Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label management konstruksi

Jenis Retak Utama pada Dinding

Berikut adalah beberapa jenis retak pada dinding, antara lain : Retak Horisontal pada Persimpangan Pelat Atap dan Penopang Dinding Batu Retak Vertikal pada Persimpangan R.C.C. Kolom dan Dinding Masonry Retak Karena Reaksi Kimia dan Tindakan Pencegahan Retak di Pondasi Tambahan Bangunan yang Ada Retak Dinding Compound Retakan Horizontal di Lantai Paling Atas Retak pada Dinding Eksternal dan Internal Struktur Penahan Beban Retakan Acak di Semua Arah yang Melibatkan Dinding Eksternal dan Internal Dinding Partisi dalam Struktur Penahan Beban Retakan Vertikal pada Bangunan Atap Beton Bertulang di Berbagai Tingkat 1. Retak Horisontal pada Persimpangan Pelat Atap dan Penopang Dinding Bata a. Retak di dinding bearing wall: Retak horizontal pada tingkat atap lantai paling atas, di bawah pelat, terjadi karena salah satu alasan berikut, antara lain: Pelat mengalami ekspansi dan kontraksi bergantian karena perubahan suhu lingkungan. Penutup pelindung yang tidak memadai terhadap panas di atap, dan

Spesifikasi Scaffolding

Dalam proses pembangunan, akan dibutuhkan berbagai ukuran scaffolding. Kehadirannya akan mempermudah pekerja sebagai platform dimana mereka bisa berdiri dengan aman dan melakukan tugasnya. Alat yang pada umumnya terbuat dari pipa-pipa besi ini juga bisa mempermudah para pekerja membawa peralatan. Bahkan alat ini begitu esensial apabila harus bekerja di ketinggian 3 meter atau lebih. Mungkin tanpa kehadirannya, menyelesaikan sebagian besar pekerjaan proyek konstruksi akan mustahil. Jenis Scaffolding Jenis dan dimensi perancah bermacam-macam. Hal ini tergantung pada jenis konstruksi bangunan yang akan dibangun maupun kebutuhan dalam sebuah proyek. Di Indonesia, terdapat lima jenis spesifikasi scaffolding yang sering digunakan, mulai dari perancah tradisional hingga perancah modern dengan bahan besi baja.  Berikut beberapa spesifikasi jenis scaffolding yang perlu diketahui untuk kebutuhan proyek konstruksi. 1. Frame Scaffolds Spesifikasi jenis scaffolding pertama ialah frame scaffold. Sus

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan dan Penyusunannya

Cost planning atau RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi. Biaya total yang dibutuhkan sampai proyek tersebut selesai dapat diperkirakan dari awal. RAB sangat diperlukan sebagai acuan dalam pengerjaan proyek konstruksi agar pembangunan berjalan lancar. Maka dari itu, perlu dilakukan dengan rinci dan jelas untuk memastikan dana dan bujet digunakan secara tepat. Konsep ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan spesifikasi pekerjaan, peralatan kerja, dan tenaga kerja yang dilibatkan. Digunakan sebagai titik penentu harga awal, jika rumah ingin dijual kembali. Fungsi RAB RAB memiliki fungsi yang penting dalam proses mendirikan sebuah bangunan. Penyusunan RAB yang tepat dapat membantu berjalannya sebuah proyek dengan lebih efektif. Setidaknya ada empat fungsi RAB antara lain: a. Menghitung biaya keseluruhan Dalam RAB, seluruh pengeluaran akan tercatat secara rinci. Jadi biaya untuk material, upah pek

Persentase Kadar Lumpur pada Material Pasir untuk Bangunan

Beton merupakan salah satu bagian penting dalam suatu bangunan. Secara sederhana beton terdiri dari agregat kasar, halus, dan bahan pengikat berupa semen portland. Untuk menciptakan mutu beton yang bagus maka komposisi yang terkandung dalam beton itu sendiri harus optimal, salah satunya agregat halus atau yang sering disebut dengan pasir yang bagus. Salah satu faktor yang menurunkan kekuatan beton yaitu adanya lumpur dalam agregat halus. Kadar lumpur yang berlebih dalam agregat halus dapat menurunkan kekuatan beton. Sehingga mutu beton yang telah direncanakan akan tidak terpenuhi. Oleh karena itu dibuatlah suatu kesepakatan persentase (%) maksimum kadar lumpur dalam suatu agregat halus, untuk menilai apakah agregat tersebut baik atau tidak untuk digunakan dalam campuran beton. Maka dilakukan pengujian kadar lumpur pada agregat halus sebelum digunakan. Adapun berdasarkan SK SNI S-04-1989-F Kadar lumpur pada agregat halus yaitu maksimum 5%. Menurut standard SK SNI S-04-1998-F,1989, Agreg

Washing Bay / Tempat Cuci Kendaraan

Washing bay digunakan untuk membersihkan kotoran, oli dan limbah lainnya dari kendaraan dan peralatan. Ini penting untuk melindungi kendaraan dari korosi dan meminimalkan perawatan karena peningkatan keausan. Sebagian besar aplikasi dapat menggunakan tempat cuci kendaraan standar untuk menyelesaikan tugas ini. Namun, beberapa industri menggunakan peralatan yang tidak pernah bisa masuk ke tempat cuci kendaraan pada umumnya, antara lain: Kendaraan konstruksi Kendaraan dan peralatan pertambangan Kendaraan pengangkut Peralatan Industri Beberapa kendaraan berat lainnnya Temporary Washing Bay Desain Washing Bay Washing bay dapat berupa struktur sementara atau permanen. Washing Bay juga bisa model terbuka atau tertutup. Setiap jenis washing bay memiliki kelebihan dan keterbatasan. Jenis washing bay yang sesuai tergantung pada kebutuhan dan keadaan masing-masing. Agar sesuai dengan yang dibutuhkan, washing bay memerlukan beberapa atau semua komponen berikut: Perangkat pra-perawatan Pemisah min