Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Prosedur Pelaksanaan CBR

lanjutan dari  CBR (California Bearing Ratio) Peralatan Pelaksanaan CBR 1. Dongkrak CBR mekanis yang dioperasikan secara manual, dilengkapi dengan swivel head untuk mengukur beban yang bekerja pada torak, dan didesain sesuai dengan spesifikasi di bawah ini: kapasitas minimum 2700 kg (5950 lb); daya angkat minimum 50,8 mm (2 inci); engkol, dengan radius 152,4 mm (6 inci); putaran roda gigi tinggi, kira-kira 2,4 putaran per 1 mm (0,04 inci) penetrasi; putaran roda gigi menengah, kira-kira 5 putaran per 1 mm (0,04 inci) penetrasi; putaran roda gigi rendah, kira-kira 14 putaran per 1 mm (0,04 inci) penetrasi; putaran roda gigi yang lain dapat digunakan untuk kenyamanan dalam pemutaran; dongkrak mekanis CBR yang lain dengan beban maksimum yang sama dapat digunakan jika rata-rata penetrasi beban merata setiap 1,3 mm (0,05 inci) per menit dapat dicapai. 2. Dua buah cincin penguji yang telah dikalibrasi dengan rentang pembebanan 0 kN sampai dengan 8,8 kN (1984 lbf) dan rentang pembeb

CBR (California Bearing Ratio)

CBR (California Bearing Ratio ) adalah percobaan daya dukung tanah yang dikembangkan oleh California State Highway Departement. Prinsip pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipergunakan untuk membuat perkerasan. Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR sesuai dengan SNI-1734-2011. Nilai kekuatan tanah tersebut digunakan sebagai acuan perlu tidaknya distabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam spesifikasinya. Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci dan penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI-1734-2011 diambil hasil terbesar. Nilai CBR adalah perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus tanah denga

Tipe Kanstin Berdasarkan SNI 2442:2008

Lanjutan dari  Kanstin / Kerb Perbedaan tipe kereb didasarkan pada tinggi dan perbedaan tinggi dinding dalam, kelandaian muka, tingkat halangan yang mungkin ditimbulkan oleh komponen vertikal, dan ada tidaknya lubang masuk (inlet) untuk mengalirkan air. Dari variasi parameter tersebut, kereb terdiri atas 4 tipe utama, yaitu: a) kereb tegak; b) kereb miring; c) kereb penghubung, dan; d) kereb peninggi. Kereb tegak (tipe A1) Kereb tipe ini terdiri dari dua jenis, yaitu kereb tegak dengan komponen horizontal dan kereb tegak tanpa komponen horizontal. Kereb tegak dengan komponen horizontal (tipe A1h) Kereb tegak berbentuk dasar segitiga tegak lurus terpancung. Bagian dalam kereb adalah dinding tegak lurus, sedangkan muka kereb adalah dinding dengan kemiringan 80,50 terhadap alas kereb. Kereb tegak tanpa komponen horizontal (A1nh) Kereb tegak berbentuk dasar segitiga tegak lurus terpancung. Bagian dalam kereb adalah dinding tegak lurus, sedangkan muka kere

Kanstin / Kerb

Pengertian kanstin adalah material beton precast yang biasa digunakan sebagai trotoar, pembatas bahu jalan, taman dan lain sebagainya. Kanstin biasa juga disebut dengan istilah kerb beton. Fungsi kanstin adalah sebagai penahan ataupun pengunci susunan paving block yang dipasang agar tidak bergeser atau berpindah posisi ketika terpasang. Kanstin di produksi menggunakan sistem pracetak yaitu dibuat secara massal oleh suatu pabrik beton precast. Proses produksinya sama halnya produk beton pracetak lainnya seperti u-ditch, box culvert, buis beton, pagar beton dan paving block. Proses pemasangan kanstin adalah sebuah proses yang dilakukan sebelum akan memasang konblok. Hal ini sangat berguna sekali untuk memudahkan mencari sudut lurus dari naat-naatnya. Namun tidak jarang pula kansteen difungsikan sebagai car stopper pada area parkir. Kansteen di Indonesia khususnya memiliki berbagai macam jenis, baik dari segi fisik / bentuk maupun dari segi fungsinya. Fungsi Kanstin Kereb pada um

Model-Model Paving Block di Indonesia

Lanjutan dari Paving Model paving block bermacam-macam bentuknya. Tak hanya bentuk, variasi dari warna, corak, tekstur permukaan dan ukurannya pun juga beragam. Pemasangannya pun berupa komposisi segmen kecil yang sedimikian rupa sehingga dapat saling mengunci satu sama lain. Variasi model paving block pada bentuk dasarnya sendiri dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu segi empat dan segi banyak. Sedangkan dari segi ketebalannya, yang umum dipasarkan adalah paving block dengan ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm. Berikut ini adalah beberapa model paving block yang umumnya dapat ditemui di toko bahan bangunan. 1. Paving Block Model Batu Bata Model paving block yang paling umum digunakan adalah model batu bata yang memang paving block tersebut memiliki bentuk mirip dengan batu bata. Ukuran dari paving block ini adalah 10,5 x 21 cm dengan ketebalan yang bervariasi, yaitu 6 cm, 8 cm dan 10 cm. Jumlah yang dibutuhkan untuk area per meter perseginya adalah kurang lebih 44

Metode Pekerjaan Paving

Lanjutan dari Paving Peralatan Kerja Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut: Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 100 Hz. Alat Pemotong paving (Cutter). Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir. Benang. Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving. Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai naating. Metode Pemasangan Paving Berikut ini akan dijelaskan cara atau metode pemasangan Paving block yang baik dan benar. Langkah awal, sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang

Paving

Paving Block atau Conblock merupakan material konstruksi yang familiar dan sering digunakan untuk halaman, trotoar, parkiran dan jalan perumahan. Fungsinya tidak lain adalah sebagai perkerasan dan penutup permukaan tanah, dimana mempunyai daya serap air yang baik. Paving Block terbuat dari bahan dasar yang sama dengan beton, yaitu semen, kerikil dan pasir. Proses pembuatannya terdiri dari dua metode, yaitu metode manual dan metode mesin. Selain itu, pada umumnya, perbedaan komposisi dari ketiga bahan tersebut akan menghasilkan mutu beton atau kekuatan yang berbeda pula. Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut. Sedangkan menurut SK SNI T-04-1990-F, paving block adalah segmen-segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk segi empat atau segi bany