Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label jalan

Sambungan Perkerasan Lapangan Terbang (Airfield Joints) part 1 (Jenis Sambungan)

Fungsi sambungan perkerasan lapangan terbang adalah: Mengontrol retak akibat beban pesawat dan tegangan curling dan warping yang tertahan. Memberikan transfer beban yang memadai di seluruh sambungan. Membatasi infiltrasi benda asing ke dalam joint. Sambungan juga membagi perkerasan menjadi kenaikan yang sesuai untuk konstruksi dan mengakomodasi pergerakan perkerasan di persimpangan dengan perkerasan atau struktur lain. Desain sambungan merupakan bagian integral dari desain perkerasan untuk fitur lapangan terbang beton. Untuk memenuhi asumsi desain perkerasan dasar, sambungan harus menyediakan transfer beban yang memadai dari satu panel ke panel berikutnya. Transfer beban diperoleh dengan menggunakan transfer beban mekanis (dowels) atau dengan interlock agregat. Subbase yang diolah dengan semen (CTB) juga akan memberikan dukungan sambungan yang substansial. Meningkatkan ketebalan perkerasan di sepanjang sambungan tertentu merupakan cara alternatif untuk mengurangi tegangan lentur pelat

Rigid Pavement dan Jenis Sambungan Beton

Sambungan adalah perlemahan plat beton yang sengaja dibuat agar retak yang timbul pada plat beton baik retak melintang maupun memanjang sesuai dengan yang diharapkan baik bentuk maupun lokasinya. Perkerasan kaku konvensional (JPCP, JRCP,CRCP) menggunakan beberapa sambungan melintang dan memanjang. Sambungan susut melintang digunakan pada JPCP dan JRCP, umumnya menggunakan ruji. Pada setiap akhir dari pelaksanaan harian pembuatan perkerasan, atau pelaksanaan penghamparan yang mengalami keterlambatan, digunakaan sambungan pelaksanaan melintang, umumnya dilakukan pada lokasi sambungan susut yang telah direncanakan dari JPCP dan JRCP. Sambungan muai melintang atau sambungan isolasi dipasang dimana pemuaian dari perkerasan akan merusak jembatan atau fasilitas drainase disebelahnya. Sambungan susut memanjang dibuat bila dua atau lebih perkerasan ataupun bahu jalan dilaksanakan pada saat yang bersamaan. Sedangkan sambungan pelaksanaan memanjang digunakan antara dua lajur atau bahu jalan yang

Rigid Pavement (Komponen Rigid Pavement dan Jenisnya)

Konstruksi perkerasan kaku pada umumnya mempunyai ketebalan pelat beton sekitar 25 cm, dengan mutu kuat tekan beton yang setara dengan kuat tarik lentur 45 kg/cm2. Perkerasan kaku tersebut mempunyai kapasitas atau daya layan sebesar 8 juta repetisi standard axle load, yang setara dengan konstruksi perkerasan lentur setebal 55 cm. Dengan demikian untuk beban dan tanah dasar yang sama, konstruksi perkerasan kaku memerlukan ketebalan konstruksi yang lebih tipis. Bahu Jalan untuk Konstruksi Perkerasan Kaku Bahu jalan dari beton yang diikatkan,memberikan tambahan nilai struktur yang sangat berarti pada perkerasan kaku, sehingga tebal pelat dari perkerasan yang menggunakan bahu beton bisa menjadi lebih tipis. Bahu beton disini harus merupakan bahu beton yang menyatu dengan pelat secara integral atau bahu beton yang mempunyai sifat struktural, dan harus mempunyai mutu beton dan tebal yang sama dengan tebal pelat itu sendiri dengan lebar minimum 60 cm. Sedangkan lebar bahu yang menyatu dengan

Rigid Pavement (Definisi dan Proses)

Perkerasan kaku atau rigid pavement sering digunakan pada jalan yang mempunyai beban lalu lintas besar dan LHR tinggi seperti jalan tol. Ada beberapa keistimewaan mengapa jalan tol menggunakan rigid pavement yaitu lebih awet dan biaya maintenance lebih rendah dibanding menggunakan flexible pavement. Namun secara kenyamanan, pengguna jalan mengaku lebih nyaman lewat di atas jalan aspal dibanding di atas jalan beton. Struktur pada perkerasan jalan beton mempunyai spesifikasi khusus yang berbeda dengan spesifikasi perkerasan lentur karena susunan lapisan struktur juga berbeda.  A. Perbedaan dengan Perkerasan Lentur Perbedaan yang esensi antara perkerasan kaku dan lentur adalah bagaimana distribusi beban disalurkan ke subgrade. Perkerasan kaku karena mempunyai kekakuan dan stiffnes, akan mendistribusikan beban pada daerah yang relatif luas pada subgrade, beton  menanggung beban struktural.  Perkerasan lentur dibuat dgn material yang relatif kurang kaku, sehingga tidak menyebarkan beban seb

Perkerasan Jalan

Perkerasan jalan adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas tanah sehingga berfungsi untuk melindungi tanah dari beban yang diterima. Terdapat tiga jenis perkerasan jalan yang biasa digunakan dalam proyek infrastruktur yaitu perkerasan lentur yang mempergunakan aspal sebagai bahan pengikatnya dan perkerasan kaku yang mempergunakan semen sebagai bahan pengikat agregatnya. Lalu terdapat jenis perkerasan yang ketiga yaitu perkerasan komposit yang dilakukan dengan menggabungkan perkerasan kaku dan perkerasan lentur. Bahan dan material pembentuk lapisan perkerasan jalan adalah agregat sebagai material utama, yang komposisinya mencapai 90-95% dari berat campuran perkerasan. Dengan bahan ini, struktur jalan akan mampu mendukung beban berulang dari kendaraan tanpa mengalami kerusakan dan terdeformasi. Selain itu, ada juga bahan lain yang digunakan yaitu aspal atau semen sebagai bahan pengikat agregat agar lapisan perkerasan bersifat waterproofing atau kedap air. Fungsi Perkerasan Jalan La