Regel Baja Skip to main content

Regel Baja

 
Regel baja merupakan salah satu komponen penting yang harus ada dalam pekerjaan konstruksi baja. Regel sendiri merupakan balok-balok pengaku atau pengikat untuk tiang kolom. Regel bisa dibuat dari satu jenis material yang sama ataupun lebih. Regel baja termasuk elemen struktur baja yang terdiri dari beberapa jenis bergantung kepada struktur regel tersebut dan material yang digunakan. Komponen regel baja banyak diterapkan untuk konstruksi gudang/warehouse yang membutuhkan penahan beban berat.

Pengertian regel baja adalah elemen struktur baja berupa balok-balok pengaku tiang kolom atau pengikat yang dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi baja. Regel baja dipasang dengan posisi mepet ke sebuah kolom. 

Fungsi Regel Baja 
Secara fungsi, regel baja sebenarnya sama dengan tie beam hanya saja regel baja dibuat dari satu macam material atau lebih. Sementara tie beam dibuat dari satu jenis bahan bisa berupa baja profil WF, H Beam ataupun pipa besi. 
Regel baja memiliki beragam fungsi selain sebagai pengaku antara tiang kolom pada konstruksi baja. Fungsi dari komponen regel bergantung kepada jenis regel tersebut. Berikut fungsi regel baja untuk bangunan:
  • Sebagai pengikat pondasi satu sama lain agar tidak bergeser
  • Regel ruji-ruji berfungsi sebagai ventilasi udara dan cahaya
Pentingnya pabrikasi regel baja secara benar, dengan tujuan agar berfungsi dengan baik. Sebab elemen konstruksi yang terpasang pada kolom baja ini, berguna sebagai pengikat sekaligus pengaku antara kolom baja. Dibandingkan bracing kolom, pemasangan regel baja lebih wajib alasannya adalah:
  • Tanpa regel, kolom baja tidak bisa tegak lurus,
  • Dengan adanya regel baja, rangka atap jadi kokoh.
  • Regel baja juga dapat berfungsi sebagai ring balok.

Jenis Regel Baja yang Banyak Digunakan Saat Ini
Secara umum regel bisa dibagi ke dalam 2 jenis yakni regel ruji-ruji dan regel klontong atau regel tangkep. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis regel baja:
1. Regel Ruji-Ruji
Regel ruji-ruji adalah jenis regel yang banyak diimplementasikan pada struktur konstruksi. Jenis regel ruji-ruji dibuat dari dua jenis material berbeda. Regel ruji-ruji terdiri dari batang bawah dan juga batang atas yang dipisahkan dengan ketinggian (h) tertentu. 

Pada bagian tengah regel ruji-ruji diisi oleh batang-batang yang disusun dalam posisi miring membentuk ruji-ruji. Namun, regel ruji-ruji tidak dapat dibuat dari sembarang material baja. Material baja yang dipilih harus disesuaikan dengan bentuk profil baja yang akan digunakan. 

Pemilihan material baja yang sesuai bertujuan agar dapat memaksimalkan fungsi regel baja pada struktur konstruksi. Regel ruji-ruji dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuat regel. Berikut 4 macam regel ruji-ruji berdasarkan material pembuatnya:
  • Besi siku dan besi beton
  • Kanal U dengan besi siku
  • Baja WF Belah serta besi siku
  • Baja profil CNP dan juga besi beton
Regel ruji-ruji juga bermanfaat sebagai ventilasi cahaya dan udara. Inilah alasan mengapa regel ruji-ruji paling banyak penggunaanya pada bangunan-bangunan industri. Karena sirkulasi udara dan cahaya yang baik. Sangat berguna untuk menunjang produktivitas pabrik.

2. Regel Tangkep atau Regel Klontong
Regel berjenis tangkep atau regel klontong dibuat dari gabungan dua jenis material baja profil sejenis dan memiliki ukuran sama. Batang regel tangkep dibuat menggunakan pola tertentu serta menggunakan teknik pengelasan untuk menyambungkan batang baja profil agar dapat menyatu secara sempurna dan kaku. Jenis ini paling banyak untuk konstruksi gudang sebab terkenal lebih efisien dan murah.

Dengan menyatukan dua jenis material baja profil sejenis akan menghasilkan regel tangkep yang lebih kuat dan kokoh. Karakteristik regel tangkep yang sangat kuat ini membuatnya sangat disukai sebagai material konstruksi gudang.

Tidak semua material baja bisa digunakan untuk menghasilkan regel tangkep atau regel klontong. Setidaknya ada 3 macam material baja yang paling banyak digunakan yakni:
  • Besi siku tangkep
  • Baja kanal C double
  • UNP double atau dua kanal U. 
Material baja untuk membuat regel tangkep dibuat dengan cara berhadapan sehingga menghasilkan penampang regel dengan bentuk kotak. Dibandingkan jenis regel ruji-ruji, regel tangkep dapat dihitung elemen strukturnya dengan lebih mudah.  

Kriteria Regel Baja Yang Bagus
Dari seluruh jenis regel, type ruji-ruji, regel tangkap serta regel WF, kriteria yang bagus adalah:
  • Batang regel tidak bengkok, melengkung, atau/dan puntir
  • Jarak pemasangan ruji-ruji rapih,
  • Pengelasan tidak asal
  • Lubang baut dibuat menggunakan alat yang benar.
Cara Pemasangan Regel Baja yang Tepat
Metode pemasangan regel baja yang paling tepat adalah menggunakan teknik sambungan baut mur. Teknik pengelasan tidak cocok digunakan untuk memasang regel, baik regel tangkep dan regel ruji-ruji. Dua komponen yang harus disiapkan adalah baut mur dan pelat lekat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Memilih dan Memasang Pelat Lekat yang Cocok
Pelat lekat berfungsi sebagai penghubung antara kolom baja dengan batang regel. Pada pelat lekat inilah baut mur akan dipasang. Teknik untuk memasang pelat lekat ada dua cara yang disesuaikan dengan jenis regel sebagai berikut:
  • Pelat lekat dipasang dengan cara menyatu dengan batang regel. Teknik ini dapat dilakukan pada jenis regel tangkep. Komponen pelat lekat baja yang bisa digunakan untuk menyambung batang regel memiliki ketentuan tebal (t) lebih besar atau sama dengan tebal profil batang regel. 
  • Pelat lekat regel bisa dipasang ke komponen kolom baja WF. Teknik ini bisa dilakukan untuk jenis regel ruji-ruji. Komponen regel ruji-ruji yang dipasang ke komponen kolom baja WF berfungsi sebagai stiffner atau rib. Ketentuan teknik ini adalah tebal (t) pelat lekat harus mengikuti dimensi kolom baja WF. 
2. Memasang dan Memilih Baut Regel
Jika komponen yang akan digunakan berupa baut mur regel, maka pertama-tama Anda harus memilih jenis dan menghitung jumlah bautnya. Jenis baut yang digunakan terdiri dari dua macam yakni baut hitam diameter ½ inchi dan baut baja dengan diameter 5/8 inchi. Berikut ketentuan memilih baut regel:

a. Baut Baja Berdiameter 5/8 inchi (A325)
Jenis baut baja dengan diameter 5/8 inchi ditujukan untuk regel yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
  • Siku L 70 x 70 x 7 mm
  • CNP 200 ukuran 75 x 20 x 3,2 mm
  • WF belah CT 200 ukuran 100 x 5,5 x 8 mm
  • Baja UNP ukuran 125 x 65 x 6 mm (dengan panjang 6 m) atau ukuran lebih besar
b. Baut Hitam Berdiameter ½ inchi 
Jenis baut hitam yang memiliki ukuran diameter ½ inchi berlaku untuk regel yang dibuat dari material baja dengan spesifikasi di bawah ini:
  • Besi siku dengan ukuran L 60 x 60 x 6 mm
  • Kanal C yang memiliki ukuran kurang dari sama dengan CNP 150 ukuran 50 x 20 x 2,3 mm
  • Baja kanal U dengan ukuran kurang dari sama dengan UNP 120 x 55 x 6 m
  • WF belah CT 150 ukuran 75 x 5 x 7 m
Menentukan Tinggi Regel Ruji-Ruji
Kelemahan paling utama regel ruji-ruji adalah memiliki rongga. Tepatnya antara batang atas dan bawah komponen. Hal itu kemungkinan terjadi terjadi tempias ke dalam bangunan. Untuk menghindari hal itu, dibutuhkan panduan untuk menghitung tinggi (H) regel ruji-ruji yakni berdasarkan panjang konsol baja, sebagai berikut:
  • Bila panjang konsol ≤ 1,0 meter. Maka (H)= 300 mm
  • Jika panjang konsol 1-1,5 meter, (H)= 500 mm
  • Dan untuk konsol yang ≥ 1,5 meter, (H)= 800 mm
Namun bila ragu tetap terjadi tempias, sebaiknya menggunakan regel tangkep. Akan tetapi dengan menerapkan jenis ini, tidak dapat memanfaatkan regel sebagai ventilasi. Dan hal itu tentu merugikan pengguna bangunan. Apalagi untuk konstruksi pabrik yang menerapkan cladding.

source:
https://www.pengadaan.web.id
https://arsitekta.com

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun