Jenis Clamp / Klem dan Penggunaannya (Part 1) Skip to main content

Jenis Clamp / Klem dan Penggunaannya (Part 1)

Klem atau clamp, merupakan salah satu alat perkayuan yang dapat digunakan untuk menjepit beberapa kayu agar berada pada posisi yang tepat pada saat kayu direkatkan ataupun dipotong. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa alat perkayuan yang satu ini berperan dalam menjaga keamanan bagi para pengrajin kayu.
Terdapat berbagai jenis clamp yang digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi. Beberapa jenis fungsi clamp yang umum digunakan meliputi:
  • Clamp pipe: digunakan untuk menyambung pipa-pipa
  • Clamp hose: digunakan untuk menyambung selang-selang
  • Clamp klem: digunakan untuk menyambung kabel-kabel
  • Clamp pengaman: digunakan untuk mengamankan benda-benda yang bergerak
  • Clamp pengikat: digunakan untuk mengikat benda-benda yang akan diangkut
Fungsi dari clamp tergantung pada jenis clamp yang digunakan. Secara umum, clamp digunakan untuk menyambung atau mengamankan benda-benda yang digunakan dalam berbagai aplikasi.

Jenis Clamp
Dalam hal bekerja dengan material, clamp adalah alat yang sangat berharga. Clamp datang dalam berbagai jenis dan ukuran, masing-masing disesuaikan dengan tujuan tertentu. Dari clamp tangan tugas ringan hingga clamp industri tugas berat, penting untuk memahami berbagai jenis dan kegunaan masing-masing.
1. Clamp Tangan
Clamp tangan adalah jenis clamp paling umum yang dirancang untuk dioperasikan dengan tangan. Clamp ini umumnya ringan, kompak, dan mudah digunakan. Clamp tangan paling sering digunakan dalam pengerjaan kayu dan pengerjaan logam. Clamp ini tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat dengan cepat disesuaikan dengan putaran pegangan.

2. Clamp Pegas
Clamp pegas mirip dengan clamp tangan tetapi dirancang untuk dioperasikan dengan satu tangan. Clamp ini lebih kecil dan lebih ringan dari clamp tangan dan biasanya terbuat dari plastik atau logam. Clamp pegas terutama digunakan untuk pegangan sementara, seperti merekatkan, menjepit benda bersama-sama, atau menahan potongan-potongan kecil material di tempatnya.

3. Clamp Bar
Clamp batang lebih besar dan lebih berat dari clamp tangan dan biasanya terbuat dari logam atau plastik. Clamp ini menggunakan mekanisme palang dan kaki penjepit, yang membuatnya ideal untuk proyek tugas berat seperti pembuatan furnitur dan lemari. Clamp ini juga dapat digunakan untuk aplikasi penjepitan umum dan dapat disesuaikan dengan cepat dan mudah.

4. C-Clamps
C-clamps adalah yang paling serbaguna dan dapat disesuaikan dan dapat digunakan untuk berbagai tugas, mulai dari pengerjaan kayu hingga perbaikan otomatis. C-clamp terdiri dari dua pelat datar dan sekrup, yang dengan mudah menyesuaikan tekanan dan mengamankan clamp.

5. G-Clamps
G-clamps adalah clamp tugas berat yang dirancang untuk keperluan industri. Clamp ini terbuat dari logam dan dirancang untuk menahan material dengan aman dan mantap. Clamp-G digunakan terutama untuk pengelasan, pengerjaan logam, dan aplikasi industri, seperti memegang dan mengencangkan benda berat secara bersamaan.

6. Clamp Material Handling
Clamp material handling disebut sebagai alat penjepit yang digunakan untuk menahan material berat yang biasanya diangkat. Spesifikasi utama dari jenis alat ini mencakup beberapa aplikasi yang dimaksud seperti kapasitas beban dan orientasi tindakan penjepitan. Jenis alat penjepit ini digunakan terutama dalam aplikasi konstruksi untuk biasanya mengangkat atau memanipulasi beban besar. Jenis alat ini biasanya ditemukan digunakan untuk mengangkat beban seperti rel, balok penopang, pipa, dll. Dan juga digunakan di pabrik dan pengecoran juga.

7.  Clamp Mekanis
Clamp mekanis adalah perangkat yang digunakan untuk menahan selang atau tabung di ujung ujung pipa. Spesifikasi Clamp tersebut meliputi jenis Clamp, diameter dan bahannya. Perangkat ini juga disebut sebagai clamp selang yang juga digunakan di mana pun sambungan fleksibel perlu dibuat. Clamp ini dibuat dalam berbagai ukuran dan bahan yang mencakup logam atau plastik yang bergantung pada aplikasi yang dapat dirancang sebagai perangkat sekali pakai atau sebagai perangkat yang dapat digunakan kembali.

8. Clamp Pipa
Clamp pipa adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk menggantung atau mengamankan pipa. Spesifikasi Clamp tersebut mencakup aplikasi seperti jenis clamp dan diameter pipa. Clamp pipa biasanya digunakan dalam aplikasi perpipaan dan pemipaan untuk tujuan menggantung berbagai jenis pipa. Clamp ini juga bisa untuk pipa knalpot, pagar pelindung, dan saluran di antara yang lainnya. Sungguh menakjubkan mengetahui bahwa ada berbagai gaya dan ukuran perangkat ini tersedia termasuk berbagai bahan yang bergantung pada jenis pipa yang perlu digantung. Penjepit pipa idealnya digunakan untuk pekerjaan tertentu antara lain: pengerjaan kayu, pengelasan, pengerjaan logam.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun