Balok Latei atau Lintel Skip to main content

Balok Latei atau Lintel

Secara umum, ada 8 elemen penting yang wajib ada dalam sebuah konstruksi bangunan. Kedelapan elemen tersebut adalah fondasi, balok sloof, dinding, kolom, ventilasi, rangka atap, atap, dan balok latei atau balok lintel. Keberadaan balok lintel dalam sebuah konstruksi bangunan sangat penting untuk menjaga bangunan rumah atau gedung tetap kokoh. Dalam sebuah konstruksi bangunan, balok ini terletak di atas kusen pintu dan jendela.

Pengertian Balok Latei
Balok latei merupakan balok yang dibuat persis menempel di atas pintu dan jendela. Penggunaan balok latei bertujuan untuk menghindarkan kusen agar tidak menerima beban bangunan secara langsung. Dengan demikian, kondisi kusen pun tetap kokoh serta tidak melengkung, baik untuk kusen pintu atau jendela yang terbuat dari kayu ataupun kusen yang terbuat dari bahan alumunium.

Balok ini juga dapat berfungsi untuk menjaga kusen tetap berdiri apabila sewaktu-waktu terjadi gempa, sehingga penghuni bangunan dapat melewati pintu untuk menyelamatkan diri. Pada penggunaan rumah sederhana, ukuran balok latei yaitu 15 cm x 15 cm setelah di finishing plester dan aci. Ukuran balok latei harus sama dengan ukuran dinding batu bata. Jadi apabila ukuran begel balok latei 8 cm x 12 cm, dengan selimut beton 2 cm dan finishing plester aci 3 cm.

Dimensi Balok Latei
Lebar ambang pintu bisa sama dengan ketebalan bukaan dan kedalaman kisaran antara 1/12 hingga 1/8 bentang. Lebar minimum ambang pintu 4 inci (100 mm) harus disediakan.

Keuntungan Balok Latei
Berikut adalah beberapa keuntungan balok lintel dalam sebuah konstruksi bangunan:
  • Mudah dibuat & terlihat lebih sederhana.
  • Tidak perlu dibangun dengan terlalu kuat karena di atas penyangga ujung ambang tidak ada beban yang berlebihan.
  • Terlihat lebih sederhana dan halus.
  • Kerangkanya tidak mahal dan pemusatan ambang pintunya mudah.

Fungsi Balok Latei
Berikut adalah beberapa fungsi balok lintel dalam sebuah konstruksi bangunan:
  • Menjaga kusen pintu dan jendela tetap kokoh.
  • Memperkokoh struktur dinding.
  • Menahan beban bagian atas rumah.
  • Memperkuat struktur kusen.
  • Mencegah tembok di atas pintu rusak atau retak.
  • Mencegah kusen melengkung.
  • Mentransfer bebannya ke dinding samping.
  • Terkadang, balok lintel juga digunakan sebagai elemen arsitektur dekoratif.

Jenis Balok Latei yang Digunakan dalam Konstruksi Bangunan
Di dalam konstruksi, ada beberapa jenis balok latei atau lintel yang dibedakan berdasarkan penggunaan materialnya. Berikut ini diantaranya: 

1. Lintel Kayu
Dulu balok lintel yang terbuat dari kayu sering digunakan karena material yang mudah ditemukan. Kerugian utama dengan kayu adalah lebih mahal dan kurang tahan lama dan rentan terhadap kebakaran. Hal inilah yang membuat material kayu sebagai balok lintel mulai ditinggalkan. Terkadang, penggunaan lintel kayu diperkuat dengan penyediaan pelat baja ringan di bagian atas dan bawahnya, yang disebut flitched lintels.

Konstruksinya dibangun dengan menggabungkan lebih dari dua jumlah potongan kayu jika panjang bukaan lebih besar. Balok terdiri dari dua atau lebih potongan kayu yang dijauhkan dengan bantuan potongan pengepakan yang terbuat dari kayu, dan kadang-kadang dengan pemasangan pelat baja ringan di bagian atas dan bawahnya.
Ada beberapa kelemahan lintel kayu seperti, rentan terhadap api dan juga kurang tahan lama. Lintel kayu cenderung lemah secara struktural daripada bahan lain dan kayu cenderung membusuk tanpa ventilasi yang sesuai.

2. Lintel Bata Roolag


Bata roolag merupakan batu bata yang dipasang dengan posisi berdiri. Pemasangan bata roolag juga tidak bisa sembarangan karena harus mengikuti persyaratan tertentu, salah satunya memiliki ketebalan 30 cm. Tujuannya untuk bisa meningkatkan kekuatan pada bata roolag di atas kusen.
Kalau tidak mematuhinya, hanya akan membuat bata roolag tidak bisa bekerja maksimal sebagai penahan beban di atas kusen pintu atau jendela tersebut.  Seiring perkembangan teknologi konstruksi bangunan, saat ini penggunaan bata roolag sebagai balok lintel sudah ditinggalkan. 

3. Lintel Baja

Jenis ini digunakan ketika beban yang ditumpangkan berat dan bukaan besar. Baja lintel terdiri dari bagian saluran atau balok baja canai. Baja dapat digunakan satu bagian tunggal atau dalam kombinasi tergantung pada kebutuhan.  Bila digunakan sendiri-sendiri, balok baja tersebut ditanam dalam beton atau dilapisi dengan batu menghadap agar lebarnya sama dengan lebar dinding. Ketika lebih dari satu unit ditempatkan berdampingan, mereka disimpan pada posisinya oleh pemisah tabung.

Lintel baja direkomendasikan ketika kedalaman ambang pintu memainkan peran penting karena perancang tidak dapat mengabaikan kedalaman ambang beton bertulang karena beban berat. Lintel baja berisi bagian saluran (C-section) atau balok baja canai atau bagian saluran baik secara tunggal atau dalam kombinasi dari dua atau tiga unit. Pada ambang baja, set back harus diberikan 3/8” sampai 1/2” dari muka dinding sehingga sambungan mortar dapat dibentuk di depan baja tanpa retak.

Lintel harus dipasang tegak lurus dan rata sehingga unit yang diletakkan di atasnya juga berada pada posisi yang tepat. Lintel baja juga harus dicat tahan karat.

Lintel baja memiliki banyak keunggulan seperti,
  • Lintel baja dapat digunakan untuk membantu beban yang lebih berat pada pemisahan yang lebih menonjol tanpa perlu mengubah atau memperkuat.
  • Lintel baja tahan terhadap karat, erosi, dan distorsi.
  • Lintel baja lebih praktis dan sedikit membutuhkan tukang.

4. Lintel Beton Bertulang
Jenis inilah yang paling sering digunakan saat ini. Besi beton bertulang sebagai balok lintel memiliki keunggulan dari sisi kekuatan, kekakuan, ketahanan api, harga, dan kemudahan dalam pemasangannya. Balok lintel dari besi beton bertulang ini juga cocok untuk semua beban dan untuk rentang apa pun. Lebar sama dengan lebar dinding dan kedalaman tergantung pada panjang bentang dan besarnya pembebanan.

Ada beberapa keuntungan dari ambang pintu beton bertulang;
  • Jenis balok lintel ini kuat, kaku, dan tahan lama.
  • Lintel beton bertulang memiliki sifat tahan api.
  • Kemampuan beradaptasi untuk menyesuaikan dengan berbagai ukuran dan bentuk.
  • Mudah dalam konstruksi dan ekonomis.
  • Penguatan digunakan untuk mengatasi masalah rendahnya workable pada beton dan ambang pintu ini paling sering digunakan.

5. Lintel Batu
Balok ambang batu umumnya digunakan di daerah-daerah di mana batu dapat diakses dengan mudah dan ketebalannya adalah faktor terpenting dari desainnya dan juga disediakan di atas bukaan di dinding bata.
Tipe ini sebagian besar digunakan di bangunan pegunungan karena beratnya terlalu banyak dan karena tidak tersedianya bahan lain untuk konstruksinya. Ketebalan ambang batu merupakan faktor penting dalam desainnya.
Dalam bentuk satu bagian atau lebih dari satu bagian, ambang batu disediakan dan ketebalannya diambil sebesar 4cm per 30cm panjang bentang dan minimum harus 8cm secara aturan praktis.

Lintel batu ini memiliki beberapa masalah seperti;
  • Mereka tidak digunakan pada bangunan di mana beban getaran dikenakan pada struktur karena kekuatan tariknya yang lemah.
  • Transportasinya adalah permasalahan yang sangat kompleks dan sulit untuk mendistribusikannya di kota-kota.
  • Tidak mampu menahan tegangan transversal yang berlebihan.

6. Lintel Bata
Bata lintel dilengkapi dengan bata kelas satu yang keras dan dibakar dengan baik. Hal ini dapat dibuat sebagai batu bata di ujungnya, batu bata di tepinya dan batu bata berjajar yang diletakkan secara horizontal di atas bukaan.
Bata lintel secara struktural tidak terlalu kuat. Penurunan ambang bata tergantung pada bentang dan dibangun di atas pusat kayu sementara. Jenis ambang pintu ini digunakan ketika bukaan dinding kecil (kurang dari 1mt.) dengan beban ringan. Tergantung pada bentang, kedalamannya bervariasi dari 10 cm hingga 20 cm dan pada sambungan ujung, bata diisi dengan mortar memberikan ketahanan geser yang lebih besar.

7. Lintel Bata Bertulang
Beban berat dan panjang bentang yang lebih besar adalah masalah untuk lintel pintu bata. Hal ini dapat ditaklukkan dengan menggunakan batang penguat. Kedalaman lintel bata yang diperkuat sama dengan tulangan 10cm hingga 15cm. 

Penataan bata harus sedemikian rupa sehingga ada ruang yang cukup memanjang antara bata yang berdekatan untuk penyisipan batang baja ringan sebagai tulangan.

Mortar semen digunakan untuk mengisi celah & di setiap sambungan vertikal ketiga, sengkang vertikal berdiameter 6mm disediakan dan tulangan utama disediakan di bagian bawah.

8. Lintel Pracetak
Lintel beton pracetak ekonomis dan memberikan dukungan kuat untuk struktur seperti pasangan bata di atas bukaan pintu dan jendela. Lintel Pracetak Pratekan digunakan untuk konstruksi bangunan perumahan & komersial dan juga tersedia dalam berbagai ukuran.


Bahan Pembuatan Latei Pada Umumnya
Bahan pembuatan untuk balok latei terdiri dari 2 jenis bahan, yaitu:
  • Bata roolag adalah batu bata yang di pasang dengan posisi berdiri. Agar kuat pasangan bata roolag di atas kusen jendela atau pintu di pasang lebih 30 cm dari ukuran kusen pintu atau jendela yang ada.
  • Besi beton juga digunakan sebagai tulangan utama balok latei adalah besi beton 8 mm. Jika menggunakan besi beton yang lebih besar akan membuat tidak efektif secara struktur. Karena luasan kebutuhan tulangan besi beton maksimal adalah 8% dari luasan permukaan beton. Sehingga jika menggunakan besi beton lebih dari 8 mm akan membuat struktur beton menjadi over reinforcement.

Metode Pemasangan Balok Lintel
Sebelum memasang balok latei, perhatikan beberapa hal berikut:

1. Panjang Balok Latei
Standar panjang balok latei adalah selebar kusen pintu atau jendela ditambah 30 cm di sisi kiri dan kanan. Semisal lebar pintu 60 cm, maka dengan penambahan 30 cm di sisi kiri dan kanan, total panjang balok lintel adalah 120 cm.

2. Balok Lintel Melengkung
Jika bosan dengan bentuk balok lintel lurus, bisa menggunakan balok lintel yang berbentuk setengah lingkaran (gambar nomor 2). Untuk membuat balok lintel setengah lingkaran yang kuat, pastikanlah kualitas cor-coran beton di bagian tengah balok cukup kuat. Jadi bata dipasang berdiri dengan membentuk lengkungan dan seandainya as bata ditarik garis lurus maka akan bertemu pada satu titik. Pas roolag yang betul bahkan dapat dipakai untuk struktur jembatan kuno.

3. Kusen Diberi Angkur
Agar konstruksi kokoh, sisi kiri dan kanan kusen pintu atau jendela harus diberi angkur. Angkur tersebut berfungsi menanam kusen ke tembok. Jika hanya menggunakan satu angkur, kusen tidak akan kokoh karena pintu atau jendela masih bisa berputar dan tembok bisa saja retak.

4. Beton Dook di Bagian Bawah Kusen
Di bagian bawah kusen, harus dipasang beton dook dengan angkur di dalamnya. Fungsi beton dook ini adalah untuk menahan agar air tanah tidak masuk ke dalam kusen. Jika kusen sering terkena air tentu akan menjadi lapuk. Selain itu, beton dook ini juga berfungsi untuk menghindari rayap yang diam-diam muncul dari dalam tanah.

5. Pemasangan Roolag yang Salah
Gambar 3 adalah cara memasang rolakan/latei yang tidak betul (as bata tidak bertemu pada satu titik) dan tidak berfungsi sama sekali sebagai rolakan karena efek lengkungan tidak bekerja sama sekali.
Gambar 4 adalah cara memasang latei/rolakan yang setengah betul (as bata tidak bertemu pada satu titik) dan hanya berfungsi sebagian dimana efek lengkungan bekerja tidak maksimal.

Metode Pemasangan Balok Lintel tipe Roolag

Syarat pasangan bata tegak/muka:
  1. Jumlah bilangan di usahakan ganjil
  2. Pemasangan dimulai dari samping kanan ke kiri dan dari samping kiri ke kanan
  3. Bata tengah di pasang terahir
  4. Pasangan bata tegak muka harus di paasang sekaligus selesai agar mendapat kesatuan yang baik
  5. Sebaiknya adukan campuran di buat lebih baik dari adukan pasangan tembok standar

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun