Modes of Verbs in Finnish Skip to main content

Modes of Verbs in Finnish

In Finnish, verbs have basically four modes: indicative (indikatiivi), imperative (imperatiivi), conditional (konditionaali), and potential (potentiaali). The first two correspond to English modes rather well, whereas the conditional somewhat resembles the subjunctive; and the potential, with no direct counterpart in English, is used to express uncertainty in literary language. This document discusses some details of these modes as well as some additional forms that are sometimes presented as modes.
Morphology

Morphologically, Finnish uses suffixes for forming the modes (Finnish "modus", from Latin, or "tapaluokka"):

* indicative: no suffix, e.g. sanon 'I say', sanot 'you say', where sano- is the verb stem and -n is a personal suffix (of the first person singular)
* imperative: variant suffixes, -ko-, -kö-, -o-, -ö-, and a consonant (historically -k) that is assimilated according to the initial consonant of the next word or omitted (before a vowel or a pause) and not shown in writing at all, e.g. written form sano 'say!' (but pronounced e.g. sanok or sanom, with sano- being the verb stem)
* conditional: suffix -isi, e.g. sanoisin 'I would say', sanoisit 'you would say'
* potential: suffix -ne-, e.g. sanonen 'I'll probably say', sanonet 'you'll probably say', with the -n- often assimilated according to the preceding consonant, e.g. tullen, from the verb stem tul-, the suffix -ne-, and the personal suffix -n.

There is an online service, Verbix, for conjugating verbs in several languages; you can use it to conjugate Finnish verbs.
Indicative

The indicative is used, as in so many languages, to express not only a statement (claim) about facts but as indicating feelings, opinions, and beliefs. Moreover, it can be used effectively as an imperative, e.g. Nyt kyllä lopetat! 'Now you will really quit!'.

The indicative is also used in hypotheses and conditions, as in English, e.g. jos kirjoitan tämän kirjeen... 'if I'll write this letter...'.

Basically, the indicative is a "generic mode", used for different purposes.
Imperative

The imperative is used, as in English, to express a wide range of wishes, instructions, and commands. It is also used in prayers, where it would be a blasphemy to regard it as a command. A real semantic imperative, a direct command, is in fact fairly rare. The morphological imperative is perhaps most commonly used in instructions ("press the button..."), where it is by no means an order, just information about what one should do to achieve a particular effect. In mathematics, for example, the third person imperative is used hypothetically; a statement like "olkoon n luonnollinen luku" 'let n be a natural number' is not a command in any sense but a hypothesis, a postulate.

Quite often commands are expressed using the indicative and some auxiliary verb, e.g. sinun pitää kirjoittaa 'you must write'. On the other hand, the imperative is used in neutral instructions especially in technical contexts, like kirjoita tähän nimesi 'please write your name here'.

It is worth noting that Finnish seldom uses anything that corresponds to the English "please" even in polite requests. A phrase used in some types of polite requests is ole hyvä, literally 'be good'. More commonly, a question in the conditional is used when politely asking for something. For example, when asking for a bill in a restaurant, you would normally say something like "Could I get the bill, please?" in English, whereas in Finnish we might say Saisinko laskun?, literally "Would I get the bill?", and normally with no question-like intonation.

Sometimes the word optatiivi, optative, is used about some verb forms, like antaos 'oh, please give', even regarding them as a separate mode. I'd say it's more appropriate to consider them as variants of the imperative, e.g. antaos as a poetic form of anna. However, there is no compelling reason to give the optative the status of a mode. In any case, the optative is very rare and only used in poetry.
Conditional

The conditional is very often used in contexts where English uses the auxiliary verb "would", including cases where no condition is involved, just a polite request. But in particular, the difference between "if I'll write about this..." and "if I wrote about this..." is expressed in Finnish using the indicative and the conditional.

The conditional also expresses a tentative question: "olisiko niin, että..." corresponds to "could it be so that...". Similarly, polite requests most often use the conditional: "voisinko saada..." corresponds to "could I get...". This might be seen as real semantic conditional with an implied condition "if it suits you" or "if it's not too much trouble".
Potential

The potential is often described as being a mode of probability. Such usage is however literary only, and basically an attempt to use a simple counterpart to the Swedish expression torde followed by an infinitive. In normal speech, you'll seldom hear any potential. In old popular language, however, the potential might appear in suggestive questions, like "osanneeko hän...", which doesn't actually mean "does he probably know how to..." but rather "I wonder if the actually knows how to...". I have discussed this topic in Finnish in my essay-like document Lieneekö potentiaalikaan tarpeellinen?

In the potential, the verb olla 'to be' has the special stem lie-, so that the forms are lienen, lienet, etc. The third person singular, lienee, often appears in the contracted form lie in everyday language and in poetry. And that form is often used as an adverb, meaning just 'probably, maybe', though this is regarded as incorrect.
"Eventive"

A combination of the potential and the conditional, with the morpheme -neisi-, is sometimes called "eventiivi", with the obvious semantics of combining conditionality and probability. And, in fact, such forms occur in Kalevala, the Finnish national epos, in verses like "Tuosta sulho suuttuneisi, mies nuori nuristuneisi." (Kalevala, poem 23). It has been reported that similar forms appear in dialects of Estonian. Panu Mäkinen has noted, in a Usenet message, that Aarni Penttilä has presented the form in his book Suomen kielioppi.

In any case, such forms are not used in contemporary Finnish at all. Theoretically interesting as they might be, there's little need for them.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun