Flowchart (part 2) Simbol dan Artinya Skip to main content

Flowchart (part 2) Simbol dan Artinya

Simbol Pada Flowchart

A. Simbol Arus (Flow Direction Symbols)
Biasanya simbol yang termasuk kedalam ketegori ini digunakan sebagai simbol penghubung. Beberapa simbol yang termasuk ke dalam kategori ini, yaitu :

1. Flow Direction Symbol / Simbol Arus 
adalah simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain (connecting line). Simbol ini juga berfungsi untuk menunjukkan garis alir dari proses.

2. Communication Link
berfungsi untuk transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lain

3. Connector (On-page)
adalah simbol yang fungsinya untuk menyederhanakan hubungan antar simbol yang letaknya berjauhan atau rumit bila dihubungkan dengan garis dalam satu halaman.

4. Connector (Off-page)
adalah simbol yang digunakan untuk menghubungkan simbol dalam halaman berbeda. label dari simbol ini dapat menggunakan huruf atau angka.

5. Or Symbol
Menunjukkan bahwa aliran proses berlanjut di lebih dari dua cabang.

6. Sumoning Junction Symbol
Mengindikasikan titik di diagram alur tempat beberapa cabang bertemu kembali menjadi satu proses tunggal.



B. Simbol Proses (Processing Symbols)
Sesuai dengan namanya, simbol proses digunakan untuk menyatakan simbol yang berkaitan dengan serangkaian proses yang dilakukan. Berikut beberapa simbol yang termasuk kedalam bagian proses, yaitu:

1. Processing Symbol / Simbol Proses
adalah simbol yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh komputer. Pada bidang industri (proses produksi barang), simbol ini menggambarkan kegiatan inspeksi atau yang biasa dikenal dengan simbol inspeksi.

2. Manual Operation Symbol / Simbol Kegiatan Manual
digunakan untuk menunjukkan kegiatan/proses yang tidak dilakukan oleh komputer.
note:
Simbol yang sama bisa berarti Manual Loop Symbol yang berarti mengindikasikan urutan perintah yang akan terus berulang hingga berhenti secara manual

3. Decision Symbol / Simbol Keputusan

adalah simbol yang digunakan untuk memilih proses atau keputusan berdasarkan kondisi yang ada. Simbol ini biasanya ditemui pada flowchart program.

4. Predefined Process / Simbol Proses Terdefinisi
merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukkan pelaksanaan suatu bagian prosedur (sub-proses). Dengan kata lain, prosedur yang terinformasi di sini belum detail dan akan dirinci di tempat lain

5. Terminal Point Symbol / Simbol Titik Terminal / Simbol (Start/End) 

adalah simbol yang digunakan sebagai permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu proses.

6. Offline Storage
berfungsi untuk menunjukkan bahwa data akan disimpan ke media tertentu
note: 
Simbol yang sama bisa berarti Merge Symbol dimana mengindikasikan langkah dimana dua atau lebih sub-list atau sub - proses menjadi satu

7. Manual Input Symbol
digunakan untuk menunjukkan input data secara manual menggunakan keyboard.

8. Delay Symbol 
adalah simbol yang digunakan untuk menunjukkan proses delay (menunggu) yang perlu dilakukan. Seperti menunggu surat untuk diarsipkan dll

9. Preparation Symbol
merupakan pengaturan untuk langkah lain dalam proses dan mempersiapkan penyimpanan yang sedang/akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

10. Collate Symbol
Menunjukkan langkah yang memesan informasi ke dalam format standar.

11. Sort Symbol
Menunjukkan langkah yang mengatur daftar item ke dalam urutan atau set berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya dan diluar proses komputer

12. Loop Limit Symbol
mengindikasikan point yang berulang harus berhenti

13. Simbol Pemindahan (Transportation/Move Symbol)
adalah simbol digunakan untuk memindahkan material dengan forklift, mengangkat barang dengan crane, memindahkan barang dengan tangan, dsb.



C. Simbol I/O (Input-Output)
Simbol yang termasuk kedalam bagian input-output berkaitan dengan masukan dan keluaran. Berikut beberapa simbol yang termasuk, yaitu :

1. Input-Output / Simbol Keluar-Masuk
menunjukkan proses input-output yang terjadi tanpa bergantung dari jenis peralatannya.

2. Punched Card
digunakan untuk menyatakan masukan dan keluaran yang berasal dari card

3. Simbol Data atau Penyimpanan Data (Symbol Disk atau Data Storage)
adalah simbol, berfungsi untuk menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.

4. Simbol Unit Pita Magnetik

adalah simbol flowchart berfungsi untuk menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke pita magnetik.

5. Document Symbol
adalah input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas, atau output yang perlu dicetak di atas kertas.

6. Multiple Documents
sama seperti document symbol hanya saja dokumen yg digunakan lebih dari satu dalam simbol ini

7. Display Symbol
adalah simbol yang menyatakan penggunaan peralatan output, seperti layar monitor, printer, plotter dan lain sebagainya.

8. Database Symbol
Menunjukkan daftar informasi dengan struktur standar yang memungkinkan untuk pencarian dan penyortiran.

9. Internal Storage Symbol
Menunjukkan bahwa informasi disimpan dalam memori selama suatu program, digunakan dalam diagram alur desain perangkat lunak.

10. Anotation Symbol
adalah simbol  yang berisi catatan agar mudah dimengerti isi/tujuan Algoritma atau untaian data yang akan diproses

11. Couple Symbol
adalah simbol berfungsi untuk menunjukkan suatu data/elemen yang dikirimkan dari satu modul kemodul yang lain. Anak panah dengan lingkaran padat menunjukkan elemen kontrol yang dikirimkan.sedangkan  Anak panah dengan lingkaran yang kosong menunjukkan data yang dikirimkan

12. Simbol magnetik Disk (Symbol Magnetik Disk)
adalah simbol yang digunakan untuk input atau output yang menggunakan disk magnetik.

13. Simbol Magnetik Drum (Magnetic Drum Symbol)
adalah simbol flowchart digunakan untuk input atau output yang menggunakan Drum Magnetik.

14. Simbol Penekan Pita  (Symbol Punched Tape )
adalah simbol  berfungsi untuk input atau output yang menggunakan pita kertas berlubang.




source:
nesabamedia.com
dosenpintar.co.id
smartdraw.com
bukubiruku.com

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun