Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Tipe Sealant yang Digunakan pada Bangunan (Polisufida)

Sealant adalah bahan yang digunakan untuk menutup sambungan antara bahan seperti beton, kaca, aluminium, dinding pasangan bata dll. Pada umumnya sambungan disediakan dalam struktur untuk mencegah kerusakan akibat tegangan. Sifat Sealant yang Baik Berbagai jenis sealant dengan sifat yang baik tersedia. Sifat dasar sealant yang baik harus sebagai berikut. Sealant harus memiliki ikatan yang baik dengan bahan bangunan. Sealant harus lunak. Sealant harus fleksibel. Seharusnya tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca. Sealant harus kuat terhadap stres dan siklus pereda stres. Jenis Sealant yang Digunakan untuk Sambungan pada Bangunan Ada beberapa jenis sealant yaitu : Sealant berbasis silikon Sealant berbasis urea Sealant berbasis akrilik Sealant berbasis polisulfida / polysulphide Dari sealant di atas, sealant Polisufida lebih populer di dunia konstruksi. Sealant Berbasis Polisulfida Sealant polisulfida banyak digunakan karena sifat sealant yang baik. Mereka pada dasarnya diterapkan dalam kon

Arsitektur Metafora

Arsitektur Metafora merupakan gaya arsitektur yang mengambil bentuk dari kiasan atau perumpamaan dari sesuatu. Banyak arsitek jaman milenial yang mengambil langgam arsitektur metafora karena lebih mudah mengkomunikasikannya dengan klien. Mengambil konsep dari benda nyata atau nilai yang sudah umum dikenal masyarakat dirasa lebih sederhana dan masuk akal bagi klien. Pemakaian ide untuk memasukkan unsur metafora pada bidang konstruksi mendorong makin luasnya keilmuan arsitektur. Beberapa pihak berpendapat bahwa yang lebih penting dalam bangunan metafora adalah gagasan yang coba disampaikan, bukan bangunannya. Gaya bangunan metafora mulai dikembangkan di Eropa pada pertengahan abad 20. Beberapa pihak mengaitkan kemunculan bangunan metafora sebagai salah satu efek perkembangan pemikiran postmodernisme. Ciri-ciri Arsitektur Metafora Bangunan metafora digunakan untuk menjadi medium pemindahan informasi, pesan atau gagasan. Penyampaian informasi, pesan atau gagasan dibuat berdasarkan prinsip

Sanitasi Perumahan

Sanitasi adalah bagian dari system pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga, dapat juga dari sisa-sisa proses industry, pertanian, peternakan dan rumah sakit (sector kesehatan). Sanitasi juga merupakan suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar rumah selalu bersih dan sehat. Tentunya ditunjang penyediaan air bersih yang cukup, dan pembuangan air kotoran yang lancar. Berikut manfaat sanitasi yang baik untuk kesehatan: Mengurangi penyebaran infeksi cacing usus yang merupakan salah satu penyakit yang banyak menjangkiti masyarakat di negara-negara tropis seperti Indonesia Mengurangi keparahan dan dampak malnutrisi Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara keseluruhan Menaikkan angka kehadiran anak-anak di sekolah karena mereka bebas dari penyakit menular Menjamin ketersediaan air bersih dan tidak tercemar limbah 5 Pilar STBM Dalam Permenkes 3/2014 tentang STBM tersebut, pemerintah menyatakan ada 5 pilar

Arsitektur Neo Vernakular

Pengertian Arsitektur Neo Vernakular Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam pengulangan dari jumlah tipe-tipe yang terbatas dan dalam penyesuaiannya terhadap iklim lokal, material dan adat istiadat. Pengertian Arsitektur Vernakular sering disamakan dengan Arsitektur Tradisional. Joseph Pri

Beban Pada Abutment

(lanjutan dari Pemilihan Tipe Abutmen) Beban mungkin terjadi pada abutment yang harus diperhitungkan secara menyeluruh dalam desain. Beberapa beban tersebut adalah sebagai berikut; A. Beban Tanah / Soil Loading Timbunan tanah yang tertahan di bagian belakang abutmen memberikan tekanan tanah seperti pada umumnya untuk dinding penahan tanah. Ini mungkin disertai dengan tekanan hidrostatik air jika drainase yang memadai tidak disediakan di bagian belakang dinding. Dalam situasi di mana dinding dapat bergerak dengan cara dimiringkan atau digeser dan timbunan adalah material granular yang mengalir bebas, tekanan aktif diasumsikan. B. Beban Kendaraan (Surcharge) Dalam kasus yang paling sederhana, misalnya beban terdistribusi (q dalam kN/m2) di permukaan tanah, seperti beban HA, tegangan tambahan yang sama dengan  K a q  dapat ditambahkan ke tekanan tanah yang diasumsikan di bagian belakang abutment. Untuk desain jembatan jalan raya sering digunakan biaya tambahan beban hidup sebesar 10 kN/m2

Kolam Retensi / Retarding Basin

  Kolam retensi adalah kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu dengan memberikan kesempatan untuk dapat meresap kedalam tanah yang operasionalnya dapat dikombinasikan dengan pompa atau pintu air. Konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal. Secara spesifik kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi overtopping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi. Fungsi  utama kolam retensi  sebagai  pengendali  banjir, namun manfaat lain yang bisa diperoleh dari kolam retensi adalah sebagai sarana pariwisata air dan sebagai konservasi air , karena mampu meningkatkan cadangan air tanah setempat. Berdasarkan lokasinya, kolam retensi terbagi dua yaitu: A. Kolam Retensi yang berada di samping badan sungai. Prinsip yang dipakai dalam pembangunannya harus tersedia lah

Teknik Identifikasi Tanah Ekspansif

  (lanjutan dari Tanah Ekspansif) Tanah ekspansif dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada struktur dan pondasi teknik sipil. Hal ini disebabkan oleh tekanan pembengkakan yang tinggi yang mereka berikan pada fondasi saat mereka menyerap air. Selain itu, penyusutan tinggi pada pengeringan juga dapat mempengaruhi pondasi secara negatif. Metode untuk menentukan potensi mengembang tanah ekspansif secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis. Kategori pertama terutama melibatkan pengukuran sifat fisik tanah, seperti batas Atterberg, free swell, dan perubahan volume potensial. Kategori kedua meliputi pengukuran sifat mineralogi dan kimia tanah, seperti kandungan tanah liat, kapasitas tukar kation, dan luas permukaan spesifik. Identifikasi Tanah Ekspansi Berdasarkan Sifat Fisik a. Metode Berdasarkan Plastisitas Tanah ekspansif dapat diidentifikasi dengan menggunakan batas Atterberg. Indeks Plastisitas (PI) dan Indeks Likuiditas (LI), adalah dua indeks berdasarkan batas Atterberg. Salah