rentan terhadap cuaca dan pembusukan. Harga lisplang kayu bervariasi sesuai dengan kelas kayu yang digunakan. Umumnya, lisplang berbahan kayu tersedia dalam ukuran ketebalan 3 cm. Adapun, bahan utama yang digunakan biasanya adalah kayu meranti, di mana jenis kayu tersebut terkenal karena durabilitasnya yang tinggi dan memiliki karakter keras.
Berdasarkan bentuknya, lisplang kayu dapat terbagi menjadi 2 yaitu lisplang kayu polos dan motif
Lisplang Kayu Polos
Lisplang yang terbuat dari bahan kayu polos cocok untuk rumah dengan atap bergaya miring. Dengan tampilan yang sangat sederhana, desain seperti ini sangat cocok untuk diaplikasikan pada rumah berkonsep minimalis namun tetap ingin mengaplikasikan kesan natural.
Lisplang Kayu Motif
Untuk rumah beratap limas traditional, maka lebih cocok menggunakan lisplang berbahan kayu dengan ukiran motif. Adapun, desain ini akan memperkental nuansa etnik, sekaligus memberikan kesan unik dan mewah pada hunian. Supaya mendapatkan motif kayu sesuai keinginan, bisa mendatangi sentra pengrajin kayu yang ada di kawasan tempat tinggal, kemudian memberikan contoh motif yang diinginkan agar dapat dibuatkan corak, ukiran dan desain motif sesuai dengan desain fasad rumah.
Lisplang beton
Lisplang beton dibuat dengan cetakan sehingga bentuknya rapi dan presisi. Lisplang beton memiliki keunggulan karena tahan terhadap panas dan hujan serta tidak mengalami pembusukan.
Namun lisplang beton tidak memberikan kesan natural seperti kayu meskipun dibuat motif seolah-olah kayu dan pilihan bentuknya juga kurang variatif jika dibandingkan dengan lisplang kayu. Lisplang beton dijual dengan harga yang relatif lebih mahal, meskipun masih lebih murah dari lisplang kayu kelas I.
Lisplang metal
Bahan metal juga dapat dijadikan lisplang bangunan. Keunggulan lisplang metal adalah tipis, ringan dan kuat. Selain itu pemasangannya juga dapat dibuat sangat rapi. Bentuknya yang sederhana cocok untuk rumah bergaya modern dan minimalis. Cocok dipasangkan dengan rangka atap baja ringan.
Bahan metal yang digunakan adalah aloy (campuran) aluminium dan bahan galvanis yang memiliki ketahanan yang baik terhadap karat akibat panas dan hujan. Bahan metal ini juga mempermudah proses pemasangan, pengecatan, dan perawatan fitur atap ini. Lisplang metal biasanya dijual pada ketebalan 0,6 hingga 0,9 cm.
Lisplang GRC
Lisplang GRC memiliki sifat anti cuaca, bobot yang ringan dan kekuatan yang baik. Lisplang GRC menjadi salah satu pilihan jenis lisplang yang mulai dapat kita jumpai di toko bangunan.
Lisplang GRC umumnya dibuat simple untuk rumah bergaya modern. Namun juga ada yang dibuat dengan serat kayu agar terlihat lebih natural. Harga lisplang GRC juga tidak terlalu mahal bila dilihat dari segi kualitas dan umurnya yang panjang.
Comments
Post a Comment