8 Tipe Orang yang Sulit Mendapatkan Pekerjaan Skip to main content

8 Tipe Orang yang Sulit Mendapatkan Pekerjaan

Assalamu’alaikum sahabat …
Gimana kabar sahabat semua? Semoga Allah senantiasa memberkahi rezki dan kesehatan buat sahabat sekeluarga. Amiiin :)
Ngga’ terasa setelah sekian lama saya meninggalkan aktifitas nge-blog, hingga akhirnya hari ini mulai sedikit ‘bergairah’ kembali setelah sebelumnya mengalami kebuntuan ide dan hilang semangat menulis yang (mungkin) karena isi kepala ini yang terasa ngga’ fresh. Sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari sebuah artikel yang tanpa sengaja saya dapatkan di internet dan juga terinspirasi oleh diri saya sendiri sebagai seorang yang masih jobless sejak kontrak kerja yang berakhir di akhir Desember 2008 lalu.
Berikut beberapa point yang merupakan faktor dari sulitnya kita dalam mendapatkan pekerjaan yang ideal.  Jika salah satunya adalah ciri yang ada pada diri kita, semoga kiranya kita dapat segera memperbaiki nya serta diberikan jalan dan kemudahan oleh Allah dalam berikhtiar menuju kebaikan hingga kita akan lebih siap lagi untuk terjun di dunia persilatan kerja.
  1. Orang yang sentiment businessnya rendah
    Intelligence Quotient (IQ) adalah menunjukkan suatu kemampuan kerja seseorang, sedangkan sentiment business mencerminkan manifestasi seseorang dalam bertingkah laku. Di dalam masyarakat yang akan datang, bukan saja harus pintar bekerja, tapi juga harus lebih bisa bertingkah laku, ada kalanya bertingkah laku lebih penting dari pada menangani suatu pekerjaan.
  2. Orang yang lemah psikologisnya
    Dengan banyaknya tekanan dari berbagai aspek yang tak terhindarkan dalam proses perkembangan perusahaan, terutama beban dalam persaingan, jiwa yang lemah akan membuat anda tidak dapat memikul beban berat perusahaan, dengan menempa secara aktif jasmani dan rohani yang sehat baru bisa menjadi pemenang masa depan.
  3. Orang yang berpengetahuan kuno (ketinggalan zaman)
    Sekarang adalah zaman informasi yang maju pesat, kecepatan pengetahuan baru semakin berkembang pesat, jika bersandar pada pengetahuan yang dipelajari pada masa awal untuk menghadapi selamanya itu sama sekali sudah tidak memungkinkan lagi.
  4. Orang yang berkemampuan (skill) tunggal
    Jika ingin terhindar agar tidak menjadi “barang yang tertimbun” dalam medan pekerjaan, maka satu-satunnya cara adalah mempelajari lagi beberapa ketrampilan, menguasai satu keahlian dan berbagai ketrampilan. Inilah sebabnya mengapa orang berbakat dengan type majemuk begitu diminati.
  5. Orang yang reaksinya lamban. (dalam pikiran & tindakan)
    Jika “lamban” pasti akan “lambat”, ketinggalan pasti kena hantam, tangkas dan cekatan barulah dasar kemenangan.
  6. Orang yang berjuang sendirian
    Kerja sama dan koordinasi dalam kelompok adalah pola yang tak terelakkan untuk selanjutnya.
  7. Orang yang berpandangan dangkal
    Perkembangan seseorang perlu secara terus menerus merancang dan merancang, harus memperhatikan rencana karir dan rancangan professional, serta segera sadari akan sangkar profesi individu, dan usahakan menyesuaikan pekerjaan sendiri.
  8. Orang yang tidak pandai belajar
    Dalam masyarakat pembelajaran sekarang, ketidaksamaan antar manusia terutama adalah perbedaan dalam kemampuan belajar, kunci “perpaduan” antar manusia terletak pada “perpaduan” kemampuan belajarnya, harus menjadi orang yang “belajar dan paham dengan yang dipelajari”, dan sebaliknya bagi yang belajar tapi tidak memahami atau tidak tahu bagaimana belajar, maka cepat atau lambat pasti akan di singkirkan.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) adalah suatu sistem pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan Cara menekan tiang pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran serta Gaya tekan dongkrak hidraulis langsung dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya Gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450 Ton, pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang pancang. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan prosedur kerja yang tak terkendali, maka prosedur kerja harus diikuti secara cermat. Oleh karena itu, segala perubahan atau penyesuaian yang dilakukan sebagai antisipasi atas kondisi lapangan hanya boleh dilaksanakan atas petunjuk dari site manager dan dengan persetuj

Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer

Dalam pembangunan sebuah gedung, pondasi adalah salah satu bagian terpenting untuk  menopang bangunan di atas tanah. Untuk pemasangan pondasi pada bangunan sederhana tidak memerlukan alat bantu, tetapi untuk pemasangan pondasi pada bangunan pencakar langit yang biasanya menggunakan pondasi tiang pancang maka diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa alat pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar, atau pemukul yang hanya dijatuhkan. Alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang . Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya

Pondasi Jalur atau Memanjang (Strip Foundations)

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom   dimana penempatan kolom   dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural. Pondasi Jalur atau Pondasi Memanjang Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 - 80 cm. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi in

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tulangan Struktur

Secara umum, pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan. Pengadaan Material Baja Tulangan Material yang digunakan untuk pekerjaan pembesian gedung pada umumnya adalah baja tulangan ulir. Material berasal dari supplier dan diangkut ke lokasi proyek menggunakan truk. Material yang telah sampai ke lokasi proyek akan diuji terlebih dahulu untuk memeriksa mutu dan kualitas seperti yang sudah ditetapkan. Pengujian yang dilakukan pada umumnya adalah tes tarik, tes tekuk, dan tes tekan. Sampel diambil secara acak untuk setiap beberapa ton baja ntuk masing-masing diameter dengan panjang masing-masing 1 meter. Apabila mutunya sesuai dengan spesifikasi, maka material baja tulangan akan disimpan. Jika tidak sesuai,

Rasio Beton dan Besi

Rasio Beton (n) adalah sebagai berikut: - Plat 0,12 - Kolom 0,07 - 0,08 - Balok 0,1 - Total 0,3 - Konstruksi Khusus 0,4 Beton (m3) = Luas (m2)* n (m) Rasio Besi (m) adalah sebagai berikut: - Kolom 150 - 200 kg/m3 - Balok 100 - 150 kg/m3 - Pelat = 80 - 100 kg/m3 - Pilecap = 80 -120 kg/m3 - Raft = 90 - 120 kg/m3 Rasio hanya sebagai referensi, nilai tidak mutlak

Penentuan Berat Hammer untuk Tiang Pancang

Lanjutan dari Pondasi Tiang Pancang dengan Drop Hammer Hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan berat Hammer: 1) Untuk tiang pancang beton precast yang berat ke dalam lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka akan sesuai bila dipilih alat pancang yang mempunyai : - Berat penumbuk (hammer) yang besar. - Tinggi jatuh pendek. - Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang. Type alat pancang yang sesuai dengan pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer. Dengan keadaan alat pancang tersebut akan diperoleh lebih banyak energi yang disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada kepala tiang pancang akibat pemancangan.  2) Untuk tiang pancang yang ringan atau tiang pipa dan baja yang berbentuk pipa tipis sering terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan sehingga pada tanah padat akan sesuai bila dipergunakan alat pancang yang mempun

Sistem Plumbing dan Sanitasi

PLAMBING : untuk air bersih SANITASI : untuk pembuangan (cair dan padat) PLAMBING : penyediaan air bersih yang dikehendaki dengan tekanan dan debit yang cukup SANITASI : membuang atau pengeluaran air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian lainnya. PERALATAN SANITER : SHAFT : lubang di lantai yang digunakan untuk saluran - saluran vertikal LAVATORI : wastafel URINAL : pembuangan air kencing pria BIDET : pembuangan air kencing wanita FLOOR DRAIN : pembuangan air di kamar mandi PIPA AIR BERSIH harus diisi penuh dengan air. PIPA SANITASI digunakan hanya separuh dari pipa. JENIS DAN PERALATAN PLAMBING : 1. Peralatan Air Minum 2. Peralatan Air Panas 3. Peralatan Pembuangan dan Vent 4. Peralatan Saniter ( Plumbing Fixture) : Peralatan Pemadam Kebakaran Peralatan Pengolahan Air Kotor Peralatan Penyediaan Gas Peralatan Dapur Besar Peralatan Pencucian (laundry) Peralatan Air Pendingin (CHILER) dan berbagai pipa i