Krisis pada waktu itu menjadi tantangan yang sangat berat bagi para
Millenial, sebutan bagi mereka yang lahir setelah tahun 1980-an, yang
baru matang dan mulai mencari kerja di millenium baru, atau selepas
tahun 2000-an.
Pada awalnya, yang ada di benak para Millenial ini adalah mereka bisa sukses jika berjalan di jalur yang benar, masuk perguruan tinggi yang baik, dapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi dan diterima kerja di perusahaan. Lalu bekerja beberapa tahun, tambah pendidikan di pasca sarjana, akhirnya naik jabatan untuk bisa membayar segala macam cicilan. Akan tetapi, masa krisis ekonomi memaksa mereka membuat jalur baru, meski beberapa belum sepenuhnya menyadari, tapi banyak orang sukses menyarankan generasi baru ini mengikuti insting entrepreneur atas sesuatu yang mereka sukai. Lagipula, peluang dan modal untuk mengikuti pola ini, seperti membuka bisnis sendiri, jauh lebih baik ketimbang hanya menjadi pelayan part time di salah satu restoran cepat saji atau pun menagement trainee. Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah ekonom, perencana keuangan, dan para orang sukses berumur 20 tahunan, seperti dikutip dari Forbes, Selasa (22/11/2011), berikut beberapa tips untuk membantu para Millenial bertahan hidup di situasi ekonomi saat ini. Memang formula ini bukan sesuatu yang pasti, tapi setidaknya kita tahu aturan lama sudah berubah, dan bagi mereka yang menyambut dan menerapkan aturan-aturan baru maka punya peluang sukses yang lebih baik. 1. Selalu Sibukkan Diri Anda Dengan Sesuatu Lakukan hal ini, walaupun saat ini anda masih punya orang tua yang menyokong seluruh penghidupan anda. Sambil menunggu telepon dari perusahaan yang anda minati, lakukanlah sesuatu. Bisa bekerja sampingan secara magang atau pun mulai usaha kecil-kecilan. Apapun yang anda lakukan, akan terlihat lebih baik di curriculum vitae anda daripada ada gap antara tahun kelulusan dan pekerjaan anda nanti. 2. Jangan 'Bersembunyi' di Kuliah Pasca Sarjana Jika anda mendaftar untuk kuliah pasca sarjana hanya karena menganggur atau tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah lulus adalah ide yang sangat buruk. Kalau sudah seperti itu, lebih baik anda menganggur daripada terpaksa kuliah dengan biaya yang sangat tinggi, kecuali memang masih ada orang tua yang menyokong finansial anda. 3. Percantik Surat Lamaran Anda Banyak perusahaan yang mencari karyawan baru hanya dengan melihat surat lamarannya, hanya dengan memastikan gaya bahasa yang digunakan si pelamar cukup menarik. Jangan hanya gunakan bahasa baku, buatlah tulisan yang kreatif, singkat namun padat mengenai diri anda serta alasan anda tertarik masuk ke perusahaan tersebut. Semakin kreatif dan menarik, maka perusahaan akan semakin tertarik berbicara dengan anda. 4. Jaringan, Jaringan, Jaringan Di mana pun anda memilih untuk berkarir, langkah yang satu inilah yang paling vital. Jika anda mencari kerja, maka semua orang yang anda kenal harus mengetahui rencana anda melamar. Seorang teman yang sudah sukses bisa merekomendasikan resume anda ke bagian HR atau langsung ke atasan. 5. Lakukan Apa yang Anda Sukai Pada masa globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, tidak ada profesi yang benar-benar menjamin kelangsungan hidup. Jadi, kenapa tidak lakukan pekerjaan yang anda sukai? Dosen Ekonomi di Universitas Cornell, profesor Robert H. Frank memberikan saran ini kepada seluruh mahasiswa pasca sarjananya. "Yang paling penting adalah cari pekerjaan yang kalian sukai, hanya dengan itulah kalian akan mencintai pekerjaan tersebut. Dan mungkin saja, suatu saat pekerjaan itu bisa menghasilkan banyak uang," katanya. 6. Kembali ke Kampus Untuk Cari Lowongan Akses ke berbagai lowongan kerja sangatlah banyak, bahkan untuk seorang yang belum beruntung mendapat pekerjaan. Manfaatkan forum alumni kampus anda untuk mencari nomor kontak seseorang di perusahaan atau postingan soal lowongan kerja terbaru. Anda juga bisa saja bertemu dengan orang yang memang mencari karyawan yang sesuai dengan kriteria anda. 7. Manfaatkan Jaringan Sosial LinkedIn adalah situs pencari kerja untuk para profesional, tapi jangan sampai remehkan Facebook juga. Jika salah satu teman anda memperbarui profil Facebook-nya karena mendapatkan kerjaan baru atau baru saja mendirikan sebuah perusahaan, kirim pesan pribadi kepadanya, tanyalah soal lowongan terbaru dari mereka. 8. Berdandanlah dengan Rapi Banyak orang yang baru lulus mengabaikan hal ini, terutama saat wawancara kerja. Berdandan rapi bukan berarti memakai celana bahan, kemeja, dasi dan sepatu kulit, tetapi juga harus enak dipandang dan jangan asal pakai. Setidaknya anda punya satu stel pakaian yang pantas dan enak dilihat untuk wawancara kerja. Jika kantong anda kurang tebal, anda bisa mengunjungi toko-toko pakaian bekas yang masih layak pakai. 9. Jadi Relawan Kekosongan waktu yang anda punya bisa diisi dengan bekerja sosial sebagai relawan. Sekali lagi, ini juga bisa untuk mengisi kekosongan dalam curriculum vitae anda. Banyak sekali kerja sosial yang tersedia, mulai dari membantu menyajikan makanan di penampungan orang miskin sampai ikut di kampanye politik, pekerjaan seperti ini jua ikut 'memoles' resume anda. 10. Cari Lowongan yang Tidak Dipublikasikan Kebanyakan lowongan pekerjaan memang dipublikasikan di media massa, namun ada beberapa yang hanya disebar dari mulut ke mulut. Lowongan seperti ini potensi diterimanya lebih tinggi ketimbang yang biasa di media massa. Pergilah ke perusahaan yang ingin anda tuju, masukan lamaran meski mereka belum buka lowongan, tapi tunjukkan kalau anda serius berminat kerja di tempat tersebut. Jika anda beruntung, anda jadi prioritas begitu ada lowongan. 11. Kejar Terus Anda perlu memantau terus lowongan yang sudah anda masukkan, kalau perlu hubungi lagi jika tidak ada kabar dalam beberapa waktu lamanya. Anda pasti tidak yakin dengan hanya mendaftarkan lamaran melalui situs pencari kerja, kecuali anda memastikan ke perusahaan tersebut apakah aplikasi anda sudah diterima. Cek kembali seluruh lamaran anda, kecuali memang diminta untuk menunggu dan tidak menelepon kembali. 12. Masukkan Lamaran Lebih Awal dan Sering, Tapi Jangan Sembarang Memasukkan lamaran secara sembarang ke semua perusahaan di sektor industri yang berbeda adalah ide yang buruk. Carilah industri yang tepat yang memang memerlukan keahlian anda. Cari juga perusahaan yang memang satu paham dan prinsip dengan anda. Anda tidak akan bertahan lama bekerja di bidang yang tidak anda sukai. 13. Gunakan Situs Craigslist Reputasi situs jejaring sosial tanpa iklan ini sudah berkembang pesat sebagai alat pencari kerja yang efektif dalam beberapa tahun terakhir. Saking terkenalnya, situs ini sudah menyediakan ratusan lowongan kerja setiap harinya, tentunya dengan ribuan pelamar pula. 14. Jangan Berhenti Belajar Cobalah sambangi beberapa seminar gratis, sering-sering baca buku dan artikel yang berhubungan dengan bidang dan keahlian anda. Banyak artikel yang bisa dicari secara online. Mencoba merangkak ke posisi tertinggi di industri yang anda pegang akan mempermudah anda bertemu dengan orang-orang yang memerlukan keahlian anda. 15. Ambil Jalur Militer Bergabung menjadi bagian dari militer bukanlah pilihan terakhir. Ada banyak sekali tentara yang lulus kuliah sarjana terlebih dahulu. Berjuang untuk negara bisa jadi pilihan daripada anda menganggur dan kesulitan membayar berbagai cicilan. 16. Lunasi Semua Cicilan dengan Cepat Pegawai baru biasanya sudah dipusingkan dengan segala cicilan yang baru akan diambil setelah mendapatkan gaji pertamanya. Jika memungkinkan, lunasi semua cicilan dengan baik dan bayar semaksimal mungkin setiap bulannya. Kalau terpaksa harus jatuh tempo, usahakan cicilan tersebut bisa dibayar dalam 90 hari setelah batas waktu. 17. Cari Teman Sekamar Meskipun anda sudah punya kerja dengan gaji tetap setiap bulannya, bukan berarti anda harus menghabiskan seluruhnya untuk membayar sewa rumah ataupun kamar kostan. Intinya jangan habiskan sepertiga gaji anda untuk ini, idelanya seperempat saja. Cara yang paling mudah adalah cari teman untuk berbagi sewa kamar. Jon Bittner pria berumur 26 tahun penemu situs Splitwise mengatakan, "Orang-orang seumurku tidak perlu hidup di apartemen sendirian, kecuali memang jika anda sudah cukup kaya." 18. Pantang Menyerah Setelah menganggur lebih dari beberapa minggu atau bahkan bulan tanpa ada satu pun tanda-tanda anda akan diterima kerja, rasa berjuang untuk terus melangkah maju mulai terasa berat. Bertahanlah. Coba poles kembali surat lamaran dan data diri anda, atau rancang situs pribadi maupun blog untuk mendokumentasikan perkembangan anda tiap hari. 19. Temui Seorang Profesional Menyewa seorang konsultan karir memang tidak murah, tapi punya seseorang yang bisa memotivasi dan memberi anda tujuan hidup bisa sangat membantu. "Lihat lubuk hati anda yang paling dalam, cari tahu apa yang membuat anda bersemangat, di situ lah letak kebahagiaan mutlak yang mendorong kesuksesan karir anda," kata konsultan karir Preston J. Ephraim II. "Di situ lah letak karir impian anda," tambahnya. 20. Langsung Siapkan Dana Pensiun Begitu anda mendapatkan pekerjaan dan punya dana lebih, mulailah mencari-cari investasi untuk dana pensiun anda. Setidaknya cari instrumen dana pensiun yang terjangkau dengan gaji karyawan biasa. Jangan cuma mengadalkan dana pensiun yang diberikan oleh perusahaan tempat anda bekerja. |
Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj
Comments
Post a Comment