Besi Hollow Skip to main content

Besi Hollow

Istilah hollow berasal dari bahasa inggris yang berarti “berongga”. Banyak yang belum mengetahui bahwa nama asli besi ini adalah besi HSS atau hollow structural sections. Nama ini ​​mengacu pada pipa baja las berkekuatan tinggi yang digunakan sebagai elemen struktural pada bangunan dan struktur lainnya serta berbagai produk manufaktur. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa penyebutan untuk material ini yaitu seperti besi kotak, pipa besi kotak, holo, dan pipa besi.


Dimensi Ukuran Besi Hollow
Pada gambar di atas kita bisa melihat dimensi-dimensi utama dari besi hollow adalah A (mm) x B (mm) x t(mm) x L(M). A digambarkan sebagai sisi pendek dan B merupakan sisi lebar dari besi hollow. L adalah panjang keseluruhan dan t adalah tebal besi hollow. Ilustrasi ini dapat digunakan sebagai panduan untuk mengetahui ukuran besi hollow secara umum.

Kelebihan Besi Hollow

Keunggulan lain besi hollow di antaranya:

  • Tahan api, tahan serangan rayap, dan anti-karat atau korosi akibat perubahan cuaca atau karena air hujan yang bersifat asam.
  • Proses pemasangan yang cepat. Pemasangan besi hollow bisa lebih cepat karena untuk pemasangannya tidak memerlukan skill yang khusus. Pemasangan yang lebih cepat tentu akan menghemat biaya tenaga kerja untuk pemasangan.
  • Selain itu, harga besi hollow juga lebih terjangkau sehingga mampu mengurangi biaya konstruksi.
  • Besi hollow memiliki kualitas yang bagus karena bahannya yang kokoh dan memiliki ketahanan untuk keperluan jangka panjang.


Jenis Besi Hollow Berdasarkan Material Pembuatannya

Berdasarkan materialnya terdapat berbagai jenis besi hollow. Di artikel ini mari kita bahas jenis besi hollow yang paling banyak digunakan yakni:

  • Besi hollow hitam
  • Besi hollow galvanis
  • Besi hollow galvalum
  • Besi hollow gypsum
Secara umum, jenis besi hollow tersebut terbuat dari baja dengan proses pembuatan yang mirip yaitu dibentuk menjadi kotak dengan menggunakan mesin khusus. Perbedaannya terletak pada jenis baja yang digunakan serta lapisan anti karat yang ada pada masing-masing jenis besi hollow. Besi hollow hitam dan besi hollow galvanis terbuat dari plat besi hitam sedangkan besi hollow galvalum terbuat plat besi galvalum.


Besi Hollow Hitam

Terbuat dari lembaran plat besi hitam yang dikenal dengan istilah hot rolled steel sheet yaitu lempengan besi tipis berbahan dasar baja canai panas (hot rolled coil) yang di press menjadi lembaran baja berwarna hitam. Besi ini umumnya memiliki ukuran panjang 6 meter dengan penampang dan ketebalan yang bervariasi. Karena terbuat dari plat besi hitam, besi ini memiliki karakteristik yang mirip yaitu tebal, berwarna hitam keabu-abuan dan kuat sehingga besi ini tahan terhadap api serta peredam panas yang baik. Selain harganya yang terjangkau, besi hollow hitam juga mempunyai nilai estetik yang tinggi sehingga cukup populer digunakan dikalangan masyarakat untuk pembuatan kanopi dan railing tangga minimalis. 



Proses pemotongan plat besi hitam (slitting) sesuai dengan kebutuhan lebar produksi

Proses pembuatan besi hollow hitam sangat menarik, yakni berawal dari gulungan coil yang dipotong (slitting) terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan lebar produksi. Setelah melalui proses slitting, potongan baja digulung kembali menyerupai gulungan pita plat besi dengan lebar yang lebih kecil sebelum masuk kedalam proses produksi. 

Selanjutnya, beberapa gulungan pita plat besi tersebut dimasukan kedalam mesin produksi uncoiler dan dijadikan satu dengan gulungan lainya melalui proses akumulasi pada mesin akumulator. Tujuannya adalah untuk menghindari habisnya gulungan plat besi ketika proses produksi sedang berlangsung.
Coil pita plat besi hitam dimasukan kedalam mesin produksi uncoiler

Coil pita plat besi di akumilasi ke dalam mesin akumulator

Proses selanjutnya adalah proses forming yaitu pembentukan pita plat besi hitam menjadi bentuk pipa bulat dengan cara ditekan dari sisi kanan dan kiri menggunakan mesin rolling seperti yang ada pada gambar di bawah ini.
Proses forming untuk membentuk plat besi hitam menjadi bentuk pipa bulat menggunakan mesin rolling

Tujuannya adalah untuk menyatukan sisi-sisi lembaran plat besi menjadi bentuk tabung/bulat kemudian direkatkan bagian tengahnya dengan cara di las. Pengelasan dilakukan agar daya tahan terhadap beban ketika saat dijadikan tumpuan seperti meja/kursi dapat menahan beban yang lebih baik, aman serta lebih kuat. 
Proses pengelasan untuk memperkuat daya tahan terhadap beban ketika dijadikan tumpuan

Setelah terbentuk pipa bulat, proses selanjutnya adalah didinginkan menggunakan cutting oil (campuran air dan oli) untuk menurunkan suhu panas  sebelum memasuki proses sizing. Selanjutnya pipa bulat yang telah didinginkan, masuk dalam proses pembentukan atau sizing yaitu merubah bentuk pipa bulat menjadi pipa kotak/hollow hitam sesuai ukuran standar yaitu 6 meter atau bisa dipotong sesuai panjang permintaan.
Proses cutting oil pada pipa bulat hitam untuk menurunkan suhu panas

Proses sizing pada besi hollow hitam dengan menggunakan mesin untuk merubah bentuk dari pipa bulat ke pipa kotak/hollow hitam

Proses pemotongan pada besi hollow hitam dengan ukuran 6 Meter atau sesuai panjang permintaan.


Ukuran Besi Hollow Hitam
Ukuran besi hollow hitam di pasaran sangat beragam dan bervariasi. Ilustrasi dimensi besi hollow yang telah dibahas sebelumnya sebagai pedoman untuk mengetahui ukuran besi hollow hitam. Misalkan, ukuran 15 x 35 x 1.2 x 6 M maka artinya sisi pendeknya berukuran 15 mm (A), sisi lebarnya berukuran 35 mm (B), ketebalannya 1.2 mm (t) dan panjang keseluruhan besi hollow hitam yakni 6 M (L). Untuk ukuran lainnya, bisa menggunakan cara ini untuk mengetahui ukuran besi hollow hitam lainnya. Pada tabel di bawah ini.
A (mm) x B (mm)t (mm)L (M)
15 x 351.0 – 2.26
15 x 501.0 – 2.26
20 x 201.0 – 2.26
20 x 401.0 – 3.26
25 x 251.0 – 3.26
25 x 501.0 – 3.26
30 x 301.0 – 3.26
30 x 601.0 – 3.26
Contoh Kegunaan Besi Hollow Hitam
Besi hollow hitam memiliki banyak fungsi dan juga kegunaan, baik dalam interior seperti rak buku, railing tangga, kanopi tempat tidur, kaki meja, dll maupun eksterior bangunan seperti untuk pembuatan pagar rumah, kotak surat dan pagar pengaman pada rumah bertingkat. Beberapa varian ukuran yang sering digunakan untuk pembuatan pagar, kaki meja dan balkon adalah besi hollow hitam berukuran 40 mm x 40 mm. Sedangkan, untuk pembuatan pintu lipat, bisa menggunakan besi hollow hitam berukuran 20 mm x 20 mm dan untuk pembuatan kanopi bisa menggunakan besi hollow hitam ukuran 100 mm x 50 mm dengan ketebalan 3 mm sampai 4 mm. Untuk membuat rak TV dan rak buku, bisa menggunakan besi hollow hitam dengan ukuran 36 mm x 36 mm. Perlu diingat bahwa ukuran-ukuran yang tersebut adalah ukuran standar yang biasanya digunakan dan tidak menjadi patokan. 

Kelebihan Besi Hollow Hitam
  • Tersedia dalam rentang ketebalan yang lebih bervariasi
  • Cocok untuk konstruksi bangunan dengan beban berat
  • Harga besi hollow hitam relatif lebih murah dibanding besi galvanis pada ketebalan yang sama
  • Jenis ini lebih lengket terhadap cat asalkan teknik pengecatannya benar
  • Akan lebih tahan lama apabila bahan ini dipakai untuk interior

Kekurangan Besi Hollow Hitam
  • Perlindungan karat lebih rendah dibanding besi hollow galvanis
  • Membutuhkan cat dasar untuk mencegah korosi
  • Memerlukan perawatan berkala untuk mencegah korosi.
  • Tidak tahan terhadap kelembaban/air hujan dan mudah keropos terutama jika pengecatannya yang asal-asalan


Hollow Baja Ringan Galvanis

Kualitas dibawah hollow baja ringan galvalum yaitu hollow galvanis. Komposisi bahan galvanis yaitu zinc 97%, coating aluminium 1% dan unsur bahan lainnya. Komposisi ini menjadikan besi lebih mudah korosi jika dibandingkan galvalum, apalagi jika besi bergesekan atau dipotong. Agar hollow galvanis lebih tahan pada perubahan cuaca, dibutuhkan lapisan anti karat dan cat berkualitas tinggi saat hollow akan digunakan. Hollow galvanis sendiri memiliki beberapa ukuran ketebalan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu 0.3cm hingga 0.5 cm.

Berdasarkan jenis material dan proses galvanisasinya, besi hollow galvanis dibagi menjadi 2 yaitu:

  • Terbuat dari besi hollow hitam dengan proses Hot-Dip Galvanizing
  • Terbuat dari plat besi galvanis dengan proses Pre- Galvanizing.

Pelapisan galvanis pada besi dimaksudkan untuk menjaga agar besi hollow galvanis tidak mudah berkarat saat terkena gesekan maupun potongan. Kedua metode ini memiliki perbedaan sehingga Perkasa Partner perlu mengetahui kelebihan dan kekurangannya agar bisa memilih sesuai dengan kebutuhan.


A. Besi Hollow Hot Dip Galvanis (HDG)
Hot – Dip Galvanizing (HDG) merupakan metode galvanisasi dengan cara pencelupan besi ke dalam kolam seng menggunakan suhu tinggi. Hal itu yang membuat metode ini biasanya menggunakan jenis material dengan penampang yang besar dan tebal agar dapat menahan panas. Sehingga pada besi hollow galvanis yang memakai metode ini menggunakan jenis material besi hollow hitam dengan penampang yang besar dan tebal.

Proses Pembuatan Besi Hollow Galvanis  (HDG)
Sebelum memasuki proses Hot-Dip Galvanizing (HDG), lembaran plat besi hitam dibentuk terlebih dahulu menjadi besi hollow hitam. Kemudian besi hollow hitam masuk dalam proses galvanisasi dengan metode Hot-Dip Galvanizing (HDG), yaitu dengan  cara merendam (galvanizing) besi hollow hitam ke dalam kolam seng dengan kondisi besi telah dibersihkan terlebih dahulu. Proses ini dilakukan pada suhu tinggi berkisar antara 440 – 460 derajat celcius yang bertujuan untuk menghilangkan sisa oksidasi yang masih tersisa walaupun sudah dibersihkan.
Proses galvanizing dengan metode Hot-Dip Galvanizing (HDG)

Proses perendaman berlangsung sekitar kurang lebih 2 menit. Semakin lama waktu pencelupan maka semakin tebal lapisan zinc yang dihasilkan. Selanjutnya masuk pada tahap pendinginan (quenching). Besi hollow yang telah dicelup ke kolam seng tadi kembali direndam kedalam larutan sodium chromate (konsentrasi 0,015%) dalam suhu ruangan atau menggunakan air. Hal ini bertujuan untuk mencegah karat putih (white rust). Proses terakhir dalam metode ini adalah finishing yaitu proses menghaluskan permukaan pipa yang runcing. Hal ini terjadi karena mengeringnya cairan seng yang menetes pada permukaan pipa sehingga membentuk bagian yang tidak rata. Besi hollow galvanis yang diproduksi oleh metode Hot-Dip Galvanizing memiliki lapisan pelindung yang lebih tebal. Ketebalan rata-rata minimum besi hollow galvanis celup panas adalah 45-85 mikrometer.

Ukuran Besi Hollow Galvanis (HDG)
Besi hollow galvanis yang melalui proses hot-dip galvanizing memiliki variasi ukuran yang sama seperti besi hollow hitam dengan ukuran penampang yang cenderung besar dan lebih tebal. Pada tabel di bawah ini adalah beberapa ukuran besi hollow galvanis yang melalui proses hot-dip galvanizing.

A (mm) x B (mm)t (mm)L (M)
50 x 1001.6 – 3.26
60 x 601.6 – 3.26
75 x 751.6 – 2.56
100 x 1002.8 – 3.56
100 x 1504.5 – 5.86
100 x 2003 – 4.56
125 x 1253- 4.56

Ilustrasi dimensi yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui ukuran besi hollow galvanis. Misalkan, ukuran 50 x 100 x 1.6 mm x 6 M maka artinya sisi pendeknya berukuran 50 mm (A), sisi panjangnya berukuran 100 mm (B), ketebalannya 1.6 mm (t) dan panjang keseluruhan besi hollow galvanis yakni 6 M (L). 

Kelebihan Besi Hollow Galvanis (HDG)
  • Melindungi besi atau baja terhadap karat dalam jangka waktu yang lama, karena memiliki lapisan seng yang relatif tebal.
  • Biaya pemeliharaan terhadap korosi rendah karena besi ini telah dilapisi oleh lapisan anti karat.
  • Tidak memerlukan pengecatan.
  • Permukaan besi atau baja lebih tahan terhadap goresan.
  • Melapisi hingga bagian dalam besi

Kekurangan Besi Hollow Galvanis (HDG)
  • Membutuhkan tempat atau bak dengan dimensi yang besar untuk proses pencelupan
  • Untuk mencapai ketebalan tertentu maka dibutuhkan kandungan zinc dengan jumlah yang cukup besar

Contoh Penggunaan Besi Hollow Galvanis (HDG)
Besi hollow galvanis (HDG) dapat digunakan dalam berbagai proyek perumahan seperti pagar balkon atau teras, tangga, carport, konservatori, atau teralis jendela. Selain itu, juga bisa digunakan untuk struktur taman perumahan seperti furniture, pagar, dan rumah kaca.


2. Besi Hollow Galvanis Pre-Galvanized
Pre-Galvanizing merupakan metode galvanisasi dengan cara merendam lembaran besi canai dingin kedalam kolam seng. Pada metode Pre-Galvanizing biasanya menggunakan material yang tidak begitu tebal.  Hal itu yang membuat besi hollow galvanis yang menggunakan metode Pre-Galvanizing menghasilkan ukuran dengan penampang yang relative kecil dan tipis.

Proses Pembuatan Besi Hollow Galvanis Pre-Galvanis
Pada metode ini, besi hollow galvanis yang dihasilkan biasanya memiliki lapisan perlindungan yang cenderung lebih tipis sekitar 20-30 mikrometer. Proses pertama adalah memasukan lembaran plat galvanis sesuai lebar produksi pada mesin rolling untuk dibentuk menjadi pipa, kemudian pipa memasuki proses pengelasan untuk merekatkan kedua sisi. Proses selanjutnya adalah pendinginan pada bagian yang terkena las dengan menggunakan cutting oil. Setelah itu masuk pada proses sizing yaitu membentuk pipa bulat galvanis menjadi kotak. Proses terakhir adalah proses pemotong besi hollow galvanis dengan panjang yang sudah ditetapkan, biasanya berukuran panjang 6 M.

Ukuran Besi Hollow Galvanis Pre – Galvanizing
Ukuran besi hollow galvanis yang dijual di pasaran sangat beragam dengan range ketebalan yang bervariasi. Besi hollow galvanis yang melalui proses Pre-Galvanizing memiliki banyak variasi ukuran dengan ketebalan yang lebih tipis dibandingkan dengan besi hollow galvanis dengan metode HDG. Hal ini dikarenakan material utama pembuatannya dari plat besi galvanis yang memiliki ketebalan cenderung lebih tipis. Ilustrasi dimensi yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui ukuran besi hollow galvanis (Pre- Galvanizing). Misalkan, ukuran 15 x 15 x 0.8 mm x 6 M maka artinya sisi pendeknya berukuran 15 mm (A), sisi panjangnya berukuran 15 mm (B), ketebalannya 0.8 mm (t) dan panjang keseluruhan besi hollow galvanis yakni 6 M (L).

A (mm) x B (mm)t (mm)L (M)
15 x 150.8 – 1.46
20 x 200.8 – 1.46
20 x 400.8 – 1.46
35 x 350.8 – 1.46
40 x 400.8 – 1.46
40 x 600.8 – 1.46
40 x 800.8 – 1.46
45 x 450.8 – 1.46
50 x 500.8 – 1.46
100 x 100

Kelebihan Besi Hollow Galvanis (Pre-Galvanizing)

  • Biaya pemeliharaan terhadap korosi rendah karena besi ini telah dilapisi oleh lapisan anti karat.
  • Tidak memerlukan pengecatan.
  • Cocok untuk konstruksi outdoor

Kekurangan Besi Hollow Galvanis (Pre-Galvanizing)

  • Bahan galvanis tidak begitu aman digunakan untuk mengaliri gas. Sebab, pada suatu waktu, lapisan pelindung pada besi hollow galvanis bisa mengelupas. Kumpulan kotoran tersebut bisa menyumbat aliran gas, sehingga dapat menyebabkan ledakan akibat gas yang terkumpul. 
  • Berkarat pada titik sambungan las

Contoh Penggunaan Besi Hollow Galvanis (Pre-Galvanizing)
Besi hollow galvanis (Pre-Galvanizing) banyak digunakan untuk konstruksi outdoor, salah satunya digunakan sebagai pagar minimalis. Ketahanan yang baik terhadap korosi membuat besi hollow galvanis (Pre- Galvanizing) banyak digunakan karena jauh lebih awet dan tahan lama.


Hollow Baja Ringan Galvalum

Hollow galvalum merupakan hollow yang berkualitas paling baik dibanding lainnya. Galvalum merupakan sebuah lapisan dengan komposisi 1.5% silikon, 55% aluminum dan 43.5% besi yang menjadikan hollow bersifat anti rayap, anti karat dan lebih tahan lama. Komposisi ini pula yang menjadikan ketahanannya lebih bagus dibandingkan jenis hollow lain.

Disalin dari berbagai referensi, galvalum dapat dikatakan sebagai baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, dengan kekuatan yang diklaim tidak kalah dengan baja konvensional.

Kata galvalum sendiri merupakan akronim dari galvanis dan aluminium. Atap galvalum, atau yang sering disebut dengan baja ringan, merupakan metode yang diadaptasi dari Jepang dan semakin sering digunakan oleh banyak orang di Indonesia

Karakteristik umum besi hollow galvalum yang mudah dikenali dengan kasat mata yaitu terdapat spangle atau kelip-kelip, memiliki motif yang unik pada badan besi hollow galvalum dan memiliki bobot yang ringan. Motif atau marking yang ada pada besi hollow galvalum tidak berpengaruh pada ketahanan maupun kualitas dari produk tersebut. Hal ini dikarenakan motif hanya dijadikan penanda bahwa hollow galvalum tersebut diproduksi oleh pabrik tertentu.

Spangle pada besi hollow galvalum memiliki ukuran yang berbeda-beda dan berfungsi sebagai penanda seberapa besar ketahanannya terhadap korosi. Secara umum ada tiga ukuran spangle yang sering dijumpai pada besi hollow galvalum yaitu kecil, sedang dan besar. Pada gambar di bawah ini, dapat dilihat struktur spangle dengan jelas jika dilihat menggunakan mikroskop.
Ukuran yang berbeda ini dipengaruhi oleh besar kecilnya kandungan aluminium dan silikon yang ada didalamnya. Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa besi hollow galvalum dengan saluran spangle berukuran kecil dapat menghambat proses korosi lebih baik dari spangle yang berukuran besar karena salurannya lebih rapat dan memiliki lapisan anti karat yang lebih banyak.

Ukuran Besi Hollow Galvalum
Umumnya ukuran besi hollow galvalum yang beredar di pasaran  tersedia dalam dua jenis, yaitu ukuran 20 x 40 x 0.3 mm x 4 M dan 40 x 40 x 0.3 mm x 4 M. Namun yang berbeda hanya pada toleransinya. bisa menggunakan gambar ilustrasi dimensi yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui ukuran besi hollow galvalum. Misalkan, pada ukuran 20 x 40 x 0.3mm x 4 M maka artinya sisi pendeknya (A) berukuran 20 mm, sisi panjangnya berukuran 40 mm (B), ketebalannya 0.3 mm (t) dan panjang keseluruhan besi hollow galvalum yakni 4 M (L).

A (mm) x B (mm)t (mm)L (M)
20 x 400.254
20 x 400.304
40 x 400.254
40 x 400.304


Proses Pembuatan Besi Hollow Galvalum
Proses pembuatan besi hollow galvalum dimulai dengan mempersiapkan pita lembaran plat galvalum dengan ukuran tertentu kemudian diproses melalui mesin khusus. Mesin ini dapat memproduksi besi hollow galvalum dengan sangat cepat. Proses diawali dengan memotong coil plat galvalum dengan ukuran lebar yang lebih kecil seperti pada gambar di bawah ini, lalu lembaran plat galvalum dimasukan ke dalam mesin pencetak. Sebelumnya coil ini sudah melalui proses press untuk memastikan ketebalannya sesuai dengan yang telah ditentukan.

Pita plat galvalum yang siap masuk ke dalam mesin produksi

Pita plat galvalum masuk dalam proses pencetakan

Setelah lembaran plat besi galvalum dimasukan ke dalam mesin, lembaran tersebut dicetak terlebih dahulu sesuai dengan motif yang sudah ditentukan. Biasanya masing-masing pabrik memiliki motif yang beragam. Motif atau marking yang ada pada besi hollow galvalum berasal dari cetakan khusus yang ada pada mesin dan bisa diganti atau di custom. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa marking ini tidak berpengaruh pada kualitas besi hollow galvalum.
Proses marking pada besi hollow galvalum dengan menggunakan cetakan khusus

Setelah proses cetak, lembaran plat galvalum tersebut akan melalui proses pembentukan menjadi kotak dengan bantuan mesin. Proses pembentukan ini sangat berbeda dengan yang ada pada besi hollow hitam dan besi hollow galvanis. Pada gambar di bawah ini terlihat bahwa pada besi hollow galvalum tidak ada proses las melainkan dipress lalu direkatkan antara kedua sisinya sehingga membentuk pola jahitan.
Sisi besi hollow galvalum yang direkatkan sehingga membentuk pola jahitan

Kelebihan Besi Hollow Galvalum
  • Besi h​​ollow galvalum tidak mudah berkarat jika terkena air biasa maupun air hujan.
  • Mudah untuk dibentuk dan disesuaikan dengan kebutuhan
  • Anti rayap, tidak merambatkan api dan tahan dalam berbagai kondisi.
  • Harganya relatif terjangkau
  • Bobotnya ringan

Kekurangan Besi Hollow Galvalum
  • Hindari pembuatan atap dengan baja ringan galvalum di daerah yang cukup berangin karena mudah terlepas dan terbawa angin. Hal ini dikarenakan pemasangan besi hollow galvalum untuk atap hanya menggunakan mur jadi sangat rentan untuk terlepas.
  • Tidak bisa menahan beban yang terlalu berat

Contoh Kegunaan Besi Hollow Galvalum
Dapat digunakan material besi hollow galvalum untuk struktur atap karena lebih kuat, tidak mudah terbakar dan lebih ringan. Material ini dapat digunakan untuk kebutuhan interior dan eksterior rumah. Apalagi trend desain rumah zaman sekarang banyak mengarah pada gaya minimalis yang simple. Kebanyakan material ini digunakan untuk kanopi, dinding partisi rumah dan rangka plafon.


Hollow Gypsum


Hollow gypsum sama seperti hollow galvanis dan sering digunakan untuk pembuatan rangka plafon pada bangunan rumah maupun gedung. Alasan pemilihan besi hollow jenis ini untuk plafon adalah karena ringan, kokoh, serta kualitasnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan kayu. Material ini lebih aman sebab tidak akan terserang oleh rayap.

Bahan baku pembuatan hollow gypsum yaitu besi dengan lapisan meni dan stainless. Komposisi yang terkandung pada lapisan galvalum yaitu 55%aluminium, 43.5% zinc dan 1.5% silicon. 

Hollow gypsum banyak dimanfaatkan dalam pemasangan rangka plafon pada gedung atau bangunan rumah. Bobotnya yag ringan, kokoh serta berkualitas lebih bagus dibandingkan kayu menjadikannya banyak dipilih sebagai rangka plafon. Kemudian untuk ukuran ketebalannya, hollow gypsum tersedia dalam beberapa ukuran yaitu 4x4cm atau 2x4cm dengan ketebalan 0.3mm hingga 0.5 mm.



Berikut perbandingan dari material Hollow:
Perbedaan Besi Hollow Hitam Besi Hollow Galvanis
(Hot-Dip Galvanizing)
Besi Hollow Galvanis
(Pre- Galvanizing)
Besi Hollow Galvalum
Material Plat Besi Hitam Plat Besi Hitam Plat Besi Galvanis Plat Besi Galvalum
Karakteristik :
Warna Hitam Keabuan Silver (Dove) Silver (Dove) Silver Mengkilat
Bobot Berat Berat Lebih ringan dari HDG Ringan
Lapisan Anti Karat 97% Zinc, 1% aluminium 97% Zinc, 1% aluminium 55% aluminium, 4.3% Zinc, 1.5 Silicon
Motif Motif Beragam
Proses Pembuatan :
Jenis Perekat Las Las Las Direkatkan
Tabel perbedaan besi hollow hitam, besi hollow galvanis dan besi hollow galvalum

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya besi hollow hitam yang tidak memiliki lapisan anti korosi. Jika ingin menggunakan besi hollow untuk pembuatan pagar maupun railing tangga, pastikan harus melapisinya dengan cat pelindung anti karat agar lebih tahan lama. Namun, apabila ingin lebih praktis dan memiliki budget lebih, maka besi hollow galvanis adalah pilihan yang tepat. Sedangkan untuk besi hollow galvalum, walaupun memiliki tingkat ketahanan terhadap korosi lebih tinggi dari dua jenis besi hollow lainnya namun kurang cocok jika digunakan untuk pembuatan pagar maupun railing tangga. Hal ini dikarenakan bobotnya yang lebih ringan sehingga lebih cocok untuk pembuatan rangka plafon.



source:

https://sunrise-steel.com
https://indoberkainvestama.com
https://harga.web.id
https://www.smsperkasa.com

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun