Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Reactive Oxygen Species (ROS) (Part 3 - Radikal Bebas)

Produksi Radikal Bebas Akibat Latihan Fisik Beberapa hasil studi melaporkan bahwa aktifitas fisik aerobik akut berkontribusi terhadap stress oksidatif khususnya ketika latihan dengan intensitas tinggi. Dua mekanisme yang menyebabkan stress oksidatif pada latihan aerobik dengan intensitas tinggi adalah meningkatnya pro-oksidan melalui efek peningkatan konsumsi oksigen yang meningkat 10 sampai 15 kali dibandingkan pada saat istirahat dan antioksidan yang relatif tidak mencukupi dibandingkan pro-oksidan  (Alessio et al, 2000) . Sementara itu menurut Ji (1999) , selama aktifitas fisik maksimal konsumsi oksigen seluruh tubuh meningkat sampai 20 kali, sedangkan konsumsi oksigen pada serabut otot diperkirakan meningkat sampai 100 kali lipat. Hal yang hampir sama juga dilaporkan oleh (Chevion et al., 2003) yang menyatakan selama melakukan latihan fisik maksimal, konsumsi oksigen tubuh meningkat dengan cepat. Penggunaan oksigen oleh otot selama latihan fisik maksimal dapat meningkat sekitar

Reactive Oxygen Species (ROS) (Part 2 - Antioksidan)

Antioksidan Antioksidan atau reduktor berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi atau menetralkan senyawa yang telah teroksidasi , dengan cara menyumbangkan hidrogen dan atau elektron (Silalahi, 2006) . Di dalam tubuh terdapat mekanisme antioksidan atau anti radikal bebas secara endogenik (Dyatmiko et al., 2000) dimana radikal bebas yang terbentuk akan dinetralkan oleh elaborasi sistem pertahanan antara antioksidan enzim-enzim seperti katalase, superoksid dismutase (SOD), glutation peroxidase dan sejumlah anti oksidan non enzim termasuk diantaranya vitamin A, E dan C, glutatione, ubiquinone dan flavonoid (Christopher,2004; Urso, 2003; Lekhi, 2007). Antioksidan enzimatik disebut juga antioksidan pencegah, terdiri dari superoksid dismutase, katalase, dan glutathione peroxidase. Antioksidan nonenzimatik disebut juga antioksidan pemecah rantai. Antioksidan pemecah rantai terdiri dari vitamin C, vitamin E, dan beta karoten (Chevion, 2003; Ji, 1999) . Sistem pertahanan ini bekerja de

Reactive Oxygen Species (ROS) (Part 1 - Definisi)

Spesi oksigen reaktif (bahasa Inggris: reactive oxygen species, ROS) adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional dengan atom oksigen yang bermuatan elektron lebih. ROS terbentuk secara alami, terutama pada kompleks I rantai pernapasan mitokondria, dalam aktivitas seluler yang normal maupun perkembangan suatu patologi. Alkalisasi pada matriks mitokondria maupun pada sitoplasma akan menstabilkan radikal semikuinon yang merupakan cikal bakal ROS, sedangkan, nilai pH matriks yang tinggi akan memacu produksi radikal bebas , meskipun ΔpH = 0 oleh karena stimulasi nigerisin. Produksi ROS akan menurun tanpa adanya ortofosfat ketika matriks dipenuhi oleh senyawa karbonat maupun bikarbonat sehingga menyebabkan pergeseran pH ke atas nilai 7. Tingginya rasio ROS disebut stres oksidatif . Stress Oksidatif Stres oksidatif adalah keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Akibatnya intensitas proses oksidasi sel-sel tubu

Rekayasa Genetika dengan CRISPR

Modifikasi gen berarti upaya merekayasa gen suatu organisme dengan memakai bioteknologi. Gen direkayasa dengan mengubah susunan genetik dari sel, dengan cara memperbaiki, menambah, atau menyisipkan DNA baru ke dalam sel organisme tersebut. Salah satu teknologi rekayasa genetik adalah CRISPR-cas9. CRISPR CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) adalah bagian dari DNA prokariota yang mengandung urutan dasar pendek dan berulang. Dalam suatu pengulangan palindrom, urutan nukleotida adalah sama dalam kedua arah. Setiap pengulangan diikuti oleh bagian pendek DNA pengatur jarak dari paparan sebelumnya oleh DNA asing (yakni suatu virus atau plasmid). Kelompok kecil dari gen cas (CRISPR-associated system) terletak di samping urutan CRISPR. CRISPR berasal dari fenomena mekanisme pertahanan bakteri ketika melawan virus yang mencoba berkembangbiak di dalamnya atau membunuh bakteri tersebut. CRISPR merupakan bagian dari kekebalan tubuh bakteri. Bila bakteri te

Plasebo

Plasebo adalah sebuah pengobatan yang tidak berdampak atau penanganan palsu yang bertujuan untuk mengontrol efek dari pengharapan. Istilah plasebo diambil dari bahasa latin yang berarti "I shall please" (saya akan senang) yang mengacu pada fakta bahwa keyakinan akan efektivitas dari suatu penanganan akan dapat membangkitkan harapan yang membantu mereka menggerakkan diri mereka untuk menyelesaikan masalah tanpa mengetahui zat yang mereka terima adalah aktif secara kimiawi atau tidak aktif.  Plasebo adalah metode untuk menguji efektivitas obat atau suatu perawatan medis tertentu sebelum dipergunakan secara massal. Plasebo bisa berupa pil, suntikan, atau metode pengobatan lainnya. Plasebo juga sering disebut sebagai obat kosong karena “obat-obatan” plasebo tidak mengandung bahan aktif yang dimaksudkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan. Orang yang menerima plasebo tidak mengetahui dirinya menggunakan obat kosong, sehingga percaya bahwa mereka minum obat asli

Macam – Macam Elektroda / Kawat Las (Welding Electrode) (part 2)

Kawat las atau yang sering disebut dengan elektroda adalah suatu material yang digunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan busur nyala. Sebagai salah satu bagian penting dalam proses pengelasan, maka pengguna harus memahami kegunaan dari masing-masing jenis elektroda. A. Jenis Kawat Las Berdasarkan selaput pelindungnya, elektroda dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. elektroda polos b. elektroda berselaput Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar dia­meter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan pan­jang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan pers

Orgonite (Part 5 - Quartz, Piezoelektrik, dan Oscillator)

Perangkat yang menggunakan teknologi wireless tumbuh secara signifikan. Perangkat tersebut mulai dari alat yang paling sederhana seperti remote untuk TV sampai dengan peralatan yang sangat kompleks seperti ponsel atau satelit. Semua perangkat ini bertujuan untuk mentransfer informasi atau sinyal menggunakan gelombang radio. Gelombang radio ini memiliki frekuensi antara 3 kHz sampai 300 GHz. Setiap rentang frekuensi digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya, 470-860 MHz untuk transmisi TV, 1 sampai 2 GHz untuk GPS dan ponsel GSM, 2 sampai 4 GHz untuk LAN nirkabel dan oven microwave dan sebagainya. Karena begitu banyak perangkat nirkabel ini, maka jelas bahwa stabilitas frekuensi ini sangat penting. Jika frekuensi dari setiap alat ini tidak stabil, maka akan ada interferensi antara perangkat nirkabel tersebut. Saat ini semua perangkat nirkabel yang baru dibuat, pasti menggunakan osilator kristal kuarsa sebagai sumber untuk menghasilkan frekuensi yang stabil . Oleh karena itu kualit