Lanjutan dari Dewatering
Metode ini pada prinsipnya menurunkan muka air terlebih dahulu sebelum mulai dilakukan pekerjaan-pekerjaan penggalian. Metode predrainage cocok digunakan pada tanah dengan karakteristik tanah lepas, cadas lunak dengan banyak celah dan tanah berbutir seragam. Selain itu, metode ini juga bisa dipakai pada area yang memiliki saluran pembuangan air, memiliki debit rembesan cukup besar, dan tanah yang sensitif terhadap erosi.
Metode predrainage terbilang tak mempunyai efek yang bisa mengganggu bangunan-bangunan di sekelilingnya. Tetapi bagi warga yang berada di sekitar area proyek, kebisingan dan polusi udara yang ditimbulkan metode dewatering predrainage akan sangat mengganggu. Selain itu, sumur warga berpotensi mengalami kekeringan akibat penempatan pompa yang dalam.
Potongan Metode Pre-Drainage
Denah Metode Pre-Drainage
Metode dewatering predrainage dapat dilakukan dengan dua metode yakni metode pompa dalam dan metode well points. Metode pompa dalam atau deep well adalah metode pengeringan dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Alat yang digunakan pada metode ini adalah pompa submersible yang bisa diletakkan di dalam air. Sementara metode well points atau disebut juga metode pemompaan dilakukan dengan teknik vacum. Caranya, collecting points yang terhubung dengan pompa ditempatkan dalam sumuran. Collecting points memiliki panjang sekitar 100cm dengan diamter 5-7cm dengan lubang-lubang di sekelilingnya. Fungsi collecting points adalah untuk menyedot air tanah.
Jika dibandingkan dengan metode open pumping, waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan metode dewatering predrainage ini tercatat lebih lama. Sebab pada metode ini diperlukan proses pengeboran terlebih dahulu dan penyambungan-penyambungan pipa sebagai konsekuensi dari penempatan pompa yang berjauhan.
Pada Metode Dewatering ini muka air tanah (water table) diturunkan terlebih dulu sebelum penggalian dimulai, dengan menggunakan wells, wellpoints.
Metode Predrainage digunakan bila :
1. Karakteristik tanah merupakan tanah lepas, berbutir seragam, cadas lunak dengan banyak celah.
2. Jumlah air yang akan dipompa cukup besar (debitnya).
3. Slope tanah sensitif terhadap erosi atau mudah terjadi rotary slide.
4. Penurunan muka air tanah tidak mengganggu atau merugikan bangunan di sekitarnya.
5. Tersedia saluran pembuangan air dewatering.
Pelaksanaan Metode Predrainage :
Prinsip predrainage di sini adalah muka air tanah di daerah galian diturunkan sampai di bawah elevasi rencana dasar galian, dengan menggunakan wellpoint system atau deep well, sebelum pekerjaan galian dimulai. Dengan demikian selama proses penggalian tidak akan tergganggu oleh air tanah.
Urutan pekerjaan dewatering metode predrainage adalah:
- Dibuat suatu perencanaan (design wellpoints) untuk memperoleh jumlah wellpoint yang diperlukan (letak dan jaraknya) dan kapasitas pompa yang akan digunakan. Jarak tiap-tiap wellpoint biasanya berkisar antara 1 sampai 4 meter, dengan suction lift (penurunan muka air tanah) antara 5 sampai 7 meter.
- Dibuat sumur tes untuk mengetahui lapisan tanah dan tinggi muka air tanah, guna meyakinkan perencanaan yang ada.
- Dipersiapkan saluran untuk mengalirkan air buangan dari pompa ke dalam saluran drainase yang ada. Hal ini perlu menjadi perhatian karena debit air yang dibuang kadang-kadang cukup besar.
- Dipasang wellpoint dengan kedalaman dan jarak tertentu dan bagian pengisapnya (bagian atas) dihubungkan dengan header (pipa penghubung wellpoint). Kemudian header pipe dihubungkan dengan pompa dengan pipa buangnya disambung dan diarahkan ke saluran pembuang.
Pada pemilihan sistem predrainage ini harus diperhatikan benar ketersediaan saluran drainase yang dapat menampung debit air yang harus dibuang per menitnya. Bila tidak tersedia saluran drainase yang cukup, akan timbul masalah baru, dalam rangka proses pengeringan (dewatering) dengan sistem predrainage ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, biasanya air buangan dimasukkan kembali ke dalam tanah dengan membuat sumur-sumur resapan.
Pada titik kedudukan wellpoint dibor sampai kedalaman tempat bagian atas saringan wellpoint terletak minimum 100 cm di bawah elevasi dasar galian (untuk tanah yang tidak UNIFORM).
- Bila dasar galian terletak pada tanah lempung (clay), maka bagian atas saringan berjarak kurang lebih 15 cm dari permukaan clay.
- Bila lapisan tanah terdiri dari pasir halus, maka saringan harus diletakkan sampai pada lapisan butir kasar. Hal ini untuk mencegah agar partikel halus dari tanah tidak ikut tersedot oleh pompa. Dalam hal ini installasi pipa-pipa yang ada tidak boleh terjadi kebocoran, karana akan mengurangi efektifitas pompa yang digunakan.
- Bila elevasi dasar galian sangat dalam dari muka air tanah, sedang maximum suction lift hanya 5-7 meter, maka dapat dipergunakan dua cara:
- Multy Stage Wellpoint system
- Kombinasi deep well dengan single stage wellpoint.
Comments
Post a Comment