Wood Plastic Composite (WPC) Skip to main content

Wood Plastic Composite (WPC)

WPC merupakan kepanjangan dari wood plastic composite, yang secara bahasa dapat diartikan sebagai komposit kayu plastik. Composite sendiri dapat diartikan sebagai campuran. Jadi, WPC adalah campuran antara kayu dan plastik. WPC merupakan sebuah material baru yang tersusun dari elemen kayu dan plastik yang dilebur menjadi satu dan membentuk sebuah material baru, yaitu WPC.

WPC pertama kali diperkenalkan dan digunakan sebagai material decking pada awal 1990-an. Para produsennya mengklaim bahwa material ini lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai pengganti kayu solid. WPC digunakan secara luas di Amerika Utara mulai dari pelapis lantai dek outdoor, papan kayu bangku taman, penutup dinding, kusen pintu dan jendela, bahkan sebagai indoor furniture.


WPC dibuat sebagai usaha mengurangi penggunaan material kayu solid sebagai material bahan bangunan. WPC adalah alternatif pengganti kayu masa kini. Harga kayu yang semakin meningkat dan eksploitasi penggunaan kayu membuat harus mulai melestarikan kayu. 

WPC dibuat dari campuran antara adonan bubur kayu dengan termoplastik seperti PE (polyethylene), PP (polypropylene), PVC (polyvinyl chloride), PLA (polylactic acid), dan sebagainya. WPC dibentuk dengan mencampur partikel kayu dengan resin plastik yang dipanaskan dan dicetak menggunakan sistem injection molding.

WPC dibuat dengan komposisi serat plastik 50% dan serbuk kayu 50%. WPC dapat memberikan kekuatan dan keindahan yang menyerupai kayu dengan daya tahan dan kelebihan serta keunggulan polimer atau plastik.

Jenis-Jenis dari WPC atau Kayu Komposit
1. Kayu komposit hollow (WPCH: Wood Plastic Composite Hollow)
Kayu ini dikatakan hollow karena di dalam kayunya terdapat lubang yang hampir mirip dengan besi hollow. Kayu ini biasanya dimanfaatkan untuk pagar halaman, lantai teras dan juga atap untuk gazebo. Harga perkilo dari kayu ini di Indonesia biasanya sekitar kurang lebih 50 ribuan.

2. Kayu komposit Solid (WPCS)
Biasanya jenis kayu komposit solid ini dibuat berbentuk papan, baik lurus maupun lengkung. Jadi, kayu jenis ini bisa dimanfaatkan untuk bangunan layaknya bahan bangunan biasa. Bisa di aplikasikan untuk Lantai, Dinding, Pagar. Plafon dan Partisi

Kelebihan WPC:
- Bisa didaur ulang untuk diproduksi kembali
- Memiliki berbagai macam ukuran panel berbeda
- Bisa digunakan untuk di   dalam dan di luar rumah
- Lebih tahan api dibanding produk serupa lainnya. 
- Api hanya menyala di satu titik dan tidak menyebar.
- Daya tahan yang tinggi terhadap benturan dan abrasi
- Memiliki kestabilan dimensi yang baik
- Tidak akan mengembang bila berada di area lembab
- Kemungkinan retak sangat kecil
- Daya tahan yang tinggi terhadap air dan bahan kimia rumah tangga
- Daya tahan yang baik terhadap rayap, jamur dan hama
- Pada umumnya lebih murah dibanding kayu
- Terbaik untuk investasi jangka panjang
- 100% dapat di daur ulang
- Secara estetika, WPC memiliki desain yang mendukung keindahan rumah
- Warna tidak cepat memudar

Kekurangan WPC:
- Hanya memiliki sedikit pilihan warna
- Kurang ramah lingkungan. Walaupun dapat didaur ulang kembali, material WPC menggunakan polimer berbahan dasar minyak bumi, yang termasuk bahan yang tidak-terbarukan. Beberapa jenis termoplastik yang digunakan, belum bisa diurai secara alami.
- Komponen polimernya kurang tahan radiasi sinar ultra-violet (UV).
- Kekuatan bahan dan tingkat kekerasannya lebih rendah dari material kayu solid.
- Ketahanan terhadap api lebih rendah daripada material kayu solid, karena sifat polimer plastik yang cenderung lumer saat terkena panas tinggi.

Cara Pemasangan WPC
A. Cara Pemasangan Lantai Outdoor :
  1. Pemasangan antara rangka atau joist diberi jarak 30-35cm
  2. Bila pemasangan ingin dimatikan ke lantai, rangka (joist) langsung  dibor atau disekrup ke lantai
  3. Bila rangka atau joist sudah terpasang, kemudian pasang decking di atas rangka atau joist. Apabila rangka atau joist terpasang vertikal, maka decking harus  terpasang horizontal, begitu juga sebaliknya.
  4. Jarak antara decking dengan decking (Nat) harus diberi jarak 5-7 mm untuk menghindari kelembaban pada saat terkena air atau hujan.
  5. Pemasangan plastic clip untuk decking diberi jarak 30 cm



B. Cara Pemasangan Dinding Indoor :
  1. Pasang terlebih dahulu besi hollow atau kayu kaso pada permukaan dinding dan beri jarak sekitar 40 cm
  2. Pasang dinding panel ke besi hollow atau kayu kaso secara berlawanan. Jika pemasangan besi hollow atau kayu kaso vertical, maka pemasangan dinding panel horizontal. Begitu pula sebaliknya.
  3. Pemasangan dinding panel ke besi hollow atau kayu kaso menggunakan paku atau baut, dengan cara mengaitkan paku pada dinding panel pertama  (agar paku atau baut tidak terlihat)
  4. Jika pemasangan dinding panel memakai lem kayu, maka lapisi dinding panel dengan lem kayu dan rekatkan pada besi hollow atau kayu kaso


Catatan: Pemasangan dinding panel sama dengan pemasangan kayu biasa yang dapat dipotong dengan gergaji dan dapat dipaku.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min

Macam – Macam Cacat Las

Weld Defect atau Cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi syarat keberterimaan yang sudah dituliskan di standart (ASME IX, AWS, API, ASTM). Penyebab cacat las dapat dikarenakan adanya prosedur pengelasan yang salah, persiapan yang kurang dan juga dapat disebabkan oleh peralatan serta consumable yang tidak sesuai standart. Jenis cacat las pada pengelasan ada beberapa tipe yaitu cacat las internal (berada di dalam hasil lasan) dan cacat las visual (dapat dilihat dengan mata). Jika kita ingin mengetahui defect atau cacat pengelasan internal maka kamu memerlukan alat uji seperti Ultrasonic Test dan Radiography Test untuk pengujian yang tidak merusak, sedangkan untuk uji merusak kamu dapat menggunakan uji Bending atau makro. Untuk jenis jenis cacat pengelasan visual atau surface Anda dapat menggunakan pengujian Penetrant Test, Magnetic Test atau kaca pembesar. Cacat Las Undercut Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat i