Casting Defect / Cacat Casting (part 1) Skip to main content

Casting Defect / Cacat Casting (part 1)

Casting adalah proses dimana bahan cair dituangkan ke dalam cetakan yang berisi rongga berongga dari bentuk yang diinginkan, dan kemudian didinginkan. Bagian yang didinginkan, juga dikenal sebagai pengecoran, dikeluarkan atau dipatahkan dari cetakan untuk menyelesaikan prosesnya. Proses ini melibatkan penerapan tekanan tinggi pada logam cair. Karena itu, rentan terhadap beberapa fenomena yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kualitas produk akhir. Hal ini disebut cacat casting atau casting defect, menyebabkan masalah yang signifikan bagi pabrikan. Casting dapat mengandung berbagai cacat, masing-masing dengan karakteristik, penyebab, dan pengobatannya sendiri. Mengidentifikasi penyebab dan cacat pada casting sangat penting. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencegah ketidaksempurnaan ini secara proaktif dan memberikan produk berkualitas tinggi.

Jenis Casting  Defect / Cacat Casting
Berikut ini adalah jenis utama cacat pengecoran:
  1. Mismatch
  2. Swell
  3. Pinholes
  4. Blow holes
  5. Open holes
  6. Cut and washes
  7. Fusion
  8. Drops
  9. Metal penetration
  10. Shrinkage defect
  11. Run out
  12. Slag inclusion
  13. Hot or hard spot
  14. Hot tear or crack
  15. Col shut
  16. Dirt
  17. Misruns
  18. Honeycombing or Sponginess
  19. Fins and burns
  20. Warpage
1. Mismatch / Ketidakcocokan 
Mismacth dikenal sebagai pergeseran atau shift, ini adalah cacat pengecoran yang biasanya disebabkan oleh ketidaksejajaran bagian atas cetakan (cope) dan bagian bawah (dope). Kadang-kadang dapat terjadi karena ketidaksejajaran inti pada garis perpisahan. Terutama ada dua jenis ketidakcocokan: pergeseran cetakan dan pergeseran inti. Pergeseran cetakan menunjukkan ketidaksejajaran cetakan dan sering terlihat sebagai perpindahan horizontal. Sedangkan pergeseran inti disebabkan oleh misalignment inti, yang muncul sebagai perpindahan vertikal.
Penyebab
  • Penjajaran bagian atas dan bawah yang tidak tepat selama proses cetakan.
  • Disebabkan oleh pin kotak yang longgar dan pola pin dowel yang salah.
  • Ketidaksejajaran flask 
Solusi
  • Mengonfirmasi penjajaran dan pemasangan pola pelat pencocokan yang benar.
  • Menggunakan kotak cetakan dan pin penutup yang tepat.
  • Memeriksa keselarasan flask.
2. Swell / Membengkak
Swell mengacu pada pembesaran rongga cetakan. Hal ini disebabkan oleh tekanan logam cair, yang mengakibatkan pemanjangan produk pengecoran secara lokal atau keseluruhan. Biasanya berbentuk tonjolan kecil dan halus di permukaan pengecoran. Akibatnya, kebutuhan pengumpanan dan permesinannya akan meningkat, menghasilkan logam yang terbuang.
Penyebab
  • Serudukan cetakan yang tidak tepat.
  • Penggunaan cetakan berkekuatan rendah.
Solusi
  • Ini dapat dicegah dengan menggunakan cetakan yang kuat dan ditabrak dengan benar.
  • Cetakan dirancang untuk menahan tekanan logam cair untuk mencegah gerakan dinding cetakan ke belakang.
3. Pinholes / Lubang kecil 
Pinholes juga merupakan cacat casting yang terjadi di bagian atas die-cast part. Ini adalah lubang kecil sekitar 2 mm, biasanya ditemukan di pocket berventilasi buruk di permukaan atas benda kerja. Lubang-lubang ini terlihat jelas, artinya tidak diperlukan peralatan khusus untuk mengidentifikasinya. Umumnya, pinholes muncul dalam jumlah besar baik di atas casting atau tepat di bawah.

4. Blow Holes
Blow holes adalah lubang besar yang terbentuk di dalam benda kerja cor. Lubang sembur terbentuk ketika gas yang terperangkap di permukaan pengecoran setelah mengeras membentuk rongga bulat atau oval. Lubang - lubang ini tidak terlihat dengan mata telanjang. Untuk mendeteksinya, diperlukan analisis sinar-X, ultrasonik, harmonik, atau magnetik.
Penyebab
  • Pasir cetakan sangat lembap.
  • Karena permeabilitas pasir yang rendah.
  • Ventilasi yang buruk.
Solusi
  • Pasir cetakan harus memiliki kadar air yang terkontrol dan dijaga pada tingkat yang diinginkan.
  • Pasir yang digunakan harus memiliki permeabilitas yang tinggi.
  • Fasilitas ventilasi yang memadai harus disediakan.
5. Open Holes / Lubang Terbuka 
Ketika logam dituang ke dalam cetakan, lubang terbuka muncul di permukaan logam karena terperangkapnya udara. Cacat pengecoran jenis ini berbentuk bulat atau lonjong pada permukaan pengecoran. Seringkali memiliki permukaan yang halus dengan warna kuning atau putih cerah. Setelah pengecoran, cacat ini dapat diidentifikasi sebagai cacat porositas gas dengan inspeksi visual. Selain itu, untuk memeriksa cacat ini pada permukaan non-mesin, diperlukan perangkat sinar-X.
Penyebab
  • Ventilasi cetakan dan inti tidak memadai.
  • Pengeringan cetakan dan inti yang buruk.
  • Kelebihan kadar air pada pasir cetakan.
  • Permeabilitas gas yang buruk dari pasir.
Solusi
  • Meningkatkan pemadatan dengan menurunkan suhu logam selama pengecoran.
  • Keringkan cetakan dan inti sebelum digunakan dan simpan.
  • Menggabungkan praktik fluxing dan melting yang baik.
  • Meningkatkan permeabilitas cetakan dan inti.

selajutnya... Casting Defect / Cacat Casting (part 2)

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun