Dark Specialist D's Note Skip to main content

Posts

Jenis Kelas Api dan Pemadamnya

Api adalah reaksi kimia berantai yang melibatkan proses oksidasi (kebakaran) yang sangat cepat. Diperlukan tiga elemen untuk memicu api, yaitu ; adanya bahan bakar, oksigen (O2),dan panas. Reaksi berantai api akan terjadi bila ketiga elemen ini hadir dalam kondisi & proporsi yang tepat. Untuk mencegah atau memadamkan kebakaran, cukup dengan memutus salah satu mata rantai reaksi api (ELIDE FIRE) dengan menggunakan APAR. Cara ini menciptakan penghalang antara oksigen dan sumber bahan bakar.  Serbuk kimia kering (Dry chemical) adalah bahan pemadam yang paling fleksibel dan banyak diaplikasikan untuk memadamkan kelas api A, B, dan C yang merupakan 98% klasifikasi kebakaran yang timbul pada umumnya. KLASIFIKASI API DALAM KEBAKARAN 1. API KEBAKARAN KELAS “A” Api kelas “A” - "API BIASA" adalah jenis yang paling umum pada kasus kebakaran. Api ini terjadi akibat dari benda padat yang terbakar, misalnya kayu, kain, karet, plastik dsb. Pada saat dalam kond

Alat Pemadam Api

Alat Pemadam Api dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan jenis bahan yang terbakar seperti: – Jenis Api kelas A, bahan yang terbakar adalah Benda Padat (Kain, Kayu, Kertas) – Jenis Api kelas B, bahan yang terbakar adalah Benda Cair (Minyak, Bensin, Solar) – Jenis Api kelas C, bahan yang terbakar adalah Benda Gas (Elpiji, Tinner) – Jenis Api kelas D, bahan yang terbakar adalah Logam (Magnesium, Misiu) – Jenis Api kelas E, bahan yang terbakar adalah Elektrikal (Dinamo, Motor Listrik) ALAT PEMADAM API 1. APAR APAR atau Alat Pemadam Api Ringan merupakan alat pemadam kebakaran yang mudah untuk dibawa dan dapat dioperasikan satu orang. yang dilengkapi Alat Pengukur Tekanan (Pressure Gauge) yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan pada tabung. Hal tersebut dapat membantu memudahkan kita untuk dapat mengontrol kinerja dari tabung pemadam. Untuk ukurannya Alat Pemadam Api Ringan memiliki berat dari 1-9Kg. Khusus untuk Tabung Pemadam Api berisi Carbon Dioxide me

Proses Fiberglass

Material Fiberglass adalah salah satu jenis bahan fiber komposit yang memiliki keunggulan yaitu kuat namun tetap ringan. Walaupun tidak sekaku dan seringan bahan carbon fiber, fiberglass lebih ulet dan relatif lebih murah di pasaran. Fiberglass biasa digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang, perahu, bodi atau interior mobil, perlengkapan kamar mandi, kolam renang, septic tank, tangki air, atap, perpipaan, dinding isolator, papan selancar, tong sampah dan lain-lain. Material komposit itu sendiri adalah material yang terdiri dari dua komponen yaitu penguat (reinforcement) berupa serat dan pengikat (matrix) berupa plastik, sehingga menghasilkan kombinasi sifat yang kaku, kuat dan ringan (Untuk mempelajari material komposit secara umum, baca disini). Pada komposit fiberglass, komponen penguat tersebut adalah serat kaca. Kaca pada umumnya memiliki sifat yang mudah retak dan pecah, hal tersebut diakibatkan karena kekerasan permukaan kaca yang terlalu tinggi, sehingga memudahk

Resin untuk Cat

Lanjutan dari Definisi, Komposisi, dan Proses Pengeringan Cat Dalam proses pembuatan cat, pada garis besarnya disusun oleh 2 macam bahan : bahan baku dan bahan bantu ( additive ). Resin merupakan salah satu bahan baku pada proses pembuatan cat. Ketika diaplikasikan ke dalam formulasi sebuah cat, resin disebut juga sebagai binder. Sebab memiliki fungsi untuk merekatkan komponen di dalam komposisi dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan, dengan membentuk suatu lapisan atau film. Resin pada umumnya merupakan sebuah senyawa dengan rantai sangat panjang atau polymer, dimana pada suhu ruangan umumnya berbentuk cair, dengan sifat yang lengket dan kental. Berdasarkan polimer penyusunnya, ada begitu banyak jenis resin yang digunakan dalam komposisi sebuah cat, antara lain : - Natural Oil - Alkyd resin - Nitro Cellulose resin - Polyester resin - Melamine resin - Acrylic resin - Epoxy resin - Polyurethane resin - Silicone resin - Fluorocarbon

Jenis Resin dan Campuran Katalist

Resin merupakan komponen penting dalam komposit. Dua jenis dari resin adalah termoplastik dan termoset. Sebuah resin termoplastik berbentuk padat pada suhu kamar. Meleleh ketika dipanaskan dan mengeras bila didinginkan. Rantai polimer pada termoplastik secara kimia tidak mengalami cross link. Karena termoplastik tidak mengalami curing secara permanen, maka ia tidak digunakan untuk aplikasi struktural. Sebaliknya, resin termoset dapat mengalami curing secara permanen dengan membentuk cross link pada temperatur tinggi. Karakteristik ini membuat komposit resin termoset sangat diinginkan untuk aplikasi struktural Ada tiga tipe utama Resin yang paling umum digunakan saat ini yaitu Epoxy, Vinylester, Polyester Resin. Masing-masing tipe resin ini memiliki karakteristik dan nilai yang berbeda. Semua resin dan pengeras memiliki kelebihan, kekurangan dan tingkat keamanan masing-masing dalam penggunaan. 1. Resin Epoxy Resin Epoxy adalah jenis resin yang paling tinggi nilai dan kualitas

Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) untuk Pipa

Fiberglass pipe bisa jenis FRP (Fiberglass-Reinforced Plastic) atau RTP (Reinforced Thermoplastic Pipe) FRP merupakan sebuah bahan komposit (biasanya dari epoxy/polyester resin) yang dibentuk pipa. Spek standarnya sendiri ada di API Spec 15LR (Untuk Low Pressure) dan 15HR (Untuk High Pressure). Sedangkan RTP merupakan pipa plastik (Biasanya polietilen) yang dibalut dengan menggunakan Fiber dengan spesifikasi API RP 15S. FRP Fiberglass Reinforced Plastic adalah material yang sangat baik untuk digunakan dalam berbagai produk dari bahan komposit relatif modern yang terdiri dari berbagai komponen material Fiber. FRP diperkenalkan pertama kali oleh Industri Permainan Russel pada tahun 1983. Serat Fiber yang sangat halus dengan diameter kecil yag dianyam membentuk helaian kain fleksibel yang bernama Chopped Strand Mat dan Woven Roving. Serat ini ditempatkan dalam cetakan untuk kemudian diberi cairan Resin Polyester yang telah dicampur dengan Catalyst. Pencampuran Resin Polyester d

Kayu (part 3)

Lanjutan dari Kayu (part 2) 6. Kayu Meranti Kayu meranti memiliki nama ilmiah Shorea, tumbuh subur di Pulau Kalimantan. Seringkali memiliki beberapa varian seperti meranti merah, meranti kuning dan meranti putih. Kayu meranti termasuk kayu yang tidak terlalu berat dengan berat jenis 300 - 600 kg/m3. Nilai janka hardness kayu meranti mencapai 400-500, 3.570 N serta memiliki kuat lentur 360-725 kg/m3 dan kuat desak 215 - 425 kg/m3. Dengan tingkat kelas kuat II/IV, kayu meranti tidak terlalu memiliki kekuatan utuk menahan beban dengan baik, baik searah serat kayu, maupun tegak lurus kayu. Dengan tingkat kelas awet III/IV, kayu meranti jika ditempatkan berhubungan langsung dengan tanah lembab, hanya dapat bertahan kurang dari 3 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang tidak terlindung terhadap angin dan cuaca (exterior) namun terlindung dari air dapat bertahan kurang dari 10 tahun, jika ditempatkan pada tempat yang terlindung dari angin, cuaca dan air (interior), dapat berta