Pipa Schedule (SCH) Skip to main content

Pipa Schedule (SCH)

Pengertian Pipa Schedule

Schedule adalah istilah dalam piping yang menggambarkan ukuran ketebalan suatu pipa. Schedule merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan ketebalan dinding pipa. Tapi parameter tersebut tidak mempunyai dimensi atau satuan sehingga diwakili dengan angka saja.

Semakin besar nomor angka schedule itu menggambarkan ketebalan pipa juga semakin bertambah. Misalnya, pipa 2 inch sch 40 tentu akan lebih tebal dibanding dengan nomor schedule di bawahnya seperti schedule 20, sch 10 dan sch 5. Dan akan lebih tipis jika dibandingkan dengan sch 60, sch 80 dan seterusnya.

Contoh: pipa baja 2 inch schedule 40 ketebalannya 3,91 mm sedangkan pada schedule 80 ketebalannya adalah 5,54 mm. Jadi nampak sekali perbedaannya.


Definisi Nomor Schedule

Nomor schedule diartikan sebagai nilai perkiraan ekspresi. Angka tertera yang mengikuti schedule seperti 10, 20, 40, dst, bukan menunjukkan ukuran dari ketebalan pipa, inside maupun outside diameter pipa. Misalnya pipa schedule 10, angka 10 bukan berarti ketebalan pipa 10 mm atau inside diameternya 100 atau 1000 mm.

Angka nomer schedule merupakan perkiraan ukuran rasio design pressure untuk tegangan yang diijinkan pada pipa. Para engineer sudah merumuskan tentang ini. Ini hanya contoh perbandingan saja, misalnya suatu pipa sch 40 mampu menahan pressure maksimal 40 bar, pada ukuran pipa yang sama sch 20 hanya mampu menahan maksimal 20 bar saja.

Parameter ketebalan pipa yang dikenal dengan istilah schedule ini mempunyai nomor yang sudah diatur dalam standar ANSI / ASME B36.10M dan API 5L. Ada sebelas nomor schedule yang digunakan, yakni: schedule 5, 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 140, dan sch 160. Semua nomor schedule mempunyai dimensi yang sudah ditentukan yang dibuat berdasarkan standar yang berlaku.

Di proyek konstruksi dan piping, yang paling populer adalah pipa baja sch 40. Schedule 40 mempunyai ukuran ketebalan medium yang bisa diaplikasikan untuk banyak ukuran pressure dan temperature. Sedangkan pipa schedule 140 dan schedule 160 sangat jarang digunakan, kecuali pada kondisi tertentu yang memerlukan pressure tinggi. Selain sch 40, ada juga pipa sch 20 dan sch (STD) yang juga sangat populer digunakan saat ini.


Karakteristik Pipa Schedule

Ketebalan pipa (wall thickness) dipengaruhi ukuran diameter luar pipa (outside diameter/OD) dan diameter dalam pipa bagian (inside diameter/ID). Schedule memiliki nomor dan bervariasi dalam setiap diameter nominal pipa (Nominal Pipe Size/NPS) dalam satuan inci. Meskipun memiliki schedule sama, misalnya sch 40, pipa 4” berbeda dengan pipa 14”.


Pipa Schedule 20

Pipa schedule 20 adalah jenis pipa yang mempunyai standar ketebalan tertentu yang digunakan untuk saluran tekanan rendah. Pipa sch 20 mempunyai nominal pipe size (NPS) mulai 8 inch sampai 36 inch, dengan ketebalan 6,35 mm untuk pipa 8 inci sampai 12,7 mm untuk pipa 36 inci (lihat tabel di bawah).

Fungsi pipa schedule 20 selain digunakan untuk saluran bertekanan rendah - saluran air misalnya, di era konstruksi modern ini pipa schedule 20 banyak diaplikasikan untuk bahan konstruksi bangunan, contohnya: coloumn structur, rangka jembatan dan aksesori konstruksi lainnya.

Klasifikasi pipa sch 20:

  • Pipa sch 20 tersedia untuk NPS 8 – 36 inch dan tidak tersedia di bawah 8 inch.
  • Tebal pipa sch 20 mempunyai ukuran sama yakni 6,35 mm untuk NPS 8 - 12 inch.
  • Tebal pipa sch 20 mempunyai ukuran sama yakni 7,92 mm untuk NPS 14 - 18 inch.
  • Tebal pipa sch 20 mempunyai ukuran sama yakni 9,53 mm untuk NPS 20 - 24 inch.
  • Tebal pipa sch 20 mempunyai ukuran sama yakni 12,7 mm untuk NPS 26 - 36 inch.


Pipa Schedule 40

Pipa schedule 40 adalah salah satu jenis pipa yang mempunyai karakteristik ketebalan yang ideal sehingga bisa diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan konstruksi dan bangunan, dari saluran gas hingga saluran air, serta untuk bahan konstruksi baja.

Kekuatan pipa baja sch 40 juga sangat bagus. Menurut University of Massachusetts, hardness atau kekerasan pipa baja sch 40 memiliki ukuran 16,1 pada skala Rockwell. Itu artinya memiliki kekuatan luluh (yield strength) 423 MPa, ultimate strength 470 MPa dan modulus elastisitas 225 GPa.

Pipa ini mempunyai ukuran mulai dari 1/8 inch sampai 36 inch dengan ketebalan yang bervariasi tergantung diameternya. Pipa baja sch 40 memiliki ketebalan antara 1,73 mm untuk pipa 1/8 inci hingga 19,05 mm untuk pipa 36 inci. 

Pipa sch 40 mempunyai dimensi yang mirip dengan pipa Standar (STD). Persamaan dan perbedaannya bisa dilihat pada klasifikasi berikut.

Klasifikasi Pipa Schedule 40

  • Schedule 40 (SCH 40) tersedia untuk ukuran NPS 1/8 - 36 inch
  • SCH 40 tidak tersedia untuk NPS 22, 26, 28 dan 30 inch.
  • SCH 40 identik dengan pipa standar (STD) untuk NPS 1/8 – 10 inch dan mempunyai thickness(tebal) yang berbeda mulai dari NPS 12 inch ke atas.

Klasifikasi Pipa Standar (STD)

  • Pipa ukuran standar (STD) tersedia mulai NPS 1/8 - 48 inch
  • Pipa STD mempunyai thickness (T) sama 9,53 mm untuk ukuran NPS 12 – 48 inch
  • Pipa STD identik dengan pipa sch 40 untuk NPS 1/8 – 10 inch dan mempunyai thickness(tebal) yang berbeda mulai dari NPS 12 inch ke atas.


Pipa Schedule 80

Pipa schedule 80, tekanannya lebih besar dibandingkan dengan pipa sch 40 dan pipa sch 80 ini lebih mampu menahan tekanan-tekanan yang relatif tinggi dan tahan terhadap korosi dengan maksimal 80bar. Pipa sch 80  memiliki ukuran dan ketebalan yang lebih besar hingga NPS 8 terlihat lebih terputus-putus alirannya dibandingkan dengan pipa sch 40. Pipa sch 80 banyak digunakan diberbagai industri maupun konstruksi seperti pada industri kimia, proyek-proyek konstruksi seperti yang diaplikasikan sebagai tiang, rangka, dan juga untuk mengalirkan berbagai jenis fluida, dan sebagainya dengan maksimal 80 bar.


Cara Memilih Pipa Schedule

Contoh dibutuhkan pipa baja dengan tekanan 350 Psi. Umumnya pipa baja memiliki tegangan ijin (allowable stress) sebesar 10.000 psi. Maka penulisan rumusnya sebagai berikut Sch = (350/10.000) x 1.000 = 35. Maka sebaiknya digunakan schedule 40. Untuk lebih mudah dan praktisnya dalam penggunaan sehari-hari, biasanya schedule mengikuti tekanan dalam bar, dengan 1 bar = 14.51 Psi. Misalnya tekanan kerja 40 bar, maka dipakailah schedule 40.

Lakukan cek and ricek sebelum melakukan pembelian. Supaya tidak salah pilih, berikut tips sederhana yang bisa dilakukan:

  • Cek harga. Pipa schedule standar ASME mempunyai harga yang jauh lebih mahal dari pipa baja biasa. Jika tertera nomer schedulenya sama sedangkan harganya murah jauh di bawah harga standar itu artinya jelas bukan pipa schedule ASME tapi pipa baja biasa.
  • Cek thickness pipa. Ketebalan pipa harus sama persis dengan tabel standar ASME B36.10 atau B36.19 (untuk pipa SS). Sebaiknya gunakan alat ukur sketmatch (digital) untuk mendapatkan angka yang tepat. Sebagai contoh pipa 6 inch sch 40 pada tabel standar ASME B36.10 ketebalannya adalah 7,11 mm. Jika kurang dari itu berarti bukan pipa schedule.
  • Cek visual pipa. Pipa baja CS atau SS mempunyai dua tipe yakni seamless dan welded. Jika Anda mencari pipa seamless, perhatikan permukaan bagian insidenya apa itu jenis pipa seamless atau welded sesuai yang Anda inginkan. Jika belum tahu perbedaannya Anda bisa cek di sini Perbedaan pipa seamless dan welded.
  • Mintalah mild certificate. Setiap produk untuk pipa bertekanan (standar ASME) mempunyai sertifikat yang membuktikan bahwa produk tersebut sudah melewati proses inspeksi dan uji material. Cocokkan dengan nomer stamp yang terdapat pada permukaan pipa, satu persatu. Jika ada yang berbeda atau bahkan mungkin tidak ada stamp numbernya itu artinya patut dipertanyakan keasliannya.


Tabel Khusus Sch 20, 40, STD dan Berat Permeter

Berikut dilampirkan link tabel pipa sch 20, sch 40 dan sch STD menurut standar ASME B36.10 untuk jenis pipa welded & seamless wrought steel pipe.

Tabel Pipa Schedule

Istilah pada tabel:

  • NPS singkatan dari Nominal Pipe Size adalah ukuran nominal pipa
  • OD singkatan dari Outside Diameter adalah ukuran bagian luar pipa
  • ID singkatan dari Inside Diameter adalah ukuran bagian dalam pipa
  • Wall Thickness (T) adalah ukuran tebal dinding pipa.


Penomoran Pipa Lain

Sebenarnya selain numeric Schedule (Sch), masih ada tiga macam klasifikasi lainnya untuk mengukur ketebalan dinding pipa. Ketiganya meliputi, Standard (STD), Extra Strong (XS) dan Double Extra Strong (XXS). Ketiga klasifikasi tersebut biasanya tumpang tindih pada Schedule tertentu. Semisal Schedule Standard (Sch STD) pada ukuran 10”, memiliki ketebalan yang sama dengan Sch 40. Untuk ukuran 12” ke atas, 0,375” menjadi acuan untuk STD schedulnya.

Pada produk pipa hitam Sch bervariasi dari 10 hingga 160 untuk STD, XS maupun XXS. Pipa sch 40 adalah pipa yang memiliki schedule 40; pipa sch 80 adalah pipa yang memiliki schedule 80; dst.. Perhatikan penomorannya, jika diakhiri huruf S, seperti 40S, berarti pipa tersebut tidak dibuat dari baja melainkan stainless steel.

Pada pipa carbon steel ukuran yang dimiliki dalam satuan sch dimulai dari ukuran 5, 10, 20. 30, 40. Kemudian tersedia pula ukuran dengan satuan STD yang dimulai dari ukuran 60 sampai ukuran 80. Terakhir juga ada yang memakai ukuran XS yaitu di ukuran 100, 120, 140, dan juga 160.

Sedangkan untuk pipa stainless steel memiliki ukuran schedule yang berbeda dengan pipa carbon steel. Melihat tabel ukuran pipa schedule, ukuran yang tersedia di pasaran adalah dimulai dari 5S, 10S, 20S, 40S, dan yang terbesar adalah 80S. Huruf “S” yang ditempatkan di belakang angka menunjukan kode khusus bahwa pipa tersebut terbuat dari material stainless steel.


source: 

https://www.cnzahid.com

https://www.sinarindo.co.id/

https://kpssteel.com/

https://pancalogam.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun