Sifat dari suatu baja dapat berbeda-beda tergantung dari proses produksinya. Pada umumnya baja memiliki sifat yang tahan terhadap karat, sifat magnet yang kuat, juga tahan terhadap beban berat atau tekanan yang tinggi.
Berikut beberapa sifat utama baja adalah sebagai berikut:
- Kekerasan
- Kekerasan
- Kekuatan hasil
- Daya tarik
- Daktilitas
- Daya tahan
- Sifat lunak
- Magnetik
- Konduktivitas termal
1. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan untuk menahan gesekan dan abrasi material dan merupakan ukuran seberapa tahan lama material tersebut. Ini adalah properti material yang paling buruk didefinisikan karena dapat menunjukkan ketahanan terhadap goresan, ketahanan terhadap abrasi, ketahanan terhadap lekukan atau pembentukan, atau ketahanan terhadap deformasi plastis lokal.
2. Ketangguhan (Toughness)
2. Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan adalah sifat baja yang didefinisikan sebagai kemampuannya untuk menyerap energi tanpa patah atau putus. Sederhananya, itu adalah ketahanan material terhadap fraktur saat ditekan. Hal ini sangat bergantung pada kekuatan serta fleksibilitas. Ketangguhan suatu material biasanya diukur dalam foot lbs, per sq, in atau Joule per sq, sentimeter. Baja mungkin memiliki ketangguhan yang memuaskan di bawah beban statis tetapi gagal di bawah beban atau benturan dinamis. Hal ini ditunjukkan dengan kekerasan sebagai bahan yang mengalami deformasi parah tanpa putus, dan dapat dianggap sangat keras tetapi tidak keras.
3. Kekuatan Luluh (Yield Strength)
Kekuatan luluh mengacu pada ukuran gaya yang diperlukan untuk memulai deformasi (yaitu menekuk atau membengkokkan) suatu material. Sederhananya, itu adalah gaya puncak yang diterapkan pada suatu objek sebelum mengubah bentuk dan strukturnya. Kekuatan luluh adalah hal penting yang membantu dalam memilih bahan yang cocok untuk konstruksi berdasarkan kebutuhan.
4. Daya Tarik (Tensile Strength)
Kekuatan tarik didefinisikan sebagai ukuran gaya yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan. Kekuatan tarik baja hampir sama tingginya, yang membuatnya relatif tahan terhadap retak atau pecah, yang penting penggunaannya dalam konstruksi struktur. Kekuatan tarik tipikal untuk baja struktural adalah 400 megapascal (MPa), sedangkan kekuatan tarik tipikal untuk baja karbon adalah 841 MPa.
5. Daktilitas (Ductility)
5. Daktilitas (Ductility)
Salah satu sifat mekanik baja yang berharga adalah keuletannya, yaitu kemampuannya untuk berubah bentuk di bawah pengaruh gaya yang diterapkan sedemikian rupa sehingga tidak retak. Ini adalah salah satu sifat mekanik baja yang paling penting. Properti yang memungkinkannya dibentuk menjadi berbagai bentuk dan struktur dikenal sebagai keuletan. Hal ini memungkinkannya untuk digunakan sebagai kabel tipis atau sebagai komponen dan panel otomotif besar, tergantung pada bentuk dan strukturnya.
6. Daya tahan (Durability)
Daya tahan logam mengacu pada kemampuannya untuk menahan abrasi, tekanan, dan kerusakan dalam jangka waktu yang lama. Baja juga merupakan jenis logam yang sangat tahan lama. Karena baja juga kuat dan ulet, yang membuatnya sangat tahan terhadap kerusakan yang tidak disengaja. Karena baja adalah logam majemuk, yang terdiri dari besi dan karbon dalam kombinasi tertentu, sangat tahan terhadap sebagian besar komponen, menjadikannya sempurna untuk area seperti pesisir dan kota yang mengalami angin kencang, sering badai, dan kondisi menantang.
7. Sifat lunak (Malleability)
Ketika logam dapat ditempa, itu berarti logam tersebut dapat dipukul, diperas, atau ditekuk menjadi lembaran tipis atau tebal tanpa pecah, dengan demikian menunjukkan sifat fisiknya yang dapat ditempa. Sederhananya, itu adalah sifat logam untuk berubah bentuk di bawah tekanan dan mengambil bentuk lain.
8. Magnetik
Baja juga merupakan bahan magnet, namun tergantung pada jenis baja apa yang dimaksud. Dalam kasus steel jar, misalnya, komponen yang membentuk jar bersifat feromagnetik seperti besi, yang dapat ditarik dengan baik oleh magnet. Baja tahan karat austenitik tidak bekerja secara magnetis karena konsentrasi kromium dan nikel yang tinggi.
9. Konduktivitas termal
Konduktivitas termal adalah tingkat di mana energi panas diangkut melalui bahan. Biasanya diukur dalam watt per meter per derajat Kelvin (W/(mK)). Bahan konduktivitas termal yang tinggi dapat mengangkut panas dengan cepat dan lebih efisien daripada bahan konduktivitas termal rendah. Baja karbon memiliki konduktivitas yang sangat rendah dibandingkan dengan aluminium. Ini biasanya sekitar 45 watt untuk setiap Kelvin per meter. Konduktivitas listrik pada suhu kamar sekitar 6 juta siemens per meter. Ini adalah sifat fisik pertama yang menentukan konduktivitas baja.
Comments
Post a Comment