Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Struktur Perkerasan Jalur Kereta Api

Pembangunan jalur rel kereta api berbeda dengan jalan pada umumnya. Jika struktur jalan raya menggunakan material pokok berupa aspal, maka Jalur kereta api menggunakan rel sebagai komponen utama. Cakupan Prasarana Kereta Api Berdasarkan UU No.13 Tahun 1992 yang tertuang dalam Bab I Pasal 1 ayat 7, prasarana kereta api adalah jalur dan stasiun kereta api termasuk fasilitas yang diperlukan agar sarana kereta api dapat dioperasikan. Fasilitas penunjang kereta api adalah segala sesuatu yang melengkapi penyelenggaraan angkutan kereta api yang dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan kereta api. Prasarana kereta api lebih terperinci lagi dapat digolongkan sebagai: Jalur atau jalan rel, Bangunan stasiun, Jembatan, Sinyal dan telekomunikasi. Untuk kajian di bidang ketekniksipilan, lebih banyak terfokus kepada prasarana kereta api pada pembangunan jalur atau jalan rel, bangunan stasiun dan jembatan. Meskipun demikuan, dalam lingkup kajian prasarana transportasi di

Perhitungan Struktur Tangga

(lanjutan dari Tangga (Persyaratan dan Perhitungan) Prasyarat Kemiringan Tangga Ukuran kemiringan tangga (dalam derajat) adalah perbandingan tinggi tangga (lantai bawah dengan lantai atas) dengan panjang tangga (ruang yang dibutuhkan untuk tangga). Koefisien kemiringan tangga dapat dihitung dengan rumus: z = y / x z = koefisien kemiringan tangga y = tinggi tangga (cm) x = panjang tangga (cm) Koefisien kemiringan (z) = 1 berarti y = x dan membentuk kemiringan 450 Berdasarkan kemiringannya, tangga dibedakan atas: Lantai miring, 6 – 20 derajat Koefisien kemiringan 0,1 – 0,36 Tangga landai, 20 – 24 derajat Koefisien kemiringan 0,36 – 0,44 Tangga biasa, 24 – 45 derajat Koefisien kemiringan 0,44 – 1,0 Tangga curam, tangga hemat, 45 – 75 derajat Koefisien kemiringan 1,0 – 3,7 Tangga naik, tangga tingkat, 75 – 90 derajat Koefisien kemiringan > 3,7 Untuk mendapatkan tangga yang ideal dengan kemiringan 24 – 45 derajat, tinggi tangga (y) tidak boleh lebih besar dari panjang tangga (x), maksima

Perhitungan Pencahayaan / Penerangan Ruangan

Pencahayaan atau yang kerap disebut lighting ialah faktor yang sangat besar untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman yang sangat berangkaian erat dengan produktivitas manusia dalam melakukan pekerjaannya . Pencahayaan yang bagus juga memungkinkan orang untuk melihat objek disekitar yang dikerjaan secara tepat, cepat dan jelas. Light meter adalah alat yang dimanfaatkan untuk mengukur intensitas cahaya. Jenis Pencahayaan Berdasarkan sumbernya, pencahayaan terbagi dua, yaitu: a. Pencahayaan Alami Pencahayaan alami ialah sumber cahaya yang berasal cahaya sinar matahari. Biasanya sinar alami ini memiliki banyak keuntungan seperti menghemat energi listrik dan juga bisa untuk membunuh kuman dan bibit-biti penyakit disekitar ruangan. Pencahayaan ini bisa didapat bersama masuknya cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan melewati jendela ataupun celah dari bangunan itu sendiri. b. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan adalah pencahaayan yang  biasanya dihasilkan dari cahaya selain cahaya alami.

Balok Berdiri vs Balok Tidur

Balok berfungsi sebagai penahan beban yang dihasilkan oleh pelat, postingan ini memaparkan perbandingan balok berdiri dan balok tidur dari segi stabilitas, lendutan dan kekuatan. Balok merupakan salah satu item pada gedung, seperti yang kita ketahui beberapa item pada gedung diantaranya pelat, balok, kolom, sloof kemudian pondasi. Kasus: Sebuah balok ukuran 30 cm x 20 cm dengan panjang kurang lebih 3 meter. Balok tersebut kemudian diletakan di atas sungai kecil yang lebarnya mungking 2,5 m – 3 m, dengan tujuan untuk penyebrangan.  Bagaimanakah cara meletakan balok tersebut? Apakah akan meletakan balok tersebut dengan posisi berdiri ( lebar 20 cm, tinggi 30 cm) atau balok dengan posisi tidur (lebar 30 cm, tinggi 20 cm)? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diperhatikan: a. Kekuatan Balok posisi berdiri mempunyai tahanan terhadap momen lentur yang lebih besar daripada balok posisi tidur. Hal tersebut karena adanya modulus penampang yang lebih besar. S=1/6*b*h^2 Contoh yang lain jika meli

Struktur Kubah Masjid

Macam Kubah Masjid a. Kubah Beton Jenis model yang pertama adalah kubah masjid dari beton, kubah masjid jenis ini adalah yang terkenal memiliki kekuatan yang baik. Penggunaan kubah beton seringkali diberikan motif tertentu sehingga menjadikan kubah masjid dari beton ini lebih menarik dilihat. Sedangkan kekurangan dari kubah beton ini sangat berat dan proses pembangunnya butuh tenaga extra serta dari segi biaya menjadi besar. b. Kubah Stainless Masyarakat tentu tidak asing lagi dengan model kubah masjid stainless. Ini adalah salah satu desain kubah masjid yang sering dipilih karena ringan dan harganya cukup terjangkau. Keuntungan menggunakan kubah masjid stainless adalah ketahanan yang baik dari karat, dan memiliki daya tarik sendiri karena bahan yang mengkilat. Kubah masjid dengan bahan stainless ini banyak digunakan untuk musholla atau masjid kecil. c. Kubah Galvalum Desain jenis kubah masjid galvalum adalah salah satu desain yang banyak digunakan dewasa ini. Bahan galvalum ini merupa

Tipe Material Paving

(lanjutan dari Paving) Paving adalah lempengan, ubin, dan balok yang dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti karet, batu bata (tanah liat), beton, batu ubin besar, marmer, travertine, porselen, bahkan plastik. Paving beton diproduksi di pabrik dengan menuangkan kombinasi beton dan zat pewarna ke dalam cetakan dengan bentuk tertentu dan membiarkannya mengering. Paving slab ditempatkan di atas lapisan pasir dan batu yang dihancurkan untuk membuat dasar yang kuat. Setelah paving diatur dalam desain yang tepat, pasir polimer digunakan untuk mengisi ruang di antara paving sandstone. Paving terlihat lebih halus dari pelat beton biasa, kecuali untuk beton bercap tertentu. Paving digunakan untuk membuat jalan masuk, teras, dek kolam renang, dan struktur lainnya. Jenis Paving Slab Macam-macam paving slab adalah sebagai berikut: 1. Paving Batu Pasir (Sandstone) India Paving slab batu pasir (sandstone) India adalah salah satu jenis paving slab yang paling mudah diakses di pasaran karena variasi

Elemen Dasar pada Desain Interior

Desain interior adalah seni mendesain ruang dalam sebuah bangunan secara kreatif dan teknis. Ruang yang dirancang harus menarik secara visual dan memungkinkan klien untuk melakukan pekerjaan mereka. Klien atau pengguna tidak boleh merasa tidak nyaman dengan posisi suatu objek dalam suatu ruang atau dengan warna, ukuran, dan bentuk suatu objek. A. Elemen Desain Interior Warna Cahaya Bentuk Ruang Garis Tekstur a. Warna Warna merupakan elemen penting dalam desain interior. Warna memainkan peran penting agar klien dapat memutuskan seluruh desain hanya dengan pengamatan warna. Warna harus digunakan sedemikian rupa sehingga mewakili fungsinya dan harus memfasilitasi kenyamanan yang baik. Berikut adalah beberapa saran warna untuk ruangan yang berbeda: a. Warna Alami / Natural Kuning, hijau, biru, coklat organik, dll. Warnanya alami. Warna ini memberi aksen halus atau berani ke interior. Warna-warna alami mengingatkan rasa di luar ruangan. Warna ini paling cocok untuk kamar tidur, kamar mandi,