Finlandia >< Indonesia Skip to main content

Finlandia >< Indonesia

Apa perbedaan antara Finlandia dengan Indonesia? Tentu banyak sekali perbedaan antara keduanya. Yang jelas banyak sekali pembalap – pembalap hebat berasal dari Negara skandinavia ini seperti Mika Hakkinen dan Kimi Raikkonen dari ajang balap Formula 1 ataupun Tommi Makinen dari ajang World Rally Championship (WRC). Jika di Indonesia mungkin hanya Ananda Mikola yang paling menonjol di dunia balap.

Selain menghasilkan banyak pembalap – pembalap hebat kelas dunia, Finlandia memang dikenal dengan industri telepon seluler nomor satu dunia, Nokia. Tentu orang di Indonesia (terutama pemakai telepon seluler) tidak ada yang tidak kenal dengan Nokia. Keunggulan Nokia dengan berbagai inovasi, kemajuan teknologi, dan daya tarik komersial harus diakui telah membuat Finlandia unggul atau setara dengan Negara – Negara yang selama ini dikenal berteknologi maju, seperti Jepang, Jerman, maupun Amerika Serikat.

Ada beberapa aspek yang menyebabkan Finlandia kini sejajar dengan Negara – Negara maju lainnya. Salah satu aspek yang menyebabkan Finlandia kini memiliki industri kelas dunia seperti Nokia adalah komitmen mereka terhadap riset (penelitian) dan pengembangan. Dengan riset dan pengembangan, terutama dalam menghasilkan produk –produk yang bernilai tambah dan mempunyai daya saing global, Finlandia diyakini bisa tampil lebih mantap dalam persaingan pasar dunia.

Dengan komitmennya tersebut, konsekuensinya anggaran untuk riset dan pengembangan cukup tinggi yaitu sekitar 3,5% - 4% dari produk domestic bruto. Sekitar 5,5 miliar euro atau sekitar 60,5 triliun rupiah, sebuah angka yang cukup besar untuk Indonesia.

Aspek kedua adalah bahwa tingkat korupsi yang sangat rendah di Finlandia. Berdasarkan indeks yang dikeluarkan majalah The Economist pada tahun 2001, menempatkan Finlandia pada peringkat pertama Negara paling tidak korup sedangkan Indonesia berada pada peringkat 88 dari total 91 negara. Di Finlandia, jangankan korupsi, berbohong saja sudah tidak disukai rakyat. Hal ini seperti yang terjadi pada kasus mundurnya Perdana Menteri (PM) perempuan pertama Finlandia, Anneli Jaatteenmaki. PM perempuan tersebut mundur pada bulan Juni 2003 setelah dituduh berbohong kepada parlemen, dan rakyat menyangkut kebocoran informasi politik yang peka selama kampanye. Coba bandingkan dengan keadaan di Indonesia. Sudah menjadi tersangka pun kadang tidak mau mundur dari jabatannya.

Aspek nol korupsi yang diakumulasikan dengan kemampuan riset dan pengembangan (R&D) yang hebat membuat daya saing bisnis maupun daya saing Finlandia secara umum berada di posisi teratas di antara Negara – Negara di dunia. Untuk indeks daya saing bisnis, pada tahun 2005, Finlandia berada pada peringkat kedua di bawah Amerika serikat, diikuti berikutnya Jerman, Denmark, dan Singapura. Sedangkan untuk indeks daya saing pertumbuhan pada tahun yang sama Finlandia berada pada peringkat pertama diikuti Amerika Serikat, Swedia, Denmark, dan Taiwan.

Apa yang terjadi di Finlandia ternyata hampir bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia, kegiatan riset dan pengembangan tidak seperti yang terjadi di Finlandia. Di samping terbatasnya sarana dan prasarana untuk riset dan pengembangan komitmen pemerintah terhadap riset dan pengembangan juga dipertanyakan karena anggaran untuk riset dan pengembangan sangat kecil.

Salah satu lembaga riset dan pengembangan di Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Jawa Barat, fasilitasnya serbaterbatas, dan gedungnya tampak suram tak terpelihara. Gaji atau penghargaan yang diberikan kepada peneliti pun tidak layak, sehingga tidak banyak para peneliti dari Indonesia mau mendedikasikan ilmunya demi kemajuan ilmu pengetahuan Indonesia kecuali mereka – mereka yang mempunyai idealisme tinggi demi kemajuan bangsa Indonesia dan dihargai di mata dunia.

Meskipun dengan kondisi sarana dan prasaran yang serbaterbatas dan gaji atau penghargaan kurang layak, saya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para ilmuwan Indonesia yang memiliki komitmen tinggi untuk tetap menekuni riset, mengembangkan ilmu, dan mencapai reputasi di tingkat internasional seperti Adi Santoso, ahli biologi molekuler, yang sedang meneliti produksi human EPO yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, LT Handoko, ahli fisika partikel, dan astronom Mezak Ratag.

Pengorbanan sejumlah ilmuwan yang bekerja tanpa lelah, tanpa terganggu oleh godaan jangka pendek dan konsumerisme tidak akan cukup untuk mengangkat ketertinggalan bangsa ini dalam bidang ilmu dak teknologi. Untuk menarik orang – orang muda terbaik di negeri ini menjadi ilmuwan dan peneliti memang harus dimulai dengan pemberian penghargaan yang pantas bagi kerja para peneliti. Dan persoalannya bukan pada ketiadaan uang di negeri ini, tetapi lebih kepada tidak adanya komitmen dan visi para pemimpin untuk membudayakan ilmu.

Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua LIPI, Lukman Hakim, kepada kompas “Di Korea orang bangga dengan keberhasilan ilmuwan mereka menciptakan robot HUBO Einstein yang bisa mengekspresikan sedih dan tertawa. Ketika ditanya apa manfaatnya, dijawab nothing. Di Indonesia bukan main orang melecehkan ilmuwan. Kerja yang mereka lakukan dinilai tidak ada gunanya.”

Berikutnya berbicara mengenai korupsi di Indonesia. Jika di Finlandia tingkat korupsi sangat kecil, bahkan bisa dikatakan nol korupsi, di Indonesia korupsi sudah merajalela dimana – mana. Hampir di semua aspek kehidupan tidak lepas dari praktek korupsi. Bahkan mungkin korupsi sudah menjadi “budaya” di Indonesia. Sehingga sangat sulit sekali untuk memberantas praktek korupsi di Indonesia. Meskipun sudah ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sampai saat ini tingkat korupsi di Indonesia masih sangat tinggi dan koruptor – koruptor kelas kakap pun belum tersentuh oleh hukum.

Korupsi sudah mem”budaya” di Indonesia. Oleh karena itu sangat sulit untuk mengubah “budaya” buruk tersebut, karena sebagaimana kita tahu bahwa untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi budaya masyarakat tertentu sangat sulit. Mungkin dibutuhkan waktu hingga satu generasi untuk menghilangkan sama sekali “budaya” korupsi dari negeri ini. Itu pun jika generasi berikutnya tidak mengikuti “budaya” tersebut.

Jika kedua aspek tersebut (komitmen dan visi yang jelas terhadap riset dan pengembangan dan nol korupsi) belum dimiliki negeri ini, jangan bermimpi jika Indonesia ingin seperti Finlandia yang sudah bisa sejajar dengan Negara – Negara maju lainnya di dunia. Mungkin untuk mengurangi jumlah korupsi di negeri ini dapat dimulai dengan hal – hal kecil seperti jujur pada diri sendiri dan orang lain sehingga tercipta saling percaya satu sama lain. Dan masih ada waktu untuk memperbaiki diri. Ayo!!!

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun