Gimana kabar sahabat semua? Semoga Allah senantiasa memberkahi rezki dan kesehatan buat sahabat sekeluarga. Amiiin
Ngga’ terasa setelah sekian lama saya meninggalkan aktifitas nge-blog, hingga akhirnya hari ini mulai sedikit ‘bergairah’ kembali setelah sebelumnya mengalami kebuntuan ide dan hilang semangat menulis yang (mungkin) karena isi kepala ini yang terasa ngga’ fresh. Sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari sebuah artikel yang tanpa sengaja saya dapatkan di internet dan juga terinspirasi oleh diri saya sendiri sebagai seorang yang masih jobless sejak kontrak kerja yang berakhir di akhir Desember 2008 lalu.
Berikut beberapa point yang merupakan faktor dari sulitnya kita dalam mendapatkan pekerjaan yang ideal. Jika salah satunya adalah ciri yang ada pada diri kita, semoga kiranya kita dapat segera memperbaiki nya serta diberikan jalan dan kemudahan oleh Allah dalam berikhtiar menuju kebaikan hingga kita akan lebih siap lagi untuk terjun di dunia persilatan kerja.
- Orang yang sentiment businessnya rendah
Intelligence Quotient (IQ) adalah menunjukkan suatu kemampuan kerja seseorang, sedangkan sentiment business mencerminkan manifestasi seseorang dalam bertingkah laku. Di dalam masyarakat yang akan datang, bukan saja harus pintar bekerja, tapi juga harus lebih bisa bertingkah laku, ada kalanya bertingkah laku lebih penting dari pada menangani suatu pekerjaan. - Orang yang lemah psikologisnya
Dengan banyaknya tekanan dari berbagai aspek yang tak terhindarkan dalam proses perkembangan perusahaan, terutama beban dalam persaingan, jiwa yang lemah akan membuat anda tidak dapat memikul beban berat perusahaan, dengan menempa secara aktif jasmani dan rohani yang sehat baru bisa menjadi pemenang masa depan. - Orang yang berpengetahuan kuno (ketinggalan zaman)
Sekarang adalah zaman informasi yang maju pesat, kecepatan pengetahuan baru semakin berkembang pesat, jika bersandar pada pengetahuan yang dipelajari pada masa awal untuk menghadapi selamanya itu sama sekali sudah tidak memungkinkan lagi. - Orang yang berkemampuan (skill) tunggal
Jika ingin terhindar agar tidak menjadi “barang yang tertimbun” dalam medan pekerjaan, maka satu-satunnya cara adalah mempelajari lagi beberapa ketrampilan, menguasai satu keahlian dan berbagai ketrampilan. Inilah sebabnya mengapa orang berbakat dengan type majemuk begitu diminati. - Orang yang reaksinya lamban. (dalam pikiran & tindakan)
Jika “lamban” pasti akan “lambat”, ketinggalan pasti kena hantam, tangkas dan cekatan barulah dasar kemenangan. - Orang yang berjuang sendirian
Kerja sama dan koordinasi dalam kelompok adalah pola yang tak terelakkan untuk selanjutnya. - Orang yang berpandangan dangkal
Perkembangan seseorang perlu secara terus menerus merancang dan merancang, harus memperhatikan rencana karir dan rancangan professional, serta segera sadari akan sangkar profesi individu, dan usahakan menyesuaikan pekerjaan sendiri. - Orang yang tidak pandai belajar
Dalam masyarakat pembelajaran sekarang, ketidaksamaan antar manusia terutama adalah perbedaan dalam kemampuan belajar, kunci “perpaduan” antar manusia terletak pada “perpaduan” kemampuan belajarnya, harus menjadi orang yang “belajar dan paham dengan yang dipelajari”, dan sebaliknya bagi yang belajar tapi tidak memahami atau tidak tahu bagaimana belajar, maka cepat atau lambat pasti akan di singkirkan.
Comments
Post a Comment