Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Pemasangan Panel Lantai AAC

Hal hal yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan pembalokan untuk penopang panel lantai adalah rencana struktur sebaiknya sudah harus ada pada saat pembuatan denah lantai pertama. Perencanaan ruangan-ruangan diatas panel lantai AAC harus di kompromikan dengan ruangan-ruangan dalam lantai satu, begitu pula sebaliknya. Perencanaan ini merupakan suatu proses merajut denah agar terbentuk banyak kesegarisan antara sisi dinding ruangan-rungan di lantai 1 dan ruangan-rungan di lantai dua yang menggunakan panel lantai. Di karenakan bagian ujung panel lantai bertumpu pada ring balok yang terdapat struktur dinding di bawahnya. Untuk pemasangan panel lantai ini dapat menggunakan konstruksi ring balok dengan beton bertulang cor konvensional, tetapi opsi ini harus lebih diperhatikan pada kerataan permukaan ring balok tersebut. Jika didapati permukaan yang tidak rata, disarankan untuk melakukan pemberian mortar atau adukan semen dan pasir di atasnya. Selain ring balok beton, juga dapat menggunaka

Jenis Semen

Semen merupakan salah satu bahan utama dalam konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai perekat, yaitu material yang dapat mengikat bahan-bahan padat menjadi suatu kesatuan yang kuat. Semen portland atau portland cement adalah jenis semen yang paling umum digunakan untuk bahan campuran beton, plester dinding, adukan encer, bahan penambal, dan lain sebagainya. Salah satu ciri khusus portland cement adalah dapat mengeras apabila bersentuhan dengan air dan berubah menjadi benda padat yang tidak larut dalam air. Inilah mengapa semen portland disebut sebagai perekat hidrolis. Bahan Baku Portland Cement Portland cement memiliki tekstur berupa serbuk halus, dihasilkan dengan cara menggiling terak/clinker yang mengandung senyawa kalsium silikat dan gypsum sebagai tambahan. Ada beberapa senyawa yang dibutuhkan dalam pembuatan porland cement, yaitu kalsium oksida (CaO), silikon oksida (SiO2), alumunium oksida (A12¬¬O3), dan oksida besi (Fe2O3). Senyawa-senyawa tersebut dapat diperoleh dari beber

General Lighting

Salah satu jenis pencahayaan yaitu general lighting. Pencahayaan jenis ini yaitu pencahayaan utama yang menjadi sumber penerangan dalam sebuah ruangan. General lighting ditempatkan pada satu titik lampu pada titik tengah ruangan. Bisa juga pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan merata. General lighting umumnya menghasilkan sumber cahaya secara terang dan menyeluruh. Pencahayaan jenis ini menggunakan lampu downlight atau lampu TL.  Karakteristik General Lighting Sebagai lampu penerangan utama di ruangan, jenis penerangan ini memiliki karakteristik umum seperti:  Tipe lampu warna terang. Sifat cahayanya menyebar dan lunak. Besaran daya yang disesuaikan dengan luas ruangan. Biasanya diletakkan pada titik pusat atau ruang tengah. Dapat dipasang di berbagai jenis ruangan. Memberikan tingkat pencahayaan yang beragam di ruangan Jenis Lampu General Lighting Dengan karakteristik lampu yang cahayanya menyebar dan lunak maka beberapa lampu berikut cocok untuk dijadikan general ligh

Pencahayaan

Cahaya menjadi faktor penting dalam sebuah ruangan. Namun tidak semua jenis pencahayaan bisa diterapkan di semua ruangan. Berbagai jenis pencahayaan dibedakan berdasarkan sumbernya dan intensitas cahayanya. Ada jenis lampu yang sedikit redup untuk memberikan kesan hangat. Namun ada juga lampu yang sangat terang untuk menerangi seluruh ruangan. Sumber pencahayaan tersebut digunakan sesuai fungsi dan kebutuhan pada kondisi tertentu. Berikut sejumlah jenis pencahayaan yang dibedakan berdasarkan intensitas cahaya dan kebutuhannya. 1. General Lighting / Ambient Light General Lighting atau ambient lighting merupakan pencahayaan untuk keseluruhan ruangan. Pencahayaan jenis ini harus membuat penghuni melihat segala sesuatu di  ruangan dengan jelas—tanpa menafikan kenyamanan mata. General lighting dapat menggunakan lampu gantung, down light, chandelier, lampu langit-langit, dan lain-lain. Luas, warna, dan dekorasi ruangan akan memengaruhi intensitas cahaya yang diperlukan. Ada baiknya  mengguna

Struktur Perkerasan Jalur Kereta Api

Pembangunan jalur rel kereta api berbeda dengan jalan pada umumnya. Jika struktur jalan raya menggunakan material pokok berupa aspal, maka Jalur kereta api menggunakan rel sebagai komponen utama. Cakupan Prasarana Kereta Api Berdasarkan UU No.13 Tahun 1992 yang tertuang dalam Bab I Pasal 1 ayat 7, prasarana kereta api adalah jalur dan stasiun kereta api termasuk fasilitas yang diperlukan agar sarana kereta api dapat dioperasikan. Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi penyelenggaraan angkutan kereta api yang dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan kereta api. Prasarana kereta api lebih terperinci lagi dapat digolongkan sebagai: Jalur atau jalan rel, Bangunan stasiun, Jembatan, Sinyal dan telekomunikasi. Untuk kajian di bidang ketekniksipilan, lebih banyak terfokus kepada prasarana kereta api pada pembangunan jalur atau jalan rel, bangunan stasiun dan jembatan. Meskipun demikuan, dalam lingkup kajian prasarana transportasi di

Perhitungan Struktur Tangga

(lanjutan dari Tangga (Persyaratan dan Perhitungan) Prasyarat Kemiringan Tangga Ukuran kemiringan tangga (dalam derajat) adalah perbandingan tinggi tangga (lantai bawah dengan lantai atas) dengan panjang tangga (ruang yang dibutuhkan untuk tangga). Koefisien kemiringan tangga dapat dihitung dengan rumus: z = y / x z = koefisien kemiringan tangga y = tinggi tangga (cm) x = panjang tangga (cm) Koefisien kemiringan (z) = 1 berarti y = x dan membentuk kemiringan 450 Berdasarkan kemiringannya, tangga dibedakan atas: Lantai miring, 6 – 20 derajat Koefisien kemiringan 0,1 – 0,36 Tangga landai, 20 – 24 derajat Koefisien kemiringan 0,36 – 0,44 Tangga biasa, 24 – 45 derajat Koefisien kemiringan 0,44 – 1,0 Tangga curam, tangga hemat, 45 – 75 derajat Koefisien kemiringan 1,0 – 3,7 Tangga naik, tangga tingkat, 75 – 90 derajat Koefisien kemiringan > 3,7 Untuk mendapatkan tangga yang ideal dengan kemiringan 24 – 45 derajat, tinggi tangga (y) tidak boleh lebih besar dari panjang tangga (x), maksima

Perhitungan Pencahayaan / Penerangan Ruangan

Pencahayaan atau yang kerap disebut lighting ialah faktor yang sangat besar untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman yang sangat berangkaian erat dengan produktivitas manusia dalam melakukan pekerjaannya . Pencahayaan yang bagus juga memungkinkan orang untuk melihat objek disekitar yang dikerjaan secara tepat, cepat dan jelas. Light meter adalah alat yang dimanfaatkan untuk mengukur intensitas cahaya. Jenis Pencahayaan Berdasarkan sumbernya, pencahayaan terbagi dua, yaitu: a. Pencahayaan Alami Pencahayaan alami ialah sumber cahaya yang berasal cahaya sinar matahari. Biasanya sinar alami ini memiliki banyak keuntungan seperti menghemat energi listrik dan juga bisa untuk membunuh kuman dan bibit-biti penyakit disekitar ruangan. Pencahayaan ini bisa didapat bersama masuknya cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan melewati jendela ataupun celah dari bangunan itu sendiri. b. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan adalah pencahaayan yang  biasanya dihasilkan dari cahaya selain cahaya alami.