Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Showing posts with the label beton

Jenis dan Tipe Balok

Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban. Dari banyaknya tipe balok, balok terbagi beberapa jenis: A. Berdasarkan Bahan B. Berdasarkan Kondisi Support C. Berdasarkan Penampang / Cross Section D. Berdasarkan Geometri E. Berdasarkan Keseimbangan F. Berdasarkan Metode Konstruksi G. Berdasarkan Fungsi H. Balok Lainnya A. BERDASARKAN BAHANNYA 1. Balok Kayu Balok kayu adalah suatu balok yang terbuat dari kayu yang dapat menopang papan atau dek struktural serta dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan balok kayu yaitu jenis kayu, modulus elastisitas, kualitas kayu, nilai tegangan tekuk, nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu serta kondisi pembebanan yang akurat.

Umur Beton

  (lanjutan dari Proses Perawatan (Curing) Beton) Kuat tekan beton akan semakin bertambah tinggi dengan bertambahnya umur beton.Beton mencapai kekuatannya dalam waktu hampir sebulan tepatnya 28 hari. Untuk mengetahui kekuatan beton dilakukan uji pada hari ke 7, 14, 21 dan hingga ke 28. Yang dimaksudkan disini adalah sejak beton mulai dicetak, laju kenaikan kuat tekan beton mula-mula cepat, namun seiring berjalanya waktu, laju kenaikannya melambat. Sehingga sebagai standar kuat tekat beton adalah kuat tekan beton pada umur 28 hari. Dalam PBI 1971 telah tercantum mengenai perbandingan kekuatan tekan beton normal pada umur beton tertentu. Dalam PBI 1971 telah tercantum mengenai perbandingan kekuatan tekan beton normal pada umur beton tertentu. Umur Beton (hari)     3        7        14        21        28        90        365         Sement Portland Biasa        0,40        0,65        0,88        0,95   

Persentase Kadar Lumpur pada Material Pasir untuk Bangunan

Beton merupakan salah satu bagian penting dalam suatu bangunan. Secara sederhana beton terdiri dari agregat kasar, halus, dan bahan pengikat berupa semen portland. Untuk menciptakan mutu beton yang bagus maka komposisi yang terkandung dalam beton itu sendiri harus optimal, salah satunya agregat halus atau yang sering disebut dengan pasir yang bagus. Salah satu faktor yang menurunkan kekuatan beton yaitu adanya lumpur dalam agregat halus. Kadar lumpur yang berlebih dalam agregat halus dapat menurunkan kekuatan beton. Sehingga mutu beton yang telah direncanakan akan tidak terpenuhi. Oleh karena itu dibuatlah suatu kesepakatan persentase (%) maksimum kadar lumpur dalam suatu agregat halus, untuk menilai apakah agregat tersebut baik atau tidak untuk digunakan dalam campuran beton. Maka dilakukan pengujian kadar lumpur pada agregat halus sebelum digunakan. Adapun berdasarkan SK SNI S-04-1989-F Kadar lumpur pada agregat halus yaitu maksimum 5%. Menurut standard SK SNI S-04-1998-F,1989, Agreg

Tulangan Padat / Congested Reinforcement

Tulangan yang padat dapat menyebabkan banyak masalah dalam penempatan dan pemadatan beton. Dalam kasus ekstrim, hal ini dapat mengakibatkan area yang dipadatkan menjadi buruk karena tidak ada beton yang dapat menembusnya. Biasanya tulangan dengan kongesti berat terjadi pada sambungan balok/balok dan balok/kolom dan pada pelat meja jembatan. Beton dapat ditempatkan di lokasi-lokasi seperti itu tetapi hal ini memerlukan perincian yang baik dari pihak desain dan perencanaan dan pengendalian yang baik dari pihak kontraktor. Kontraktor harus mempraktikkan perhatian dan pertimbangan khusus saat memilih teknik penuangan dan konsolidasi beton untuk memastikan pemadatan yang memadai di area padat dan mencapai beton yang kokoh secara struktural dan estetis. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan beton alir tinggi dan menempatkan beton pada posisi akhirnya. Desainer dan detailer harus mengetahui dan mengikuti aturan yang diberikan dalam Eurocode 2 (yang menggantikan BS 8110 yang sekarang dita