Alat Pabrikasi Baja Konstruksi Skip to main content

Alat Pabrikasi Baja Konstruksi


Peralatan kerja dan material adalah sarana utama pendukung ketika melakukan pekerjaan fabrikasi konstruksi di suatu proyek. Peralatan kerja yang memadai akan mempengaruhi proses penyelesaian pekerjaan serta mempercepat waktu serta menghemat biaya produksi dan operasional. Dilakukan pengaturan manajemen yang tepat untuk peralatan dan material, agar pekerjaan fabrikasi tidak terkendala dan akan memperlambat progress atau hasil kerja.

Faktor Pabrikasi Kontruksi Baja
Proses pekerjaan membutuhkan peralatan serta material yang di sesuai kan dengan kebutuhan, sebelumnya di persiapkan dengan membuat daftar dan memenuhi semua alat dan bahan material sebelum proyek di kerjakan.
Berhasil tidaknya pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, harus dapat memenuhi beberapa faktor, diantaranya;
  • Faktor Rancangan Engineering yang tepat,
  • Pemiliham Material konstruksi baja,
  • Faktor tenaga Ahli yang berkompeten baik Engineer, teknisi  maupun  tenaga bantu lainya,
  • Pengadaan Perlengkapan dan fasilitas pekerjaan harus standar,
  • Memiliki prosedur kerja, Job hazard analisis, kualitas dan faktor keselamatan kerja juga harus di pertimbangkan.


Daftar Jenis Alat Inti Untuk Melaksanakan Pabrikasi
Beikut ini daftar peralatan yang wajib ada dan sangat kita perlukan untuk fabrikasi baja. Masing-masing alat kita kelompokkan berdasarkan tahap-tahap pelaksanaan fabrikasi, antara lain:

1. Alat Membersihkan Bahan (Clearing)
  • Amplas,
  • Sikat kawat,
  • Mesin gerinda dan
  • Kain lap

2. Alat Melakukan Mengukur & Membuat Tanda (Marking)
  • Meter (meteran),
  • Alat ukur sudut (sikon),
  • Penitik drip,
  • Kapur besi (Pencil stone) dan
  • Spidol besi
  • Chain Block
  • Lever Block
  • Cutting Torch
  • Hose Oxygen dan LPG
  • Sheet Sand Paper 
  • Clamps tools
  • Locking Pliers
  • Marking rope
  • Chalk Marker
  • Measurement Tape
  • F dan C Clamp
  • Steel Rule 15 cm with metric
  • Try Square 10 cm blad
  • Caliper inside 15 cm spring
  • Caliper 15 cm hermaphrodite
  • Caliper outside 15 cm spring
  • Divider 15 cm spring 17
  • Straight Scribner 15 cm
  • Center Punch 10 cm
  • Measurement Tape
  • Hammer
  • Elbow Ruler
  • Chisel
  • Water Pas
  • Spacing Wedge 
  • Sling Belt
  • Cutter spiral Pipe
  • Tripod
  • Screw driver Set
  • Tang Meter
  • Ampere Meter
  • Cutting Guide
  • Crew Driver
  • Electric Cable Power 
  • Cable Connectors & Lugs 
  • Connectors Terminals
  • Tools Set (Adjustable, Socket Wrench, etc)


3. Alat Untuk Memotong (Cutting)
  • Gerinda potong,
  • Alat potong manual/blander (Cutting torch),
  • Alat potong elektrik (Electric Cutting) dan
  • Mesin potong plasma (Plasma cutting Machine)
  • Grinding Dish
  • Grinding Dish Cutting
  • Regulator LPG & Oxygen
  • LPG and Oxygen
  • Oxygen & LPG Hose
  • Flash Back Arrestor LPG & Oxygen
  • Portable Air Blower
  • Grinding Machine 4" and 7"
  • Grinding Machine Rotary / profile
  • Cutting Wheel 14"

4. Alat Untuk Membuat Lobang (Drilling)
  • Mesin Bor magnet,
  • Alat Bor duduk,
  • Bor tangan dan
  • Bor pon (Punch Drill)

5. Alat Untuk Las (Welding)
  • Electrode Holders 
  • Welding Machine
  • Electrode Welding Rod
  • Inverter Welding
  • welding cable and Connectors
  • Welding & Power Cable Lugs 
  • Portable Holding Oven Air 
  • Welding Rod holder Dryer 
  • Peralatan NDT Test 
  • Welding Cable 
  • Chipping
  • Wire Brush 
  • Clear and Black welding Glass
  • Apron
  • Welding Masker
Secara sumber arus, mesin las dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
  • Mesin las arus bolak-balik atau mesin las AC,
  • Las arus searah atau mesin las DC
  • Las ganda atau mesin las AC-DC

6. Alat Untuk Cat (Painting)
  • Sand Paper
  • Sandblaster Portable
  • Abrasive sand
  • Painting
  • Paint brush
  • Roll Paint
  • Airless Painting
  • Pneumatic Air Sandblast Pot
  • Dustless Sand Blaster With Vacuum System
  • Nozzle, Holder, Coupling, Moisture Separator
  • Blast Hose
  • Rubber Hand Gloves
  • Coating Thickness Gauge
  • Wet Film
  • Blasting Cabinet
  • Thickness Measurement, Humidity, Temperature, Hardness Porosity Detection

Daftar Jenis Alat Bantu Fabrikasi
Selain alat-alat inti yang telah disebutkan sebelumnya, yang dipakai untuk melaksanakan proses perakitan (Assembling). Juga diperlukan beberapa alat yang sifatnya situasional, artinya adalah alat-alat tersebut dibutuhkan hanya pada saat tertentu saja, atau tidak menjadi suatu keharusan, antara lain:
  • Palu
  • Kaul
  • Jig
  • Mal
  • Palu/baji
  • Cukit (seperti tambal ban)
  • Plate ' L '/jack bolt
  • Strongbadge/support plate
  • Plate ' U ' (ujungnya dipasang baut,dipakai untuk pasang flange)

Daftar Kelengkapan Untuk Melaksanakan Pabrikasi
1. Alat Angkat dan peralatan pendukung lain
  • Backhoe
  • Crane 
  • Wheel Loader 
  • Compressor
  • Overhead Crane
  • Forklift
  • Compressor
  • Nitrogen
  • Banding Machine
  • Scaffolding
  • Machine auto cutter (plasma atau CNC) 

2. Perlengkapan Keselamatan Kerja
  • Fire extinguisher
  • Safety Shoes
  • Safety Glass
  • Hand Glove
  • Safety Helmet
  • Ear Plug
  • Dusk Mask
  • Cover all (Wear pack)

3. Tenaga Kerja
  • Design Engineering
  • Quality Control
  • Fitter (pipa dan Struktur)
  • Welder
  • Mechanic
  • Electrical
  • Instrument
  • Scaffolding
  • Painter dan Blaster
  • Health Safety Environment
  • General Workers
  • Store Man
  • Operator alat berat dan machinery
  • Team Manajemen




Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun