Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Shotcrete / Beton Tembak

Menurut ACI 506R, "shotcrete adalah beton atau mortar yang dibawa melalui selang dan diproyeksikan secara pneumatik dengan kecepatan tinggi ke permukaan". Cara ini banyak digunakan dalam aplikasi konstruksi dan perbaikan karena efektivitas biaya, keberlanjutan, dan kemampuan beradaptasinya. Proses shotcrete cocok di area konstruksi terbatas, ketika bekisting mahal, atau dalam kasus ketika ketebalan variabel atau lapisan tipis diperlukan. Penerapan shotcrete membutuhkan koordinasi yang baik antara kontraktor, insinyur, pemasok material, dan arsitek. Shotcrete meningkatkan kecepatan konstruksi yang membantu dalam menyelesaikan proyek tepat waktu. Meskipun sifat keras shotcrete mirip dengan beton cor di tempat tradisional, proses penempatan shotcrete memberikan keuntungan ekstra, misalnya, pengembangan kekuatan awal dan ikatan yang luar biasa dengan hampir semua substrat. Penemu Metode Shotcrete Metode shotcrete merupakan pengaplikasian mesin semprot beton pada permukaan dinding

Laminated Veneer Lumber (LVL)

Laminated veneer lumber (LVL) adalah kayu rekayasa berkekuatan tinggi yang dibentuk dengan merekatkan beberapa veneer kayu tipis lapis demi lapis menggunakan perekat. LVL dikembangkan untuk menggunakan spesies baru dan pohon yang lebih kecil yang tidak dapat digunakan untuk membuat kayu gergajian yang padat. LVL adalah bahan bangunan yang hemat biaya dan berkelanjutan yang memberikan kekuatan dan keandalan struktural tinggi saat digunakan dalam aplikasi struktural. LVL merupakan panel kayu dengan total ketebalan lembaran kayu dengan serat yang berpotongan tidak melebihi 20 persen dari ketebalan produk dan komposisi lembaran tidak lebih dari 30% (Japanese MAFF, Japan Agricultural Standard for LVL & SLVL, 2008). Sejarah Laminated Veneer Lumber (LVL) Produksi LVL dimulai pada tahun 1941. Itu dibangun menjadi bagian-bagian pesawat dan dibuat dari veneer pohon cemara Sitka setebal 3,6 mm. Karena permintaan yang besar untuk LVL, Laboratorium Hasil Hutan USDA melakukan banyak penelitian t

Metode Tekuk Bambu

Mampu berdiri tegak, tanaman ramping dan kokoh ini dapat menekuk ke bentuk yang spektakuler. Bambu dapat digunakan sebagai bahan konstruksi yang ramah lingkungan dan lebih jauh lagi sebagai bahan untuk mewujudkan fantasi arsitek tentang bentuk lengkung alami menjadi kenyataan! Namun ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membengkokkan bambu termasuk jenis dan kekuatannya dan karenanya terdapat beberapa metode pembengkokan. Jenis Bambu Bambu termasuk dalam subfamili yang disebut “Bambusoideae”, yang termasuk dalam famili rumput “Poaceae”. Subfamili ini terdiri dari bambu berkayu dan bambu herba, terdapat 1.718 spesies bambu. Bambusoideae dapat dibagi menjadi tiga subdivisi utama: Bambu kayu beriklim sedang Bambu kayu tropis Bambu herba Namun karena karakteristiknya yang berbeda-beda, tidak semua jenis bambu dapat digunakan dalam konstruksi. Bambu yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan adalah: Genus Guadua : karena ukuran dan kekuatannya yang unggul. Genu

Regel Baja

  Regel baja merupakan salah satu komponen penting yang harus ada dalam pekerjaan konstruksi baja. Regel sendiri merupakan balok-balok pengaku atau pengikat untuk tiang kolom. Regel bisa dibuat dari satu jenis material yang sama ataupun lebih. Regel baja termasuk elemen struktur baja yang terdiri dari beberapa jenis bergantung kepada struktur regel tersebut dan material yang digunakan. Komponen regel baja banyak diterapkan untuk konstruksi gudang/warehouse yang membutuhkan penahan beban berat. Pengertian regel baja adalah elemen struktur baja berupa balok-balok pengaku tiang kolom atau pengikat yang dibutuhkan pada pekerjaan konstruksi baja. Regel baja dipasang dengan posisi mepet ke sebuah kolom.  Fungsi Regel Baja  Secara fungsi, regel baja sebenarnya sama dengan tie beam hanya saja regel baja dibuat dari satu macam material atau lebih. Sementara tie beam dibuat dari satu jenis bahan bisa berupa baja profil WF, H Beam ataupun pipa besi.  Regel baja memiliki beragam fungsi selain seba

Pemasangan Cladding untuk Bangunan Pabrik

Tahapan perencanaan rangka cladding artinya merancang model, ukuran dan jenis material untuk rangka cladding. Sehingga sesuai dengan fungsi yang diharapkan. Tahap-tahap merencanakan rangka cladding, pada umumnya bersamaan saat desain bangunan. Akan tetapi bisa saja terjadi ketika bangunan telah jadi. Atau bahkan setelah lama beroperasi. Berikut adalah tahap pemasangan cladding: Tahap 1: Pra Perencanaan Perlu Melengkapi Data Tentang Bangunan Tahapan perencanaan rangka cladding berlangsung sebelum pembangunan. Hal ini dilakukan bersamaan dengan proses desain pabrik. Berarti tidak membutuhkan data-data apa pun, untuk melaksanakan perancangan cladding. Karena pada saat itu juga dapat ditetapkan yaitu dengan cara melanjutkan desain yang telah ada. Berbeda jika bangunan pabrik sudah berdiri. Maka sedikit banyaknya, diperlukan data-data tentang bangunan tersebut. Paling tidak, yang harus didapatkan adalah as built drawing.  Bagaimana bila dokumen proyek tersebut tidak ada? Jalan satu-satunya

Cladding untuk Gudang

Lanjutan dari artikel Cladding Secara umum model cladding pada konstruksi gudang ada 2 macam, yaitu transparan dan non transparan . Cladding transparan artinya cladding tersebut menyediakan ruang untuk cahaya, sehingga dapat masuk kedalam gudang. Sementara cladding non transparan adalah penutup bangunan pada sisi luar yang tidak tembus cahaya karena menggunakan material yang gelap serta solid. Fungsi cladding pada bangunan selain sebagai ventilasi cahaya dan lisplang bangunan, juga berfungsi sebagai pelindung dan estetika. Berikut beberapa fungsi dari cladding: 1.Menciptakan Estetika Bangunan Tampilan bangunan terbentuk dari melalui beberapa unsur yaitu bentuk, warna serta jenis bahan. Oleh karena itu cladding dapat menciptakan estetika pada bangunan. Hal tersebut karena cladding terpasang pada luar bangunan. Dan material cladding memiliki bentuk dan warna. Dengan adanya cladding, bangunan menjadi memiliki wujud (dimensi). 2.Melindungi Struktur, Pengguna & Isi Bangunan JBangunan ya

Beton Serat Bertulang / Steel Fiber Reinforced Concrete

Steel Fiber Reinforced Concrete adalah bahan komposit yang memiliki serat sebagai bahan tambahan, tersebar merata secara acak dalam persentase kecil, yaitu antara 0,3% dan 2,5% volume dalam beton polos. SFRC diproduksi dengan menambahkan serat baja ke bahan beton di mixer dan dengan mentransfer beton hijau ke dalam cetakan. Produk tersebut kemudian dipadatkan dan diawetkan dengan metode konvensional. Segregasi atau balling adalah salah satu masalah yang dihadapi selama pencampuran dan pemadatan SFRC. Ini harus dihindari untuk distribusi serat yang seragam. Energi yang dibutuhkan untuk pencampuran, pengangkutan, penempatan dan penyelesaian SFRC sedikit lebih tinggi. Penggunaan pan mixer dan dispenser serat untuk membantu pencampuran yang lebih baik dan untuk mengurangi pembentukan gumpalan serat sangat penting. Pembatasan ukuran maksimum agregat hingga 20 mm kadang-kadang, biasanya diperlukan kandungan semen 350 kg hingga 550 kg per meter kubik. Steel Fiber Reinforced Concrete terbagi k