Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label pondasi

Kelompok Tiang Pancang

lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang Pondasi tiang pancang yang umumnya  dipasang secara berkelompok. Pondasi ini adalah sekumpulan tiang yang dipasang secara relatif  berdekatan dan biasanya diikat menjadi satu dibagian atasnya dengan menggunakan pile cap. Untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak tiang, susunan tiang dan efisiensi kelompok tiang. Kelompok Tiang Pancang Yang perlu diperhatikan untuk kelompok tiang pancang adalah: 1. Jumlah Tiang (n) Untuk menentukan jumlah tiang yang akan dipasang didasarkan beban yang bekerja pada fondasi dan kapasitas dukung ijin tiang, maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut ini. n =P/Qa Dengan : P   = Beban yang berkerja Qa = Kapasitas dukung ijin tiang tunggal 2. Jarak Tiang (S) Untuk bekerja sebagai kelompok tiang, jarak antar tiang yang dipakai adalah menurut peraturan – peraturan banguna

Hydrolic Static Pile Driver (HSPD)

Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang pada proyek konstruksi di area yang dekat dengan bangunan lain diperlukan alat pancang yang menimbulkan gangguan seminimal mungkin terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya terutama jika terletak di area pemukiman. Dalam kondisi harus dipilih pelaksanaan pekerjaan tiang pancang dengan sistem tekan yang menggunakan alat pancang Hydrolic Static Pile Driver (HSPD).  Keunggulan Sistem ini adalah ramah lingkungan, karena dalam pelaksanaan pekerjaannya hampir tidak menimbulkan getaran yang dapat berakibat retaknya dinding bangunan di sekitarnya dan tidak menimbulkan kebisingan. Karena itu sistem pondasi tiang pancang Jack In Pile dapat digunakan pada hampir semua area, terutama area perkotaan dan padat penduduk dimana bangunan-bangunan saling bersebelahan. Pada Sistem Jack In Pile atau Hydraulic Jacking Injection System, pemancangan tiang pancang dilakukan dengan cara menekan tiang pancang ke dalam tanah menggunakan alat pancang H

Permasalahan Teknis Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang Pelaksanaan pekerjaan pemancangan pondasi tiang pancang kadang tidak selalu berjalan mulus, ada beberapa masalah yang mungkin terjadi yaitu masalah yang bersifat non teknis dan masalah yang bersifat teknis. Masalah yang bersifat non teknis seperti misalnya 1. Masalah gangguan lingkungan akibat getaran, suara bising yang ditimbulkan 2. Polusi udara (asap) yang ditimbulkan oleh alat pancang terutama yang menggunakan sistem pukul (hammer).  Sedangkan masalah yang bersifat teknis antara lain : 1. Kesalahan menentukan posisi titik pancang. 2. Retak atau pecahnya kepala tiang pancang saat pemancangan.  3. Tiang pancang terpancang tidak lurus secara vertikal atau miring. 4. Tiang pancang bergeser dari titik semula saat pemancangan 5. Tiang pancang masuk lebih dalam dari desain yang direncanakan. 6. Terangkatnya tiang pancang yang sudah dipancang sebelumnya. Untuk masalah yang bersifat non teknis mungkin harus dipikirkan dari

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Penggunaan Geosintetik dalam Teknik Sipil

Lanjutan dari Kegagalan Tanah Sebenarnya bahan-bahan di atas merupakan kelompok geosintetik. Dalam industri konstruksi geosintetik, umumnya digunakan sebagai bahan pendukung untuk meningkatkan sifat tanah seperti lereng atau lereng, lereng jalan, sanitary landfill liner dan sebagainya. Geosintetik juga memiliki satu atau lebih fungsi untuk membantu meningkatkan sifat tanah. Di antara mereka adalah sebagai berikut: Pemisahan Penguatan Filtrasi Drainase Penghalang kelembaban Geosintetik adalah bahan serat yang terbuat dari polimer. Polimer terdiri dari berbagai jenis, termasuk poliester (PET), polilena (PE), poliamida (PA), polipropilen (PP), polivinil klorida (PVC), nilon dan lainnya. Jenis-jenis geosintetik adalah sebagai berikut: - Geotekstile / Geotextile Geomembran / Geomembrane Geogrid Geonet A. Geotekstil / Geotextile Geotekstil juga dikenal sebagai kain. Itu terbuat dari produk minyak bumi seperti poliester, polietilen dan polipropilena dan juga terbuat dari f

Teknik Perbaikan Tanah (Penguatan Tanah)

Lanjutan dari Kegagalan Tanah Penguatan tanah adalah proses mengalirkan air dari tanah jenuh dan mengurangi volume pada waktu tertentu. Untuk batupasir permeabel tinggi, aliran dikatakan memulai dan mengakhiri segera. Sedangkan untuk tanah liat dengan permeabilitas rendah, proses drainase relatif lama. Karena itu, proses penguatan biasanya dikaitkan dengan tanah liat. Secara umum, penguatan adalah proses mengeluarkan air dari rongga tanah. Analogi Piston dan Pegas Konsep penguatan lebih mudah dipahami dengan menggunakan analogi piston dan pegas seperti yang dijelaskan oleh Terzaghi dan Peck (1948). Analogi Piston dan Pegas Dalam analogi di atas, pegas dianggap sebagai bahan padat tanah dan air di mana tanah di tanah mengisi rongga-rongga. Katup mengontrol laju aliran air di tanah. Singkatnya, penguatan tanah adalah proses bertahap mentransfer beban dari air ke material padat, dan pada saat yang sama mengurangi tekanan pori dan meningkatkan tegangan efektif.

Teknik Perbaikan Tanah (Pemadatan)

lanjutan dari Kegagalan Tanah  dan pelengkap dari  Pemadatan Tanah Pemadatan didefinisikan sebagai proses peningkatan kepadatan tanah dengan mempersempit atau menekan partikel tanah. Pemadatan ini akan mengurangi volume udara tetapi tidak ada perubahan signifikan dalam volume air di tanah. Proses pemadatan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan penggiling bergulir, vibrator, atau akselerator standar. Pemadatan dilakukan untuk meningkatkan beban unit material melalui cara mekanis seperti menggulung, menguleni atau memantul. Udara di rongga dihilangkan dan partikel-partikel tanah dipaksa untuk mengatur lebih dekat. Pemadatan juga dapat meningkatkan kekuatan benteng dan permukaan jalan. Tujuan pemadatan adalah untuk menghilangkan udara dari massa tanah dan dengan demikian mengurangi rasio rongga. Tujuan Pemadatan Pekerjaan pemadatan sangat penting untuk membangun tanah dasar, penahan tanah, pondasi bangunan, dan sebagainya. Pemadatan biasanya dibuat oleh lapisan (biasanya k

Kegagalan Tanah

Proyek konstruksi seperti konstruksi bangunan, jalan, jembatan dan semua beban struktural akan ditanggung oleh tanah. Oleh karena itu, tanah harus memiliki daya dukung yang baik untuk menahan beban diatasnya. Selain itu, sifat fisik tanah yang baik juga menjamin kekuatan sebagai kapasitas daya dukung tanah. Selain itu, sifat-sifat tanah ini juga memungkinkan seorang insinyur untuk menentukan seperti kapasitas daya dukung tanah, kelembaban tanah, tekanan tanah baik secara horizontal atau vertikal, jumlah tekanan pori, dan bahkan air tanah. Penggunaan Geosintetik juga membantu sebagai sarana untuk membantu memperbaiki sifat-sifat tanah seperti lereng lereng atau lereng lereng, subgrade jalan, sanitary landfill liners dan sebagainya. Jenis Kegagalan Tanah Ada beberapa jenis kegagalan lahan, termasuk yang berikut: (a) Kegagalan lereng (b) Kegagalan tanah selama penggalian (c) Kegagalan tanah dasar dan pondasi dalam. A. Kegagalan Lereng (Slope Failure) Ada berbaga