Sloping Roof / Atap Miring Skip to main content

Sloping Roof / Atap Miring

Atap miring berfungsi sebagai penahan dan dapat mengurangi hawa panas masuk ke dalam ruangan. Sehingga membuat suhu di dalam ruangan jadi tetap sejuk. Atap miring cocok untuk iklim tropis. Atap miring ini biasanya disebut juga tipe perisai atau pelana.

Keuntungan Atap Miring
Atap miring dapat menawarkan banyak keuntungan bagi pemilik rumah, mulai dari peningkatan ruang hingga suhu yang lebih dingin dan penggunaan energi yang lebih efisien. Atap miring tidak hanya memaksimalkan ruang di rumah, tetapi juga dapat menambah daya tarik estetika dan fungsionalitas rumah.
  • Peningkatan Ruang: Atap miring memberi pemilik rumah kemampuan untuk memaksimalkan ruang. Atap miring biasanya lebih tinggi dari atap datar tradisional, memungkinkan pemilik rumah membuat ruang loteng atau kamar tambahan tanpa menggunakan lebih banyak tanah.
  • Daya Tarik Estetis: Dengan bentuk dan desainnya yang unik, atap miring dapat membuat rumah tampil menonjol. Banyak pemilik rumah menikmati tampilan atap miring dan daya tarik visual.
  • Peningkatan Efisiensi Energi: Atap miring dapat membantu menjaga rumah lebih sejuk dengan membiarkan panas keluar melalui atap lebih cepat. Cara ini membantu mengurangi biaya energi dan membuat rumah lebih hemat energi.
  • Lebih Banyak Pencahayaan Alami: Atap miring juga membantu menghadirkan pencahayaan yang lebih alami karena sinar matahari dapat mengalir melalui langit-langit yang lebih tinggi. Cara ini bisa membuat rumah terasa lebih cerah dan lebih mengundang.
  • Meningkatkan Drainase: Atap miring dapat membantu meningkatkan drainase rumah. Kemiringan memungkinkan air mengalir dari atap lebih cepat dan efisien.
Proses Instalasi
Membuat atap miring pada struktur membutuhkan perencanaan yang cermat dan pelaksanaan yang tepat untuk memastikan hasil terbaik. Tetapi beberapa langkah harus diambil apapun yang terjadi untuk memastikan keselamatan penghuni dan daya tahan atap.

1. Ukur dan Tandai Ruang
Lakukan evaluasi struktur rumah dan ruangan yang ingin ditambahkan atap miring. Hitung panjang dan lebar dinding di ruang dan buat sketsa kasar. Hal ini akan membantu menghitung ukuran dan desain atap miring yang ingin dibangun.
Setelah didapatkan ukurannya, selanjutnya tandai ruangnya dengan menggunakan garis kapur. Tandai garis di lantai dan dinding tempat atap akan terhubung. Pastikan garisnya rata, terutama di sudut-sudut. Cara ini akan membantu memastikan atap seimbang secara merata.
Selanjutnya, tandai langit - langit untuk atap. Ukur panjang dan lebar ruang langit-langit dengan tepat. Pertimbangkan kemiringan atap dan gunakan garis kapur untuk memastikan pengukuran akurat.
Terakhir, tandai rangka untuk atap. Gunakan garis kapur untuk menandai jarak antara setiap rangka. Pastikan jaraknya sama untuk setiap rangka.

2. Persiapkan dan Instal Framework
Setelah memutuskan desain dan memiliki semua bahan yang diperlukan, sekarang saatnya menyiapkan dan memasang kerangka atap miring. Langkah ini sangat penting karena merupakan fondasi dari keseluruhan struktur dan perlu dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kerangka kerja yang kuat, suportif, dan stabil.
Pertama, dimulail dengan menghitung ukuran gulungan dan membangun rangka penyangga segitiga. Ini dilakukan dengan mengukur lebar dan tinggi area yang dipilih dan mengikuti rencana desain untuk membangun rangka penyangga segitiga. Gunakan bahan berkualitas seperti kayu olahan, dan pastikan sekrup dan paku terpasang dengan aman.
Setelah rangka dibuat, sekarang saatnya menempelkannya ke dinding. Ini dilakukan dengan menggunakan sekrup atau paku untuk menempelkan bingkai ke dinding dengan kuat. Pastikan sekrup dan paku terpasang dengan benar dan dimasukkan pada kedalaman yang tepat.
Setelah memasang rangka, sekarang saatnya memasang kasau. Dimulai dengan mengukur jarak antara setiap rangka dan dinding lalu potong panjang kayu yang diinginkan untuk kasau. Penting untuk memastikan bahwa kasau rata dan memiliki sudut kemiringan yang konsisten untuk memastikan stabilitas atap.
Kayu lapis dan sirap kemudian disekrup atau dipaku ke rangka. Saat memasang kayu lapis, mulailah dari bawah dan lanjutkan ke atas, pastikan kayu lapis terpasang dengan kuat ke kasau. Setelah lembaran kayu lapis dipasang, mulailah memasang sirap. Mulailah dari bawah dan lanjutkan ke atas untuk memastikan sirap diletakkan dengan benar.
Terakhir, pasang lampu kilat di sekitar tepinya untuk melindungi atap dari elemen dan air. Pastikan flashing terpasang dengan aman dan disegel di atap. Dengan kerangka yang lengkap, atap miring sudah berfungsi dan siap digunakan.

3. Pasang Bahan Atap
Setelah menyiapkan struktur atap, sekarang saatnya memasang bahan atap. Sebelum memulai, pastikan semua bahan yang dibutuhkan telah tersedia. Bahan ini terdiri dari sirap atap, kain kempa atap, paku, dan sirap bubungan.
Mulailah dengan meletakkan dua atau tiga lapis bahan atap. Pastikan lapisan saling tumpang tindih dengan benar. Ini akan melindungi atap dan memberikan insulasi tambahan. Setelah kain flanel diletakkan, selanjutnya pemasangan sirap atap.
Mulailah dari bagian bawah atap dan lanjutkan ke atas. Pastikan memaku sirap setiap empat inci atau lebih, dan gunakan paku atap yang dirancang khusus untuk sirap aspal. Saat mengerjakan atap, pastikan kondisinya tumpang tindih dengan sirap dengan setiap baris. Ini akan memastikan bahwa atap terpasang dengan benar.
Selanjutnya, pasang sirap penutup bubungan. Ini dirancang untuk melindungi tepi atap, mencegah air merembes. Mulailah dari tepi dan lanjutkan ke atas. Pastikan untuk menempatkan sirap ini, sehingga tumpang tindih setidaknya ½ inci.
Setelah menempelkan semua bahan yang diperlukan, periksa pekerjaan untuk memastikan telah dilakukan dengan benar.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun