Dalam merancang suatu bangunan kehadiran struktur kolom utama dan kolom praktis sangatlah diperlukan. Ini berlaku bagi semua jenis pembangunan properti. Fungsi dari kolom sendiri adalah untuk mempertahankan kestabilan pada bangunan. Alhasil, daya tahan bangunan tersebut kuat dan tidak mudah ambruk.
Definisi Kolom Praktis
Kolom praktis adalah tiang berupa rangka besi yang digunakan untuk membantu kolom utama dalam menopang suatu bangunan. Biasanya, jenis kolom ini dipasang secara vertikal dalam dinding sehingga bentuknya tidak akan terlihat dari luar. Resiko keruntuhan akibat guncangan juga bisa diminimalisir dengan adanya kolom ini. Cara peletakan kolom tergantung dari material yang digunakan. Struktur kolom yang biasanya dari beton umumnya terpasang dalam jarak 3-4 meter atau setara 9 m2.
Fungsi kolom praktis pada bangunan adalah untuk memperkuat dinding agar tetap tegak. Berbeda dengan kolom struktur utama yang berfungsi untuk menopang balok dan lantai bangunan. Dinding yang terbuat dari susunan batako atau bata biasanya tidak memiliki kekuatan apabila didorong oleh gaya melintang. Sehingga dibutuhkan kolom yang membantu untuk memperkuat dinding dari gaya melintang sehingga tidak mudah roboh apabila didorong atau saat terjadi gempa.
Bisa disimpulkan kolom praktis berfungsi untuk perkuatan dinding agar lebih kokoh, stabil, tidak mengalami keretakan. Tanpa kolom tersebut, risiko keruntuhan atau keseluruhan bangunan akan lebih besar. Rangka struktur dari kolom praktis biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.
Perbedaan Kolom Praktis dan Kolom Utama
Berikut perbedaan mendasar keduanya.
- Kolom utama memiliki peranan dalam menopang keseluruhan bangunan secara vertikal. Sementara praktis berfungsi untuk menahan dinding dari gaya melintang agar tidak roboh.
- Kolom utama menopang balok dan plat lantai pada bangunan. Sementara kolom praktis tidak diperhitungkan untuk menopang balok ataupun lantai meskipun dalam kenyataannya peletakan kolom praktis dapat membantu kolom struktur menopang balok.
- Kolom struktur biasanya berukuran besar atau pipih panjang dengan pondasi yang dalam. Sementara praktis biasanya tersembunyi dalam dinding, tidak kelihatan dari luar dan menggunakan pondasi menerus seperti dinding.
Jenis Kolom Bangunan Lainnya
Dalam pembangunan properti, bukan hanya mengenal dua jenis kolom di atas saja. Ada beberapa jenis kolom menurut klasifikasi atau pengkategorian yang berbeda-beda. Sejumlah poin di bawah ini adalah jenis kolom yang perlu diketahui.
- Berdasarkan fungsi penguatan: kolom terikat (tied column), kolom spiral (spiral column), dan kolom komposit
- Berdasarkan jenis muatan: kolom aksial, kolom eksentrik uniaksial, dan kolom eksentrik biaksial
- Berdasarkan rasio: kolom pendek dan kolom panjang
- Berdasarkan bentuk: kolom persegi, kolom melingkar, kolom L, dan kolom T
- Berdasarkan bahan konstruksi: kolom beton bertulang, kolom baja, kolom kayu, kolom batako, kolom balok, dan kolom batu
Ukuran Kolom Praktis
Pada umumnya, kolom jenis praktis adalah rangka yang terdiri dari beton. Selain itu, ada juga material besi dalam rangka kolom yang satu ini yaitu dalam besi begel (besi berbentuk persegi) dan stek kolom (besi memanjang vertikal) harus diikat kuat dengan kawat besi. Sebagai referensi, berikut ini merupakan gambar dari jenis kolom tersebut.Ukuran kolom mengikuti besar dan material bangunan yang disanggah. Jika digunakan pada tembok gedung yang terbuat dari batako, maka ukuran kolom rangka praktis biasanya berkisar pada 10 x 10 cm, 12 x 12 cm, atau 15 x 15 cm.
Peletakan Kolom Praktis
Peletakan kolom biasanya diaplikasikan untuk pojok ruangan. Hal tersebut dikarenakan pojok ruangan merupakan titik sambungan yang sangat rawan. Oleh karena itu diperlukan kolom ini sehingga ruangan tetap kokoh.
Ukuran kolom bervariasi tergantung jarak peletakan maupun material yang digunakan. Untuk tembok batako pada umumnya berukuran 10 x 10 cm atau 12 x 12 cm. Dalam standar bangunan perumahan, jarak kolom berkisar antara 3 hingga 4 meter. Rangka struktur dari kolom ini biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok.
Jarak kolom juga harus diperhatikan karena untuk membantu kolom utama. Jarak kolom maksimum adalah 3,5 meter atau pada sudut-sudut pertemuan pasangan bata. Untuk material dinding kayu atau papan kayu maka kolom bisa menggunakan kayu batangan berukuran minimal 8 x 8 cm. Sementara jika menggunakan kalsiboard rangka holow peletakan kolom biasanya memerlukan perhitungan khusus sesuai dengan dimensi rangka dan jarak perletakannya.
Cara Membuat Kolom Praktis
Ada dua cara untuk membuat kolom praktis ini, yaitu:
- Menggunakan bekisting 4 sisi, kolom dicor terlebih dahulu dan pada badan kolom ditanam angkur perjarak 1 meter dari tulangan diameter 8 mm. Setelah beton mengeras, baru kemudian dipasang dinding.
- Dinding dipasang terlebih dahulu, baru kemudian dipasang bekisting pada 2 sisi menempel ke dinding dan di cor. Cara yang kedua ini adalah yang paling sering dilakukan di lapangan karena sangat praktis.
Contoh Spesifikasi Kolom Praktis 15 x 15
- Ukuran kolom 15 cm x 15 cm.
- Tulangan pokok menggunakan besi dimater 10 mm.
- Tulangan sengkang menggunakan besi diameter 8 mm dengan jarak pemasangan 15 cm sampai 20 cm.
- Tebal selimut beton yaitu jarak antara sisi luar besi tulangan dengan permukaan beton terluar yaitu 2 cm.
- Dapat menggunakan beton mutu K-175, K-200 atau yang lebih bagus lagi.
- Bekisting bisa dibuat dari papan ukuran lebar 20 cm sepanjang 2,5 m yang banyak dijual di toko bangunan.
- Pada kondisi tertentu, pembuatan kolom praktis bisa dengan cara memasang dinding batu bata terlebih dahulu sehingga dapat digunakan sebagai cetakan pada kedua sisi kolom.
- Umur beton normal untuk mengeras sempurna adalah 28 hari, jadi pembongkaran beskisting bisa disesuaikan dengan umur kuat beton.
source:
https://www.99.co/
https://www.pinhome.id/
https://prospeku.com/
Comments
Post a Comment