Sistem Plumbing dan Sanitasi Skip to main content

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih
SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat)
PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup
SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya.
PERALATAN SANITER :
SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal
LAVATORI : wastafel
URINAL : pembuangan air kencing pria
BIDET : pembuangan air kencing wanita
FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi
PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air.
PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa.
JENIS DAN PERALATAN PLAMBING :
1. Peralatan Air Minum
2. Peralatan Air Panas
3. Peralatan Pembuangan dan Vent
4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) :
Peralatan Pemadam Kebakaran
Peralatan Pengolahan Air Kotor
Peralatan Penyediaan Gas
Peralatan Dapur Besar
Peralatan Pencucian (laundry)
Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa instalasi lainnya.
SYARAT DAN MUTU BAHAN :
Tidak menimbulkan gangguan kesehatan atau akustik dan radiasi
Permukaan halus dan tahan korosi ( sesuai jenis dan karakteristik fluida)
Bebas kerusakan mekanis
UNDANG-UNDANG, PERATURAN dan STANDART :
Pedoman Plambing Indonesia (DIRJEN CIPTA KARYA)
PROSEDUR PERENCANAAN :
Rancangan konsep (jenis/ denah/ jumlah penghuni)
Penelitian Lapangan (topografi, jarak ruang terbuka dengan sekelilingnya)
Pra rancangan (dimensi, volume, alur )
Rancangan Pelaksanaan
AIR BERSIH : AIR DINGIN dan AIR PANAS
SYARAT FISIK AIR MINUM :
Jernih bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Mempunyai suhu berkisar 10?-25? C
Memenuhi syarat kesehatan
SUMBER AIR BERSIH : PDAM dan air tanah
SUMBER AIR TANAH DIBEDAKAN :
SUMUR GALIAN BIASA kedalaman antara 5 15 m
SUMUR POMPA dengan MESIN kedalaman antara 16 40 m
SUMUR POMPA dengan SEMI DEEP WELL kedalaman 50 100 m
SUMUR POMPA dengan MESIN DEEP WELL kedalaman lebih dari 100 m
KEBUTUHAN AIR BERSIH :
DOMESTIC (rumah tangga) : minum, memasak
FIRE FIGHTING : hose reel, sprinkler, hydrant
ENVIROMENTAL PLANT : air washing, evaporate cooling, cooling tower (AC)
EXTERNAL : garden house sprinkler, car wash
MANUFACTURING : process cooling, industrial process water
Contoh industri yang menggunakan air dalam jumlah besar : pabrik pengalengan ikan
TABEL KEBUTUHAN AIR
LUAS LANTAI (m)
JUMLAH AIR
APARTEMENT
20 l
KANTOR
10 l
HOTEL
30 l
Untuk menghitung kebutuhan air : luas lantai bangunan x standart jumlah air
Cara lain :
BANGUNAN
UNIT
STANDART
APARTEMENT
Per orang
135 l 225 l
HOTEL
Per orang
185 l 225 l
KANTOR
Per orang
70 l 90 l
BIOSKOP
Per kursi
45 l
RUMAH SAKIT
Per tempat tidur (bed)
280 l 470 l
Untuk menghitung kebutuhan air : jumlah unit x standart jumlah air
SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH :
SISTEM HORIZONTAL
SISTEM VERTIKAL
SISTEM HORIZONTAL :
pemipaan menuju satu titik akhir (END FEEDING)
Keuntungan : pipa sedikit, rawan macet, biaya murah
Kerugian : rawan macet
Pemipaan yang melingkar atau membentuk ring (LOOPING)
Keuntungan : tidak rawan macet,sedikit maintanance
Kerugian : pipa banyak, agak mahal
SISTEM VERTIKAL :
POMPA LANGSUNG (UPFEED)
Keuntungan : menjamin tekanan dan volume air
Kerugian : pemakaian listrik besar
GRAVITASI (DOWN FEED)
Keuntungan : pemakaian listrik kecil
Kerugian : tekanan tidak tetap
PENYIMPANAN AIR BERSIH :
Terbagi atas :
GROUND RESERVOIR, yang harus dipertimbangkan : lokasi tempat, tempat ruang pompa, tempat pengurusan, bahan dan persyaratan
TANGKI AIR (di atap), yang harus dipertimbangkan : harus berbahan ringan seperti fiberglass
TABEL UNTUK MENGHITUNG JUMLAH TANDON DOMESTIK :
LUAS LANTAI (m)
STANDART
APARTEMENT
0,012 0,015
HOTEL
0,015 0,02
PUSAT PERBELANJAAN
0,005 0,006
PERKANTORAN
0,008 0,01
RUMAH SAKIT
0,015 0,02
Untuk menghitung jumlah tandon domestik : luas lantai (m) x standart
AIR PANAS ( mandi dan cuci tangan )
ALAT YANG DIGUNAKAN :
Pemanas dengan gas
Pemanas dengan listrik
Pemanas dengan energi surya (radiasi matahari)
SISTEM :
BRANCH SYSTEM
LOOPED SYSTEM (untuk bangunan publik)
Air panas tidak boleh memakai pipa besi, tetapi POLYPROPILEN tebal bukan PVC
AIR BUANGAN :
Air bekas buangan (bekas cucian dan mandi) : menggunakan PVC max. 4 m, sudut sambungan < 90?
Air kotor / kotoran : dihubungkan ke septic tank, kemiringan pipa 0,5 1%
Air limbah (limbah dapur yang mengandung minyak) : harus ditampung dulu di GREASE TRAP (perangkap lemak)
Air hujan : diameter talang vertikal minimal 3, kemiringan talang0,5 1 %
Pembuatan pipa septic tank dibuat pada musim hujan terderas, untuk melihat air muka tertinggi.
SEWAGE TREATMENT PLAN (STP): melakukan proses pemaksaan proses demineralisasi dengan menggunakan zat kimia. Normalnya proses demineralisasi (penguraian) berlangsung selama 24 jam, dengan STP cukup 2 jam saja.













RUMUS MENGHITUNG VOLUME SEPTIC TANK : VOLUME AIR KOTOR + VOLUME LUMPUR SEPTICTANK
CONTOH SOAL : rumah tinggal berpenghuni 5 orang, closet digunakan 4 kali sehari, volume tangki 8 l (2 kali siram), produk lumpur 30 l/orang/tahun. Pengurasan septic tank dilakukan per 5 tahun.
JAWAB :
Volume air kotor = (5×4)x(8×2) = 360 l / hari
Volume lumpur = 5×30×5 = 750 l / 5 tahun
Jadi volume septic tank = 360+750 = 1110 l = 1,11 m
SALURAN AIR HUJAN / PEMATUSAN / DRAINASE :
Saluran pematusan merupakan bagian dari saluran air kotor khususnya yang mengalirkan air hujan dari talang vertikal, talang horizontal dan saluran air hujan pada halaman rumah tinggal. Saluran air hujan dialirkan ke saluran kota.
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DI DALAM DESAIN SAL. AIR HUJAN :
Permukaan air tertinggi
Jumlah maksimum air hujan yang terjadi
Panjang pipa pembuangan
Batasan atau hambatan dalam perencanaan
Saluran air hujan lebih baik ditampung di sumur resapan, kalau penuh baru di salurkan ke saluran kota

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun