Floating House Skip to main content

Floating House

 
Dalam dunia rekayasa pondasi, istilah "floating" digunakan ketika beban pada struktur sama dengan atau lebih kecil dari tanah yang dipindahkan oleh pondasi sehingga tanah tidak mengalami beban tambahan apapun. Setelah sukses “menjajah” angkasa dengan beragam model bangunan pencakar langit (vertical living concept), manusia sudah saatnya mengoptimalkan perairan sebagai lahan terbuka yang menjanjikan. Salah satunya adalah Floating House atau Rumah Apung.

Bangunan terapung membutuhkan variasi bahan baku yang lebih mahal dan teknik konstruksi yang canggih. Bangunan ini juga membutuhkan mesin berteknologi tinggi yang lebih mahal. Selain itu dibutuhkan tenaga kerja terampil yang tentu lebih mahal. Rumah terapung mirip dengan bangunan konvensional dan sering dianggap sebagai bangunan yang dibangun di atas air sehingga beban strukturnya sama atau lebih kecil dari gaya angkat air sehingga memungkinkan rumah tetap mengapung di air.

Tipe Floating House
Terdapat dua tipe floating house berdasarkan letak bangunan terhadap air, antara lain:

1. Permanent Floating House
Pembangunan rumah terapung ini membutuhkan sistem yang menjamin bangunan akan terus mengapung meski tanpa penyangga apapun. Ini adalah metode yang relatif baru, dan dengan demikian menghasilkan peningkatan biaya untuk pembangunan gedung.

2. Floods Floating House
Rumah atau bangunan jenis ini hanya akan mengapung jika ada air banjir di dekatnya. Bangunan ini akan tetap di tanah selama musim panas atau ketika tidak ada air. Dinding samping bangunan terbuat dari kayu dan baja. Piston baja digunakan di sini untuk mencegah seluruh struktur mengambang dan tenggelam. Seluruh bangunan akan tetap bertahan selama banjir.

Prinsip Kerja Floating House
Konsep daya apung floating house memungkinkan konstruksinya tidak memerlukan pondasi. Dasar bangunan harus dirancang untuk memfasilitasi daya pengapungan dan mampu menahan beban mati, beban hidup, dan beban lain yang mungkin ditimbulkan oleh rumah. Rumah bisa dibangun di atas perahu, pipa berongga, bantalan ringan, atau elemen serupa lainnya yang membantu mengapung dan mengangkat beban.

Modular Float System
Modular Float System adalah kumpulan beberapa kubus plastik yang dapat terapung dimana nantinya kubus-kubus tersebut dirakit sesuai dengan keinginan kita. Kubus-kubus ini terbuat dari plastik HDPE yang telah diuji kekuatannya dan sangat ramah lingkungan yang kemudian disatukan menyerupai daratan. Kubus ini juga didesain sangat aman dan mempunyai daya tahan yang kuat. Rumah-rumah terapung yang didukung sistem ini terendam di dalam air hingga kedalaman setengah lantai. Sebuah konstruksi baja ringan yang akan mendukung dibangun di atasnya. Rumah terapung juga memiliki anjungan (dermaga) yang terhubung langsung ke daratan terdekat.

Keuntungan Floating House
1. Transportasi Mudah dan Terjangkau
Sangat mudah dan murah untuk memindahkan bangunan terapung dari satu lokasi di lokasi air ke lokasi lain di lokasi air yang sama.

2. Proses Konstruksi Cepat
Sebagian besar komponen struktur terapung dirakit menggunakan teknologi prefabrikasi selain baja dan kayu. Hal ini mempercepat proses pembangunan secara signifikan. Dibandingkan dengan metode konstruksi konvensional. Lama pekerjaan konstruksi bangunan terapung memakan waktu sekitar setengahnya.

3. Hemat biaya
Floating house dapat menghilangkan komponen dan elemen tertentu, seperti pondasi. Struktur floating house sekitar 20 hingga 30 persen lebih murah daripada yang struktur tradisional.

4. Pengurangan Deforestasi
Penggunaan ruang air daripada ruang daratan menghasilkan pengurangan laju deforestasi secara keseluruhan.

5. Lebih sedikit gangguan terhadap ekosistem
Struktur terapung secara tidak langsung melindungi pohon, satwa liar, dan burung. Dengan demikian, menjaga ekosistem alam.

6. Tampilannya menarik
Jika dibandingkan dengan tampilan bangunan pada umumnya, bangunan terapung memiliki tampilan visual yang sangat menarik.

7. Tidak Rentan terhadap gempa bumi
Air di bawah floating house berfungsi sebagai peredam gempa, membuat bangunan ini kebal terhadap efek gempa bumi.

Kerugian dari Bangunan Terapung
1. Berisiko di tempat-tempat di mana cuaca berubah dengan cepat
Membangun struktur terapung di daerah dengan cuaca yang tidak dapat diprediksi cukup susah. Kedalaman permukaan air dapat bertambah atau berkurang secara substansial karena perubahan iklim, yang menyebabkan masalah serius.

2. Biaya perawatan yang tinggi
Perawatan yang dibutuhkan untuk floaating house jauh lebih banyak daripada bangunan tradisional. Sebelum dimulainya musim hujan, sebagian besar pekerjaan pemeliharaan harus diselesaikan.

3. Umur bangunan lebih pendek
Umur floating house jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan struktur berbasis darat

4. Risiko pencemaran air yang tinggi
Fakta bahwa limbah segera dibuang ke air adalah kerugian utama dari floating house, yang berkontribusi terhadap pencemaran air.

5. Risiko tinggi bila terjadi tsunami
Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadapi struktur terapung adalah paparan gelombang tinggi dan tsunami.

6. Butuh tenaga kerja terampil
Sulit untuk menjaga pusat gravitasi dan mempertahankan daya apung secara bersamaan. Oleh karena itu, personel yang dibutuhkan untuk membuat struktur terapung harus sangat terlatih.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun